.
.
Jam istirahat adalah saat yang paling ditunggu-tunggu semua siswa. Tujuan mereka selain mengisi perutnya yaitu mengisi otak mereka dengan informasi-informasi yang jauh dari kata penting, entah menggosipkan pasangan inilah itulah dan tentu saja pembahasan yang melibatkan sosok-sosok hits sekolah. Seperti saat ini dikantin CHS ini tampak sangat penuh dan ramai tidak hanya sekumpulan manusia sedang mengisi perutnya.
Disalah satu meja kantin yang berada ditengah terdapat tiga namja yang sedang berbincang penuh emosi dengan mulut yang masih penuh dengan makanan. Membahas hukuman yang mereka terima tadi pagi.
"Kalau bukan karena si blacky mogok akan tidak akan berhadapan dengan wajah membosankan para OSIS itu!" ucap namja bersurai silver emosi dengan mulut penuh makanan, menyendok makanan dengan tidak manusiawi.
"Hyung, namanya chooky bukan blacky." tutur Mingyu protes.
HEOL Mingyu tidak terima nama kesayangannya diganti-ganti.
"Aku tidak peduli! Pokoknya kalau bukan karena motor yang sewarna denganmu itu aku tidak perlu cape-cape dihukum keliling lapangan! APALAGI AKU HARUS MEMBERSIHKAN TOILET!!" ucap Taeyong kesal sembari menggebrak meja, mengagetkan seisi kantin yang sedari tadi melirik-lirik mereka. Heyyy tiga orang tampan sedang makan bersama ditambah letak meja mereka berada ditengah yang menjadi pusat perhatian. Para siswa tentu saja tidak mau kehilangan moment indah didepan mata mereka.
UHUKK UHUKK
Seuongwoo menyodorkan air kepada Mingyu yang tersedak akibat gebrakan Taeyong tadi. "Sudahlah Taeyoung-ah. Kau pikir dengan kau menggerutu seperti itu membuatmu bisa bebas dari hukuman?" tanyanya yang dibalas tatapan kesal Taeyong.
"Terima. Jalani. Lupakan. Kau harus menggunakan prinsip itu" lanjutnya tenang.
"Ne ekhem hyung. Lagian membersihkan toilet itu karena ulahmu sendiri, untuk apa kau mewarnai rambutmu dengan warna mencolok seperti itu." Sambung Mingyu setelah tidak tersedak lagi walau tenggorokkan sedikit perih.
"Dibandingkan kau menyalahkan orang lain kenapa tidak intropeksi diri sendiri? Jangan menyamakan kulit Mingyu dengan warna si blac-ohh maaf chooky maksudnya" ralat Seongwoo saat Mingyu menatap protes keaeahnya. "Lagian Mingyu tidak hitam-hitam amat kok. Hanya lebih gelap dari kita saja" Lanjutnya enteng sembari tersenyum lebar kearah Mingyu.
Entah harus berterimakasih atau menghujat sosok hyung didepannya ini. Oke, Mingyu tau dia memiliki kulit yang AGAK gelap dari mereka. SO WHAT? WE HOT WE YOUNG/plak abaikan/. Toh dengan warna kulitnya ini menambah kesan seksi untuk sosok setampan Mingyu.
Taeyong mendengus mendengar penuturan sosok didepannya yang sok bijak ini. Entah setan apa yang masuk ke sosok Seongwoo.
Sedangkan, Seongwoo kembali menikmati sarapannya, tidak bisa disebut sarapan karena ini jam makan siang. Tapi, suka-suka dialah lagian dia juga tidak sempat sarapan tadi pagi/kaya gue kaga doyan sarapan, curhatbu?/
.
.
.
"Daniel, apa kau tidak bisa mengajari hoobae mu?" ucap Wonwoo sinis kepada sosok yang sedang berhadapan dengannya.
Yup! Benar dugaan Daniel bahwa dia akan dipanggil ke ruang kesiswaan. Berhadapan langsung dengan sang wakil OSIS yang terhalangi meja kebesarannya itu. Sedangkan sang ketua OSIS nampak tenang di kursi kebesarannya yang berada di tengah ruangan itu, terpokus kepada ponsel yang digenggamnya dan Daniel yakin bahwa Doyoung sedang asik bermain games.
"Dia hanya sedang menikmati masa remajanya, Wonwoo-ah. tidak usah diambil pusing" memberikan senyum terbaik kepada Wonwoo karena dia sendiri sudah muak ditanyai hal serupa.
"Cara menikmatinya yang salah!" ujar Wonwoo tegas.
"Kau tau salah benarnya dari mana? Aku tau dia memang anggota basket yang otomatis tanggung jawabku sebagai seniornya tetapi terlepas dari itu semua dia juga hoobaemu. Dia sekolah disekolah yang sama denganmu. Kenapa disetiap masalahnya aku harus terlibat? Bila ingin pertanggung jawaban kenapa tidak kau panggil saja wali kelasnya?" ujar Daniel datar.
Setiap minggu dia dipanggil ke ruang kedisiplinan hanya karena masalah orang yang sama. Dia tidak ingin menyalahkan Mingyu sepenuhnya karena bagaimanapun setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk menikmati hidupnya. Dia tidak berhak menuntut seseorang seperti keinginannya sekalipun itu juniornya sendiri.
"Jadi, berhenti memanggilku keruangan ini. karena aku memiliki urusan yang lebih penting dari sekedar berhadapan denganmu, Wonwoo-ah" lanjutnya. Wonwoo terdiam sembari menatap Daniel dari balik kacamata bulatnya.
"Aku permisi Doyoung-ah" ucap Daniel beranjak dari tempat duduknya, tersenyum kepada wonwoo dan Doyoung yang dibalas anggukan oleh Doyoung sebelum melangkah menuju pintu ruangan.
Setelah sosok Daniel ditelan oleh pintu ruangan itu Doyoung mengalihkan pandangannya kepada Wonwoo yang masih menatap kepergian Daniel.
"Kau tidak bisa memaksa seseorang untuk mengikuti segala keinginanmu Won-ie" Wonwoo membalas tatapan doyoung dengan datar.
"Aku tau maksudmu baik. Tapi perlu kau ketahui, terkadang yang menurut kita baik tidak semuanya dianggap baik oleh orang lain. Dengan jabatan kita ini yang seharusnya kita lakukan menegur, menghukum dan menasihati. Bukan menuntut mereka untuk menjadi sosok yang menurut kita teladan, karena itu bukan tugas kita. Yang dimaksud Daniel seperti itu." Setelah mengatakan itu Doyoung kembali memainkan ponsel pintarnya. Terdengar suara berisik dari Doyoung saat dia salah tembak atau hampir kalah yang dihiraukan Wonwoo. Dia lebih memilih merenung sembari menatap sosok yang sedang asik didepannya.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
JE T'AIME
Fanfictionini cerita boy x boy yah jangan salah lapak. pair #ongniel #meanie #binwoo #jaeyong "Tolehkan kepalamu kebelakang dan lihat aku yang mulai terengah-engah mengejarmu" "Setidaknya kita bisa berlari berdampingan Genggam tanganku, tarik aku untuk be...