Tema : Solar Eclipse
DESC : Naruto © Masashi Kishimoto
Kategori : Multichapter
Pair : SasuNaru
Sub-tema :
- Reinkarnasi
- AU : MafiaRated : M (Mature)
Fandom : Naruto
Warning : Mengandung kekerasan, kata-kata kasar, darah.
Genre : Action, Fantasy
Hastag : #Sasunarufanfictionevent2018
#Sasunarumilkywayskingdom2018Credit : Cerita ini dibuat hanya untuk kesenangan belaka dan bukan untuk menjatuhkan karakter Masashi Kishimoto maupun untuk dikomersilkan.
*******
Gemerlap lampu disko menyambut Sasuke beserta anak buahnya begitu mereka masuk ke dalam sebuah club malam terbesar di Italia. Berpasang mata tertuju pada sosok tegap Sasuke ketika pemuda itu melangkah masuk lebih dalam. Para wanita penghibur dan pengunjung berbondong-bondong mendekati Sasuke, mencoba menarik perhatian pemuda asal Jepang itu.
Uchiha Sasuke, salah satu anggota sebuah kelompok yakuza dan merupakan penerus utama kepemimpinan kelompoknya. Tampan, misterius, tanpa ekspresi merupakan daya tariknya yang dapat memikat setiap wanita. Sebagai seorang penerus, Sasuke sering kali mendapat tugas untuk menghadiri pertemuan-pertemuan penting.
Seperti sekarang ini, ia mendatangi salah satu klub di Italia untuk menghadiri sebuah pelelangan gelap. Pelelangan terbesar di dunia bawah ini bukan hanya dihadiri oleh mafia-mafia Italia saja, melainkan kelompok-kelompok dunia bawah lain dari seluruh dunia. Maka, tidak heran Sasuke pun menghadirinya.
“Uchiha Sasuke, calon penerus klan Uchiha.” Sasuke memperkenalkan diri saat seorang penjaga menanyakan identitas. Merupakan sebuah keharusan bagi setiap perwakilan memperkenalkan diri sendiri dan bukannya oleh orang lain.
“Baik, Tuan Uchiha. Anda boleh membawa satu orang kepercayaan untuk menemani Anda.” Penjaga itu membukakan pintu untuk Sasuke.
Sasuke masuk bersama Juugo, disambut oleh wanita berambut pink dengan pakaian minim menawarkan minuman padanya. Sasuke melirik sekilas. Kemudian meraih salah satu gelas wine dari nampan yang wanita itu bawa, mengabaikan belahan dada seksi wanita berambut pink yang sengaja diperlihatkan.
“Sakura-chan, aku juga mau wine-nya.” Suara lain menginstrupsi usaha wanita asal Jepang itu menggoda Sasuke.
Sasuke menoleh pada asal suara. Seorang pemuda asing berambut pirang tengah tersenyum lebar pada wanita berambut pink. Tatapan mata Sasuke terpaku pada pemuda itu, mengamati dengan seksama. Ia merasa familiar dengan rupa pria pirang itu.
Ketika iris sebiru lautan tertaut pada malam kelam, barulah Sasuke mengalihkan tatapan dan melenggang pergi menuju tempat duduk miliknya. Berbeda dengan pemuda berambut pirang, ia masih menatap Sasuke dengan mata birunya.
“Uchiha, huh?” gumamnya pelan, menyebutkan marga Sasuke dengan ekspresi sulit ditebak.“Kau mengatakan sesuatu, Naruto?” Sakura bertanya pada teman semasa kecilnya.
Naruto–si pemuda pirang–menggeleng, cengiran lebar terbentuk kembali di bibirnya. “Tidak, aku tidak mengatakan apa pun. Omong-omong Sakura-chan, kau cantik sekali hari ini. Mau menemaniku sampai pagi, tidak?” Naruto menaik-turunkan alisnya, menggoda.
Sakura memutarkan kedua bola mata. “Untuk yang kesekian kalinya kukatakan padamu, aku tidak mau.” Gadis itu melengos, meninggalkan Naruto yang nampak kecewa. Sakura berniat menggoda pemuda Jepang itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damnation
FanfictionTakdir mempertemukan mereka. Takdir pulalah yang menghalangi keduanya untuk bersatu. Antara cinta dan keluarga, mana yang lebih baik dipertahankan? permusuhan atau masalah hati?