Tema : Solar Eclipse
DESC : Naruto © Masashi Kishimoto
Kategori : Multichapter
Pair : SasuNaru
Sub-tema :
- Reinkarnasi
- AU : MafiaRated : M (Mature)
Fandom : Naruto
Warning : Mengandung kekerasan, kata-kata kasar, darah.
Genre : Action, Fantasy
Hastag : #Sasunarufanfictionevent2018
#Sasunarumilkywayskingdom2018Credit : Cerita ini dibuat hanya untuk kesenangan belaka dan bukan untuk menjatuhkan karakter Masashi Kishimoto maupun untuk dikomersilkan.
*******
Naruto tersenyum puas, pelelangan kali ini benar-benar membuatnya senang. Keberadaan seorang pemuda Uchihalah yang berhasil menghilangkan kebosanan. Sekian banyak pelelangan yang ia hadiri, baru kali ini ada yang bisa bersaing dengannya sampai sejauh itu. Biasanya, setelah Naruto mengajukan harga, saat itu juga ia mendapatkan barang yang ditawarkan.Aneh memang, seharusnya ia tidak merasa senang bertemu dengan pemuda dari Uchiha itu. Hanya saja, adanya teman bersaing membuat ia justru merasa bahagia alih-alih merasa benci. Yang lebih parahnya lagi, Naruto bisa bertemu lagi dengan pemuda itu.
Pelelangan baru selesai pada dini hari, ia pulang melewati jalanan kota Roma dengan menggunakan motor ninja kesayangan. Anak buah ayahnya sebenarnya sudah meminta dirinya untuk naik mobil yang sudah disiapkan. Hanya saja, Naruto menolaknya. Ia sama sekali tidak suka menaiki mobil yang di kawal oleh anak buah sang ayah, karena hal itu membuat ia merasa berada di sebuah tahanan. Tidak bebas.
Maka dari itu, dengan kecepatan sedikit di atas rata-rata. Ia menyalip setiap kendaraan di depannya tanpa sedikit pun merasa takut atau ragu. Berbelok ke arah kanan, Naruto perlahan meninggalkan pusat kota dan memasuki jalan yang di sisi kanan dan kirinya adalah hutan.
"Hm?" Naruto melambatkan laju motornya saat mendengar bunyi tembakan. Tetap menjalankan motor dengan kecepatan rendah, Naruto memperhatikan sekitar, mencari asal suara.
Ia menemukan sumber suara 30 meter di depannya. Dua kelompok tengah baku tembak dan Naruto mengenali dua kelompok itu. Salah satu kelompok adalah anak buah ayahnya, sementara orang-orang dengan lambang kipas merah putih itu adalah Uchiha.
Suara keras dan pohon yang tumbang di sebelah kanan jalan mengalihkan perhatian Naruto. Sekelebat orang melesat mendekati pohon tumbang dengan kecepatan tinggi membuat Naruto langsung berlari sama cepatnya. Tidak, lebih cepat.
Sedari dulu, Naruto memiliki kemampuan bergerak cepat. Jika Naruto mau, pemuda itu bisa saja berlari dengan kecepatan melebihi motor balap. Karena itu, tidak heran ia bisa mendahului sosok pria paruh baya yang mendekati pohon tumbang. Naruto berdiri tepat di depan pemuda berambut raven yang menunduk. Menggeser sedikit posisinya ke kanan, Naruto menendang tangan yang teracung hingga lengannya menekuk dan jari berjurus menembus dada lelaki paruh baya itu sendiri.
Lelaki itu tumbang, mulutnya megap-megap mencari udara, ia kejang beberapa saat sampai akhirnya terdiam kaku. Darah merembes dari luka di dada yang tembus hingga ke punggung. Jemari itu bahkan mencuat dari lubang di punggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damnation
FanfictionTakdir mempertemukan mereka. Takdir pulalah yang menghalangi keduanya untuk bersatu. Antara cinta dan keluarga, mana yang lebih baik dipertahankan? permusuhan atau masalah hati?