# Darah

32 7 0
                                    

Anak adalah titipan dari Allah yang sangat berharga, walaupun itu anak angkat maupun kandung. Jagalah anak itu baik-baik, dan jangan sakiti mereka dengan kekerasan.
***

Akupun dibuat Ardi bingung, kenapa dia mau ngajak aku ngobrol gak didalam aja, apakah ini penting?

"vina" panggil Ardi

"iya, kenapa? "

" aku kan merencanakan pesta buat anak saya, dan saya ingin kamu bawa anak angkat kamu, kata orang anak angkat kamu cantik? "

" eh, i-ya"

"jangan lupa buat anak angkat kamu lebih cantik..., Oh iya nama anak angkat kamu siapa? "

" karra"

"jadi namanya Karra? "

" iya, kalau boleh tau kapan dan dimana pesta nya? "

" Oh iya, aku lupa bilang sama yang lain" ucap Ardi menepuk jidatnya.
"biarin lah yang lain biar diurus sama asisten ku" lanjutnya.

"jadi dimana dan kapan? " tanya aku sekali lagi.

" dirumah aku, nanti malam jam 8"

"oh..."

"oh iya ini aku beliin gaun buat kamu dan anak angkat kamu" kata Ardi sambil menyerahkan 2 bungkus kardus warna pink dan biru.

"ini beneran buat aku sama anak aku"

"iya, kemarin kan aku baru pergi dari paris dan aku beli itu buat kamu dan anak kamu"

"makasih ya"

"sama-sama"

"kalau gitu aku mau pulang dulu ya, banyak kerjaan" ucap aku.

"iya"

"bye" kata ku sambil melambaikan tangan ku.

***
Author POV.

"gimana dok keadaan adik saya? " tanya Vino.

" adik kamu mengeluarkan banyak darah, golongan darah adik kamu O kebetulan disini sudah habis stok darah O, tapi ada yang ngeganjel kayak nya adik kamu mengeluarkan banyak darah bukan karena tadi tapi kaya habis dipukul sama orang atau gak dia memang mengidap penyakit leukemia soalnya banyak luka memar di tubuhnya. " kata dokter yang sudah selesai memeriksa Karra.

'apa mungkin mama yang mukul karra' batin vino

"apakah gak ada 1 pun stok disini dok " ucap Vino menahan tangis nya.

" maaf, tapi disini udah habis stok darah O"

"ya sudah nanti saya carikan stok darah O ya dok" ucap Vino meyakinkan dokter.

"iya..., dan... "

" dan apa dok? "

" apa kamu sudah tau? "

" sudah tau apa? "

" kalo adik kamu memiliki penyakit , atau lebih tepatnya diparu-paru, karena diorgan sistem peredaran darah adik kamu sedikit bengkak, dan itu yang menyebabkan kan adik kamu sering merasakan pusing yang berkepanjangan"ucap dokter dan itu membuat Vino sedih dan kecewa kenapa Karra tidak memberitahu Vino tentang penyakit nya.

Mata Vino mulai mengeluarkan benih-benih air dan air mata itu mulai menderas.

"sejak kapan adik saya mempunyai penyakit itu dok?" tanya Vino ditengah-tengah isak tangisnya.

"sudah hampir 1 bulan ini"

'Karra kenapa kamu nggak bilang sama kakak si kar, kalo kamu punya penyakit ini?,  kakak itu sayang sama kamu kar malah cinta sama kamu, kakak nggak mau kehilangan kamu karra' batin Vino.

"apakah ada cara buat mengatasi penyakit adik saya dok? " tanya Vino dengan tangisan nya.

"hmmm..., mungkin sudah gak ada, kecuali kalo kamu berhasil menemukan pendonor darah buat adik kamu, itu membuat hidup adik kamu lebih panjang" kata dokter dengan nada sendu

"terima kasih dok" ucap Vino, beranjak dri kursi dan keluar ruangan.

Vino pun ke kamar rawat Karra buat ngejenguk Karra. Sebelum Vino ke kamar Karra, Vino menghapus sia-sia air matanya.

"Karra sudah sadar ? " tanya Vino setelah sampai diruang inap Karra

" belum"  jawab L singkat. Didalam hati L sebenarnya khawatir dengan keadaan Karra, tapi L tidak bisa berbuat apa-apa selain menenangkan diri nya. Dengan begitu L pun ingin menggenggam tangan Karra. Dengan lembut L menyentuh tangan mungil karra.

"jangan pegang tangan Karra! " bentuk Vino setelah sadar jika tangan adiknya disentuh.

" apa hak mu melarang ku" tanya L santai

"Gue abang nya Karra! "teriak Vino tidak terima dengan perlakuan L terhadap nya.

" abang apaan, lo itu udah terlalu possessive sama Karra, atau jangan-jangan lo suka sama Karra. " tanya L penuh selidik.

'emang salah ya, suka sama adik gue sendiri' batin Vino.

" ya-gak lah masak gue suka sama Karra, gue itu sayang sama Karra itu hanya sebagai adik kakak. Gue terlalu possessive karena gue gak mau adik gue kenapa-napa" jelas Vino setengah gugup.

"bagus lah kalo gitu"

"kenapa?  Apanya yang bagus? "tanya Vino.

" gue udah terlanjur cinta dan sayang sama Karra, jadi lo jangan deket-deket sama karra"

"nggak gue gak bisa, lo tau sendiri kan gue sama Karra satu rumah ya pasti ketemu terus lah, terus gue sama Karra adik kakak, masak lo mau memisahkan seorang adik dari kakaknya. " jelas Vino sambil berjalan menghampiri sofa dan duduk disana.

" gue enggak akan pisahin lo dari Karra asal lo harus janji sama gue, kalo lo gak bakal suka sama Karra. " jawab L tanpa menoleh ke arah Vino.

" nggak gue gk bisa janji" tegas Vino.

"oke kalo itu mau lo, gue bakal lakuin apa aja buat Karra, agar Karra hanya milik gue seutuhnya " ancam L.

" terserah lo, gue juga akan buat Karra nyaman sama gue" jawab Vino tk mau kalah.

"tapi gue mau lo gak main kasar buat rebutin Karra dari gue"

"bilang aja takut "

" What takut! Gue?  Takut"
"gue gak bakal takut sama lo atau siapapun "lanjut L.

" terserah lo, mending gue cari darah buat Karra dari pada harus debat dengan orang gila" jawab Vino dengan beranjak keluar.

"Brengs*k " cibir L

Setelah berdebat dengan L di dalam kamar inap Karra, Vino pun menghampiri rumah sakit terdekat. Tujuan nya sih buat cari darah golongan O. Tapi hasilnya nihil.

'gue gak bisa pantang menyerah gini, gue harus temuin darah buat Karra, ada satu rumah sakit yang belum aku datangi' batin Vino.
***

Jangan lupa vote dan comment nya ya!!  Aku tunggu lho :^

My Little Secret [Hiat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang