four

405 43 1
                                    



'Oppa kau tidak membolos lagi kan?' Terdengar suara seorang gadis dari seberang teleponnya.

'Ani, ini aku sedang dikelas.' Balas seorang namja tampan yang cukup manis dengan mata sipit.

'Serius?' Ucap gadis tadi tidak percaya.

'Nee.. sudah dulu yah. Guru oppa sudah datang. Nanti pulang oppa akan menjempumu.' Balas namja tadi seolah terburu-buru.

'Oke'

'Jangan terlalu lelah. Bila masih pusing jangan dulu kekelas diam di UKS saja.'

'Iyaaa oppa manisku yang bawel~'

'Heyy aku ini tampan! Enak saja mengatakan ma.....'

TUT TUT

"ishh adik kurang aja." Gerutu namja sipit tadi tidak terima saat sambungan teleponnya diputus secara sepihat bahkan sebelum ia menyelesaikan kalimatnya. Menundukkan sedikit kepalanya untuk melihat aktivitas di bawah sana.

"Aku baru tau bahwa guru datang keatap untuk mengajar." Suara seseorang yang mengangetkannya. Ponsel yang digenggamannya hampir saja terjatuh. Namja itu tambah kaget saat melihat sosok yang tiba-tiba ada disebelahnya melihat kearah bawah dengan santai.

"DOYOUNG SUNBAE?!" Teriak namja tadi tanpa sadar menghadap seseorang itu.

Merasa namanya dipanggil seseorang tadi menoleh kekiri melihat adik kelasnya yang tampak syok. 'hahaha menggemaskan'batin seseorang tadi.

"Halo.." Sapanya sembari melirik name tag namja sipit didepannya "Moon Bin.. woah namamu cukup singkat yah" terkekeh pelan menatap Moon Bin.

"Ohh halo Doyoung sunbaenim." Membungkukan sedikit badannya gugup mencoba bersikap sopan kepada Doyoung apalagi seniornya ini memiliki pangkat yang cukup tinggi di OSIS. Kalo main-main mati sudah riwayah Moon Bin dan dia sudah ketahuan membolos oleh Ketua OSIS nya langsung. Yahh seseorang yang didepannya ini atau yang bernama lengkap Kim Doyoung adalah Ketua OSIS CEMPAKA HIGH SCHOOL.

Walaupun sosok didepannya ini terkenal dengan kepribadiannya yang humble berbanding terbalik dengan sang wakil tapi tetap saja Moon Bin cukup segan berhadapan dengan sosok didepannya, sekalipun Doyoung nampak memasang wajah ramah.

"Hahaha jangan kaku seperti itu, panggil saja aku hyung, Moonbin-ah?" ucap doyoung sambil mengusak surai coklat Moonbin. Membuat Moonbin yang sedari tadi menunduk mendongkakan kepalanya untuk menatap sang Ketua.

"Ta-tapi sunbae-"ucapnya dipotong oleh Doyoung.

"Bila kau merasa segan padaku karena aku seorang Ketua OSIS maka jangan anggap aku memiliki jabatan itu. Perlakukan aku seperti kau memperlakukan Daniel."

"Kau tak sungkan memanggilnya hyung, kenapa kepadaku kau tidak mau? Toh aku dan daniel sama-sama ketua walau beda organisasi." Lanjut Doyoung sambil memberikan senyum lebarnya.

"Baiklah." senyum Doyoung semakin lebar mendengarnya.

"Jadi, apa yang membuatmu membohongi adikmu itu?" tanya Doyong santai tapi tidak dengan Moonbin. Dia menatap doyoung tidak percaya.

"aku sudah cukup lama disini. Jadi maaf aku mendengar percakapanmu dengan adikmu tadi hehe." ucap Doyoung tanpa dosa.

Mendengar alasan sang kakak kelas Moonbin menghela nafas "Disini nyaman." ucapnya singkap yang dibalas tatapan curiga oleh Doyoung.

"Ya, tempat ini memang cukup nyaman. Sehingga banyak sekali siswa yang lebih memilih tempat ini daripada mendengar celotehan guru di kelas kan?" Doyoung menatap mata Moonbin yang terlihat gugup. Sepertinya Moonbin salah memilih alasan.

"Kau ada masalah di kelas?" tanya Doyoung sambil mengalihkan matanya kearah bawah yang terdapat beberapa siswa sedang beraktivitas dilapangan luas itu. Tidak perlu diterangkan lagi aktivitas seperti apa karena kita bisa melihat keberadaan Mingyu diantara siswa-siswa disana.

"Tidak." Jawab Moonbin cukup pelan. Untung Doyoung memiliki telinga yang sensitif sehingga suara Moobin dapat terdengar olehnya.

Doyoung tersenyum maklum mendengarnya "Geurae, bila kau tidak nyaman tidak perlu dibahas."

Keheningan tercipta diantara kedua namja itu sembari merasakan semilir angin yang cukup sejuk diatap sekolah itu. Keduanya lebih memilih menatap kebawah dimana terlihat beberapa orang berkumpul ditengah lapang dan beberapa lagi berlari mengelilingi lapangan.

Doyoung terkekeh tanpa suara saat melihat Wonwoo tampak kewalahan menghadapi para siswa yang yang melanggar tapi tentu saja Wonwoo tidak menunjukannya secara jelas. Tetapi, Doyoung sudah cukup lama mengenal seorang Wonwoo apalagi dia sering bersama Wonwoo karena kesibukan OSIS dan jabatan mereka. Sehingga Doyoung dapat dengan mudah membaca ekspresi datar itu. Ditambahkan lagi ia memiliki kepekaan sosial yang cukup tinggi. Salah satu alasan Jonghyun-mantan ketua OSIS seblumnya- menyerahkan jabatan Ketua kepadanya.

"Sunbae.." panggil Moonbin pelan.

"Hey sudah kukatakan panggil aku hyung. No sunbae!" ucap Doyoung agak keras sambil menatap tajam Moonbin yang membuatnya gelagapan.

"Ahh ne, hyung" ujar Moonbin cepat yang dibalas senyum ceria Doyoung dan menatap kebawah lagi sambil membalas panggilan Moonbin.

"Wae?"

"Apa yang hyung lakukan disini?"

"Mengawasi anak buahku. Memangnya apalagi?" 

"Hyung tidak menyuruhku kembali ke kelas? Bagaimana pun juga aku melanggar aturan." Moonbin menatap heran sosok yang mirip kelinci didepannya.

"Untuk apa? Aku tidak akan menyuruhmu kembali ketempat yang membuatmu tidak nyaman. kau yang tau apa yang terbaik untukmu...

..lagipula aturan dibuat untuk dilanggarkan? Itu prinsip orang-orang sepertimu." ucap Doyoung enteng. Menatap jam dipergelangan tangannya dan menyadari sesuatu..

"Ahh aku sudah terlalu lama meninggalkan kelas. Kalo begitu aku duluan Bin-ah" melangkahkan kakinya berbalik menuju pintu atap. Moonbin menatap tidak mengerti punggung sang Ketua OSIS itu hingga menghilang dibalik pintu. Bagaimana bisa seorang Ketua OSIS setenang itu menghadapi para pelanggar. 

Beberapa saat kemudian Moon Bin tersenyum. Sebenarnya Ketua OSIS tidak seburuk yang orang sering katakan. Dia sosok yang fleksible bukan sosok yang gila dihargai malah cenderung mencoba menghargai yang lain. Hanya saja sifat santainya selalu dianggap urakan dan dipandang sebelah mata oleh para siswa yang lain.  

.

.

.

.

.TBC.

_sugar 

JE T'AIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang