eight

305 25 3
                                    

hallo long time no seee~ jangan bosen yahhh... ceritanya masih abal-abal mianhae..

happy reading~









"Oppa.." panggil Su Ah tanpa melihat Moobin. Masih sibuk dengan ice cream didepannya.

Moon bin masih asik memandangi jalanan "hmm.."

"Kemarin aku bertemu Seulgi eonnie" ucap Su Ah pelan tapi masih dapat didengar Moon Bin yang tampak terpaku beberapa saat.

.

.

.

"Aku bertemu dengannya di studio Gangnam. Dia akan mulai berlatih disana."

Su Ah menatap Moon Bin saat ice creamnya habis. Moon Bin tampak asik menatap jalanan itu tetrapi Su Ah tau bahwa Moon Bin tidak benar-benar sedang melihat jalanan karena tatapan Moon Bin tampak kosong. Dan semua itui terlihat jelas oleh dia.. mungkin kakaknya bisa berakting didepan semua orang tetapi tidak didepannya.

"Kau kemarin kemana? Coach menanyakanmu. Kadang aku risih menjadi adikmu"ucap Su Ah setengah bercanda.

"YA! Apa-apaan?!" berhasil! Moon Bin mengalihkan fokusnya kepada Su Ah.

"Kau itu anak emasnya coach. Jadi, lain kali kalo absen beritahu dia. Agar dia tidak menanyakan keadaanmu terus kepadaku" ucap Su Ah setengah jengkel.

"Iya iya. Kemarin baterai poselku habis dan saat sampai rumah aku lupa mengabarinya." jelas Moonbin yang dibalas tatapan malas Su Ah.

'Alasan klasik!' pikir Su Ah.

"Kemarin latihan selesai jam berapa? Kau pasti pulang larut malam yah?" Tanya Moobin.

"Hehe kemarin latihan untuk persiapan lomba. Tapi aku sudah mengabari halmeoni kok" Su Ah tampak merapikan rambunya yang dikucir.

"Pulang dengan siapa? Sendiri? Lain kali hubungi aku untuk menjemput" walaupun menyebalkan Moon Bin tetap saja khawatir dengan adik tengilnya ini. Heol! Bahkan Su Ah baru kelas dua JHS, sangat berbahaya bila pulang malam apalagi sendirian. Bisa-bisa Moon Bin digantung halmeoni mereka..

"Eung tidak... aku diantar Wonwoo oppa kebetulan dia menjemput Seulgi eonnie"jawab Su Ah sambil menatap oppanya.

"Ohh baguslah" jawab Moon Bin sedikit lega. Setidaknya adiknya tidak pulang sendiri.

"Oppa~" panggil Su Ah lirih. Untung keadaan kedai sedang sepi jadi Moon Bin mendengarnya.

"Hmm" jawabnya sembari menatap Su Ah. Tampak adiknya menatapnya dengan serius. Bukan tatapan Su Ah biasanya.

"..."

"Kenapa?" tanya Moon Bin pelan sembari tersenyum kecil. Dia tau ada hal yang mau adiknya sampaikan. Tetapi mungkin adiknya ragu.

"Mau sampai kapan oppa seperti ini?" pada akhirnya pertanyaan itu yang keluar. Pertanyaan yang Moon Bin sendiri tidak tau jawaban. Pertanyaan yang selalu dia hindari. Pertanyaan yang selalu membuat moodnya down. Dan itu tidak bertanda baik.

"..."

"Aku tidak mau oppa terus seperti ini. aku ingin oppa mengakhiri semuanya."

"Dengan oppa bertahan apa oppa pikir oppa akan bahagia? Bukan hanya satu orang yang akan tersakiti nantinya."

"Kau ini masih bocah hehe" jawab Moon Bin terkekeh pelan tapi tidak benar-benar tertawa. Pandangannya tampak gelisah dan dia memilih mengalihkan pandangan ke sekitar kedai. Tidak ingin membalas tatapan Su Ah yang menatapnya intens.

JE T'AIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang