Tema : Solar Eclipse
DESC : Naruto © Masashi Kishimoto
Kategori : Multichapter
Pair : SasuNaru
Sub-tema :
- Reinkarnasi
- AU : MafiaRated : M (Mature)
Fandom : Naruto
Warning : Mengandung kekerasan, kata-kata kasar, darah.
Genre : Action, Fantasy
Hastag : #Sasunarufanfictionevent2018
#Sasunarumilkywayskingdom2018Credit : Cerita ini dibuat hanya untuk kesenangan belaka dan bukan untuk menjatuhkan karakter Masashi Kishimoto maupun untuk dikomersilkan.
*******
Suasana hening menyelimuti keempat orang berbeda warna rambut itu. Pemuda pirang menyeka keringat di pelipisnya dan ia mencoba mengatur napas yang terengah. Sasuke menyandarkan tubuh pada dinding helikopter sementara Kakashi duduk di bawah sembari menghela napas.“Maaf, aku membuat kalian repot.” Naruto ikut menyandarkan tubuh pada dinding helikopter.
Sasuke melirik pada Naruto, untuk yang kesekian kalinya pemuda pirang pecicilan itu menolong Sasuke. Bahkan pertolongan Naruto lebih banyak dibandingkan jumlah pertemuan mereka sejak saling mengenal. Pertolongan yang ia berikan barusan untuk Naruto bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan pemuda pirang itu lakukan.
Naruto menghela napas lelah, keringat lagi-lagi meluncur dari pelipis menuju pipi. Sasuke merogoh saku kemejanya dan melemparkan sapu tangan pada Naruto. Sapu tangan itu mendarat tepat di wajah Naruto dan ia refleks menangkap kain persegi itu.
Naruto menoleh pada Sasuke yang ternyata tengah menatapnya tanpa ekspresi. Pemuda pirang itu menyeka keringat yang masih saja mengalir sampai pipinya. Sasuke masih menatapnya dan itu membuat Naruto sedikit risih.
“Kau pasti bertanya-tanya tentang apa yang terjadi barusan,” ujar Naruto sembari menegakkan tubuh.
“Tidak juga. Itu bukan urusanku.”
Naruto mengerutkan kening dan ia melipat kedua tangan di depan dada, terlihat kesal pada jawaban dari pemuda minim ekspresi itu.
“Percaya atau tidak, apa yang terjadi padaku ini berhubungan erat denganmu!”Kakashi yang sedari tadi memperhatikan interaksi kedua pemuda dari dua kubu berbeda itu buka suara, “Berhubungan dengan Tuan Muda Sasuke?”
“Aku sebenarnya belum begitu mengerti. Tapi yang jelas, tanda di tangan Sasuke itu bisa membantuku terbebas.” Naruto membuka ikatan perban yang selalu membalut telapak tangannya. Ia mengangkat tangan dan menunjukkan sebuah tanda bulat berwarna putih.
“Tanda ini yang menghubungkan kita berdua. Setidaknya, itu yang dikatakan Kakek buyutku.” Naruto menatap pada Sasuke kembali setelah sebelumnya ia menatap tanda di tangan.
Menatap pada tanda di tangan Naruto, Sasuke merasa sangat familiar dengan tanda bulat putih itu. Perasaan lega tiba-tiba saja ia rasakan, seakan Sasuke baru saja menemukan sesuatu yang berharga setelah sekian lama hilang.
“Oi, kenapa bengong?”
Sasuke tersentak. Pemuda itu tanpa sadar mundur, memberi jarak antara dirinya dengan Naruto saat mendapati wajah pemuda itu hanya berjarak beberapa sentimeter di depannya. Dengan telapak tangan, ia mendorong wajah Naruto hingga pemuda itu terjengkang dan jatuh dari kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damnation
FanfictionTakdir mempertemukan mereka. Takdir pulalah yang menghalangi keduanya untuk bersatu. Antara cinta dan keluarga, mana yang lebih baik dipertahankan? permusuhan atau masalah hati?