More Than Gravity

BAB 32

T h i r t y - T w o

- More Than A Relief -

Alunan Sleep Away dari Bob Acri memenuhi rumah utama The Kim Village. Para pelayan tampak sedang mengganti semua kain jendela yang awalnya berwarna emas kecokelatan, menjadi warna putih gading. Sesekali terdengar suara kekehan ringan dari ruang tengah. Seungwan tampak asik menikmati quick cheery crisp yang disiapkan Joohyun sebelumnya. Sedangkan Nyonya Kim tersebut sedang tertawa bersama Sooyoung sambil melihat tablet yang menampilkan berbagai gambar.

"Yerim, kemarilah!" sahut Sooyoung saat melihat Yerim sudah selesai bersiap-siap. Wanita itu tersenyum dan melenggang menuju ruang keluarga. Membuat rok berbunga yang dipakainya ikut bergoyang. "Menurutmu bridal jewelry mana yang akan cocok untuk gaun pernikahanku nanti?" tanya Sooyoung.

Yerim segera meletakkan Chanel diamond forever handbag miliknya di atas meja. Sekilas ia menyapa Seungwan. Kemudian berlalu untuk duduk di samping Sooyoung yang kini berada di antara Joohyun dan Yerim. Sangat jarang di sore hari seperti ini mereka semua sedang tidak ada pekerjaan sehingga bisa berkumpul bersama.

Mata Yerim mengamati berbagai macam gambar perhiasaan yang terpampang pada layar tablet. Keningnya berkerut sejenak seraya tangannya menyentuh layar untuk mengamati gambar lainnya. Yerim tersenyum saat tangannya berhenti di satu gambar. "Karena gaunmu tidak berdada rendah, jadi aku sarankan kamu tidak perlu memakai kalung. Tapi, anting ini akan cocok dengan struktur wajahmu. Kamu memutuskan untuk tidak menggerai rambutmu, 'kan?" tanya Yerim dengan paham.

Kening Sooyoung berkerut, sibuk memvisualisasi ucapan Yerim. Setelah menimbang usulan sahabatnya itu, Sooyoung mengangguk dan mengamati gambar sepasang anting permata bebentuk bunga dengan lima kelopak. Tampak sederhana, tetapi tidak meninggalkan kesan mewah yang ada. Senyumnya merekah dan ia menatap Joohyun serta Yerim dengan pandangan suka akan pilihan Yerim. "Mixed cluster earrings. Bukankah kamu juga memakai Tiffany & Co. sebagai bridal jewelry kamu kemarin?"

Yerim terdiam sesaat mendengar pertanyaan Sooyoung. Mengingatkan wanita itu kepada persiapan pernikahannya setahun yang lalu. Yerim memang menggunakan brand tersebut, bahkan untuk cincin pernikahannya dengan Jungkook. Jungkook dulu membiarkan Yerim sendiri yang memilih cincin pernikahan mereka. Cincin yang beberapa minggu lagu mereka buang bersamaan dengan semua masa lalu mereka. Entah masih ada di pekarangan gedung apartemen, atau sudah berakhir di toko perhiasan setelah ada yang menemukannya.

"Iya. Tapi aku rasa milikmu nanti akan menjadi favoritku. Desain yang ini memakai marquise diamond dan ukuran permatanya cukup besar. Bagaimana cincin pernikahanmu? Sudah dipersiapkan?" tanya Yerim tersenyum, diamatinya wajah Sooyoung yang langsung merona merah muda.

Ah, Yerim lagi-lagi diingatkan pada perasaannya saat akan menikah dulu.

"Besok kami akan mencari cincin penikahannya bersama. Hari ini Wonwoo sengaja mengambil lembur untuk mengurus pekerjaannya, jadi besok dia bisa menemaniku seharian," jawab Sooyoung. Namun, nada bicaranya langsung dipelankan saat tersadar sesuatu. Tiba-tiba Sooyoung menjadi tak enak hati dengan Joohyun dan Yerim.

Merasa suasana menjadi kaku karena percakapan ini, Joohyun menepuk pelan paha Sooyoung dan tersenyum kecil. "Jadi, kamu mau hadiah apa untuk pernikahanmu dari Bibi dan Pamah Suho, Soo?"

Sooyoung mengangkat wajahnya dan membalas senyuman Joohyun. Membiarkan lengkungan di ujung matanya hanya sedikit terlihat, masih tak enak dengan Yerim karena ia terlalu menunjukkan perasaan bahagia. "Tidak perlu repot-repot, Bibi."

"Mungkin lebih baik Bibi Joohyun memberikan tips kepada Sooyoung." Kali ini Seungwan ikut bergabung dengan obrolan mereka. Meletakkan kembali piring camilan yang sejak tadi anteng di pangkuannya. "Aku selalu iri kepada Bibi dan Paman Suho yang begitu melengkapi satu sama lain. Apa Bibi memiliki trik khusus agar rasa sayang Paman Suho kepada Bibi semakin bertambah setiap harinya?"