Chapter 2

1.8K 224 11
                                    

Tema : Solar Eclipse

DESC : Naruto © Masashi Kishimoto

Kategori : Multichapter

Pair : SasuNaru

Sub-tema :
- Reinkarnasi
- AU : Mafia

Rated : M (Mature)

Fandom : Naruto

Warning : Mengandung kekerasan, kata-kata kasar, darah.

Genre : Action, Fantasy

Hastag : #Sasunarufanfictionevent2018
#Sasunarumilkywayskingdom2018

Credit : Cerita ini dibuat hanya untuk kesenangan belaka dan bukan untuk menjatuhkan karakter Masashi Kishimoto maupun untuk dikomersilkan.

*******

Satu sosok ambruk dengan dada yang telah tertembus tangan. Sosok lainnya berdiri kokoh menatap pada tubuh yang ambruk, sebuah cengiran khas terpatri di bibirnya. Helai pirang bergerak seiring kepala yang menoleh, cengiran semakin lebar menatap sosok lain yang terduduk dengan kening mengerut.


“Kau tidak apa-apa, Sir?” tanyanya.

Sasuke menggelengkan kepala beberapa kali untuk menghilangkan pusing, kemudian ia menatap pada sosok yang masih menatapnya.
“Kau, apa tujuanmu menolongku?” desis Sasuke saat pemuda itu mengetahui siapa orang yang menolongnya.

Pemuda pirang yang menjadi satu-satunya saingan Sasuke saat pelelangan tadi. Pemuda yang ia ketahui bernama Uzumaki Naruto, salah satu anggota penting Uzumaki, mafia terbesar di Italia.

“Huh? Aku hanya ingin menolong saja, tidak ada alasan lain.” Naruto meraih sekotak rokok dari balik jasnya, mengeluarkan satu batang dan mengapitnya di antara bibir.
“Rokok?” tawarnya pada Sasuke.

Sasuke mengabaikan tawaran rokok, ia memicing curiga pada sosok pemuda pirang di depannya.
“Melawan orang-orangmu sendiri untuk menolong musuh bebuyutan? Tidak masuk akal.” Sasuke mendengkus, sama sekali tidak percaya pada alasan yang terlontar dari bibir pemuda itu.

Naruto mengangkat bahu.
“Aku memang membenci orang itu, dia licik.” Ia menunjuk pada sosok pria paruh baya yang sudah tidak bernyawa dengan tangannya sendiri tertanam di dada, tepat di jantung.

Sekali lagi, pemuda itu mendengkus. Baru kali ini ia bertemu seorang mafia seperti Naruto. Lebih memilih menolong musuh bebuyutan daripada kelompoknya sendiri hanya karena ia membenci sekutunya itu. Entah pemuda itu bodoh atau polos, Sasuke lebih yakin jika pemuda Uzumaki itu bodoh.

Sebuah kotak jatuh tepat di pangkuan Sasuke, membuat pemuda itu mendongak dan menatap tajam pada Naruto. Yang ditatap bukannya takut atau merasa bersalah, ia justru memamerkan senyum lebarnya.

“Obati lukamu sana. Aku mau pergi dulu sebelum ada yang sadar aku membunuh tangan kanan sepupuku itu. Bye!” Pemuda itu berlari menjauh dan hilang di antara rindangnya pohon.

Suigetsu bersama anak buahnya yang lain menghampiri Sasuke. Juugo, tangan kanan Sasuke segera membantu atasannya itu berdiri.
“Seharusnya Anda tidak menggunakan sharingan, kondisi Anda belum memungkinkan melakukaan itu.” Juugo mengingatkan.

“Hn. Kembali ke hotel,” perintahnya.

                           ****

Tiba di hotel, Sasuke membaringkan diri di tempat tidurnya. Kepalanya masih terasa berdenyut karena ia memaksakan diri menggunakan sharingan dan susano’o.

DamnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang