HEI! Mingyu itu tampan, sangat malah.
Dia bahkan masuk TOP 3 anak tampan diangkatannya, walau dia lebih berandal diantara ketiga itu. Tapi tetap saja itu menjadi daya tariknya. Sayangnya, itu tidak berlaku untuk namja manis didepannya ini.
.
.
"Selamat pagi, Wonu hyung." Sapanya sok akrab. Sedangakan namja cantik ehh tampan disampingnya hanya memutar mata malas.
"Menjijikan, Kim." ucap Taeyong.
"Kita tidak sedekat itu untuk kau memanggiku hyung, Kim." mata dibalik kacamata bulat itu memicing tajam menatap Mingyu walau sang empu perlu mendongkakkan sedikit kepalanya mengingat perbedaan tinggi badan mereka.
"Ne, sunbae ne" ucap Mingyu masih mempertahankan senyumnya. Menatap lembut sosok dingin didepannya.
Kacamata bulat yang bertengger manis dihidung mungil namja itu semakin menambah kesan menggemaskannya, walau selalu ditutup oleh ekspresi dingin. Tapi Mingyu tidak bisa menolak pesona seorang Jeon Wonwoo, sekalipun banyak yeoja atau namja berstatus buttom memujanya bahkan menggilainya. Tidak ada yang bisa membuat Mingyu selain pemuda manis didepannya.
Mingyu akui dia tertarik dengan seorang namja dan namja itu adalah sang wakil ketua OSIS. Sosok sempurna yang menjadi teladan para murid. Beda sekali dengan Ketuanya, okee jangan bahas makhluk satu itu sekarang.
Balik lagi ke perasaan Mingyu ke Wonwoo. Hari itu, tepatnya hari pertama dia masuk CEMPAKA HIGH SCHOOL saat sang wakil OSIS berpidato didepan semua murid baru. Dengan penuh wibawa dan tegas. Kesan pertama yang ditinggalkan 'membosankan' karena memang dia berbicara dengan nada dan raut wajah datar. Membuat Mingyu yang termasuk barisan belakang mengantuk bila bukan karena wajah manis sang wakil mungkin mingyu lebih memilih pura-pura sakit agar bisa tidur di UKS tanpa harus cape-cape mengikuti rentetan acara yang panjang itu.
Dan untuk pertama kalinya Mingyu merasa dia betah berlama-lama diwaktu yang membosankan itu, menatap paras manis sang wakil dari jarak yang lumayan jauh. Berterimakasihlah sekali lagi kepada sang Appa yang mewarisi tinggi badan berlebih kepadanya.
Berarti sudah terhitung empat bulan Mingyu memilik perasaan itu kepada sang wakil yang selalu di tanggapi dingin oleh Wonwoo.
"-gyu..mingyu..kiming!" terdengar sura yang menyadarkan Mingyu dari lamunannya.
Taeyong-sang pelaku pemanggilan- menatap Mingyu malas dan mengisyaratkan Mingyu Untuk segera menatap kedepan.
Wajah itu, wajah yang tadi dia pikirkan tampak menyeramkan menurut Taeyong dan yang lain tapi tidak untuk Mingyu. Mau bagaimanapun raut wajah Wonwoo menurutnya tampak selalu manis dan cantik. Cinta itu buta bruhh. Apalagi untuk bucin seperti kiming/plak/
"Apa yang kau pikirkan Kim?!" desis Wonwoo.
"ehh..anu.. ehehe.. hyu-ehh sunbae..itu.." Mingyu gelagapan sendiri, saat melihat wajah Wonwoo terlihat sangat kesal. Tapi tetep manis kok/karepmu/
"Kau.. LARI KELILING LAPANGAN 20KALI, PUSHUP 50KALI DAN BERSIHKAN LAPANGAN OUTDOOR SAMPAI BERSIH! Tambahan karena telah berani memikirkan hal kotor dihadapanku BERSIHKAN TOILET PRIA SETIAP LANTAI SELAMA SEMINGGU PENUH!" ucap Wonwoo sebelum beralih ke namja disisi Mingyu yang sedang menatap prihatin Mingyu. Tidak tau saja bahwa nasib dia juga sama-sama terancam.
'WTF!!!ASTGREJEDBYDN.. sabar sabar.. untung sayang..untung manis..' batin Mingyu tabah.
Mencoba mengontrol emosinya Wonwoo menatap sosok namja didepannya. bagaimapun juga namja bersurai silver itu seniornya. Wonwoo masih mempunyai etika dan sopan santun.
Taeyong mencoba terlihat tenang, ditatapnya wonwoo yang sedang menatap dingin dirinya. 'Oke, tenang Lee Taeyong, dia masih juniormu. Jangan sampai kehilangan wibawamu' seperti itulah kiranya batin namja itu.
"Kapan kau akan mengganti warna rambutmu, Sunbae?" tanya Wonwoo tenang.
"Wae? Kenapa kau mencampuri urusanku?" Taeyong menantang mata dibalik kacamata itu.
Wonwoo menghela nafas, padahal dia sudah mencoba bersabar dari tadi. Tapi para pelanggar itu selalu saja mebuatnya emosi. Apalagi modelan Mingyu, melihat wajah tan itu saja sudah emosi apalagi mendengar suara cengengesannya.
"Aku tidak peduli dengan urusanmu, Sunbae." Ujar wonwoo dingin.
"Lalu kenapa kau tanya-tanya?!. Tinggal beri aku hukuman apa yang harus dilakukan saja." Ucap Taeyong tidak tau malu. Untung cantik ehh tampan.
Wonwoo memejamkan mata menahan emosi. Mingyu yang melihat itu segera pergi dari sana, menghampiri Jihoon untuk segera menjalankan hukumannya. Sialnya hukuman hari ini cukup banyak.
Wonwoo membuka matanya dan menatap Taeyong datar. Yang dibalas tatapan tidak kalah datar dari Taeyong walau dalam hatinya resah ditatap seperti itu. Perlu diingatkan lagi bahwa Taeyong menganggap wonwoo menyeramkan.
"Itu karena kau melanggar peraturan, Sunbae." Desisnya "Disekolah ini dilarang menggunakan pewarna rambut yang terlalu mencolok, Sunbae. Bila kau lupa."
Terkutuk untuk KIM-DEKIL-MINGYU karena dia Taeyong harus berhadapan dengan JEON-FREAKING-WONWOO.
"Lari keliling lapangan 10kali, karena telat 25 menit. Untuk rambutmu, sepulang sekolah bersihkan toilet lantai tiga." Setelah mengucapkan itu Wonwoo segera melangkahkan kakinya menjauhi Taeyong menuju siswa lainnya.
Taeyong mengerutkan bibirnya dan menghentakkan kakinya kesal. Kelakuannya berubah dengan saat dia berhadapan dengan Wonwoo. Tanpa disadari tingkahnya sedari tadi dilihat oleh namja tampan melalui jendela kelasnya.
'menggemaskan' pikir namja bersurai brown itu.
"Jung Jaehyun bila pemandangan diluar lebih menyenangkan daripada kelas saya, silahkan keluar!" ucap tegas pria paruh baya didepan kelas yang mebuat beberapa siswa memusatkan perhatiannya ke namja bersurai brown itu.
"Ahh jeongseomhamnida, Saem." ucap Jaehyun, menatap tidak enak ke pria paruh itu.
"Oke, semua fokus."
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
JE T'AIME
Fiksi Penggemarini cerita boy x boy yah jangan salah lapak. pair #ongniel #meanie #binwoo #jaeyong "Tolehkan kepalamu kebelakang dan lihat aku yang mulai terengah-engah mengejarmu" "Setidaknya kita bisa berlari berdampingan Genggam tanganku, tarik aku untuk be...