My Little Secret [Hiat]

# Bertemu

Hay semua yang baca cerita ini, tolong dong vote And comment nya dong sebelum baca
Maaf ya kalo ceritanya gak bagus atau ngegantung. Aku soalnya baru belajar menulis...
***

"sering kali kita mengabaikan dia yang mencintai kita, Dan malah mencintai dia yang mengabaikan kita"
***

Vina pun Marah karena sekarang sudah menunjukan pukul 5 sore, lalu pestanya akan dimulai pukul 8 malam, memang sih masih lama tpikan akan butuh waktu lama untuk menata diri biar lebih menarik.

"Ni anak mana sih?! " geram vina

Flashback on
Karra POV

Setelah gue ama kakak, dan l keluar dari rumah sakit, gua inget, kan tadi dokter suruh gue ambil stok darah gue, ya ampun gua pelupa banget sih.

"Kak kayak nya kita harus balik ke rumah sakit deh" Kata gue.

" kenapa? " tanya kakak gue.

"Tadi karra lupa gak ambil stok Sarah nya"

"Ya ampun dek..., kok lupa sih"

"Iya kan tadi cepet-cepet disuruh mamah pulang"

"Yaudah yuk " Kata Kak vino sambil narik tangan gue, tapi Belum sempat gue melangkah, tangan gue yang satu dicekal sama l.

"Gausah ke rumah sakit, aku udah ambil stok darah kamu" Kata l.

"Lo kok gak bilang" ucap vino.

"Lo gak nanya"

"Udah..., mana stok darahnya biar aku simpen" lerai gue.

L pun menyerahkan kantong plastic yang berisi 3 kantong darah. Memang gitu kalo penyakit gue kambuh gue gak suka nginep dirumah sakit, gue lebih suka dirumah. Gue pun udah punya alat-alat yang kayak dirumah sakit (sory author nya gak tau apa namannya :v)

Setelah gue melangkah separuh jalan menuru rumah, kak vino izin mau ke cafe sama temen-temennya, so pasti gue izinin. Trs setelah didepan rumah gue, tiba-tiba hp L bunyi.

Tringgg-tringg.

"Bentar ya kar" izin L. Gue hanya menganggukan kepala sebagai balasan iya.

"Halo" Kata L.

"..... "

"Iya-iya"

"..... "

"Nanti saya akan cari "

".... "

"Iya saya segera kesana"

".... "

"Oke"

L pun mematikan telpon nya. Tpi menurut gue habis L bicara ditelpon kok mukanya sedih.

"Siapa? "

"Asisten aku" jawab L

"Ngomong apa"

"Katanya, aku disuruh oma sekolah, padahal kan aku diwasiatin papa buat ngurus perusahaan"