Haii~ adakah yang menunggu book ini? wkwk
chap ini beda dari sebelumnya, karena biasanya book ini hanya kurang lebih 500-700 word, di chap ini atau mungkin kedepannya bakalan lebih dari 1000 word... Maaf bila membosankan..
HAPPY READING~
.
.
.
"Aduhhh badanku pegal sekali" ucap Seongwoo sambil menggerakan badannya kekanan kekiri.
Mereka bertiga sudah selesai membersihkan toilet, berterimakasihlah kepada Wonwoo yang dengan sabar mengawasi mereka walau sesekali dia harus menegur keras mereka- terutama Taeyong- yang seolah-olah mengacuhkan keberadaanya. Kalo Mingyu dan Seongwoo sih paling hanya berdebat kecil yang membuahkan geraman dari Wonwoo untuk menghentikan mereka.
Sekarang mereka sedang berjalan beriringan menuju halte di dekat sekolah. Dengan Seongwoo yang selalu mengeluh, Taeyong yang sok kuat tetap stay cool dan Mingyu yang hanya bisa gelelng-geleng melihat kelakuan dua hyungnya itu.
"Perasaan kau hanya membersihkan satu toilet saja, hyung. Apa kabar aku yang membersihkan beberapa toilet." Mingyu menatap geli Seongwoo yang berada disamping Taeyong. Jadi posisi mereka, Taeyong ditengah dengan Mingyu disebelah kiri dan Seongwoo dikanan.
"Kau bilang HANYA?! YA! Aku menggosok 4 kloset! Rasanya tanganku akan putusss" ucap Seongwoo berlebihan yang dibalas putaran bola mata malas oleh kedua sahabatnya.
"Perlu kuingatkan kau hanya membersihkan DUA kloset karena sisanya aku dan Mingyu membantumu" ucap tayong penuh penekanan yang diangguki Mingyu.
"Yahh tetap saja tanganku pegal karena menggosok terus" ujar Seongwoo tak mau kalah. Sedangkan dua sosok disampingnya mengacuhkannya.
Seongwoo hanya membersihkan dua bilik toilet dan tidak membantu mereka sama sekali sedangkan sisa dua bilik lagi yang membersihkan adalah Mingyu dan Taeyong yang tidak tahan mendengar cibiran tajam Wonwoo kepada mereka. Selain membersihkan kedua toilet itu Taeyong mengepel semua lantai toilet dan menyikat dindingnya. Mingyu lebih parah karena dia baru saja membersihkan toilet lantai dua sendiri perlu ditegaskan SENDIRI ditambah tadi dia membantu teyong membersihkan dua bilik toilet, mengelap cermin dan menyikat wastafel. Jadi sebenarnya yang pantas mengeluh siapa??
"Hahhh akhirnya sampai jugaa" ucap Seongwoo begitu mereka sampai dihalte dan segera mendudukan dirinya dikursi yang tersedia. Taeyong segera duduk disisi Seongwoo karena badan dia juga sebenarnya pegal, tapi gengsi bila mengatakan takut dibilang lemah.
Mingyu menatap malas kedua pemuda manis yang sedang mengipasi wajah mereka dengan tangan.
"Ah! Taeyong hyung, busnya sudah datang" ucap Mingyu begitu melihat kendaraan besar beroda empat berwarna merah berhenti didepannya.
Taeyong segera beranjak dari duduknya "Seongwoo-ah/Ongie hyung aku duluan" mereka melambai kearah Seongwoo sebelum melangkah memasuki bus.
Setelah melihat bus yang ditumpangi Taeyong dan Mingyu menjauh, Seongwoo menurunkan tangannya yang sedari tadi melambai. Mendudukan kembali dirinya untuk menunggu bus tujuannya. Senyum yang sedara terkembang perlahan memudar, menatap jalanan didepannya dalam diam.
BRUMM BRUMM
Sebuah motor sport berwarna biru berhenti didepannya membuat Seongwoo mengalihkan pandangan dari jalan ke sang pengemudi yang dia yakini namja dari postur tubuhnya dan gaya berpakaiannya. Semakin menatap bingung saat namja itu turun dari motornya dan melepas helmnya, menatap seonwoo dengan senyuman kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
JE T'AIME
Fanfictionini cerita boy x boy yah jangan salah lapak. pair #ongniel #meanie #binwoo #jaeyong "Tolehkan kepalamu kebelakang dan lihat aku yang mulai terengah-engah mengejarmu" "Setidaknya kita bisa berlari berdampingan Genggam tanganku, tarik aku untuk be...