BAB 40

5.6K 600 234
                                    

F o r t y

- More Than An Autumn -

Jungkook menaikkan tulang pipinya tersenyum melihat pengunjung berdatangan ke Artseoul Exhibition. Sonwoo tampak berlari-lari senang bersama Jiyeon—putri dari pasangan Jisoo dan Jinyoung mengelilingi salah satu pojok galeri yang memuat fotografi taman bermain. Chanhyuk sibuk ikut berlari mengawasi mereka berdua. Sedang Roseanne, Junhoe, Elkie, dan Joshua berada di pojok lainnya sedang mengamati potret langit Alaska yang bertabur bintang.

"Apa aku bisa mendapatkan tanda tangan?" Suara Sooyoung mengusik Jungkook yang asik menatap sekeliling. Pria itu tersenyum saat melihat Sooyoung dan Wonwoo menghampirinya. "Untung aku mengatakan kepada Wonwoo untuk mendapatkan photobook ini lebih cepat. Susah sekali menemukan toko buku yang masih memiliki stok. Bukumu benar-benar laris sejak perilisan tiga hari yang lalu," ucapnya sambil menunjukkan Jungkook sebuah buku.

"Tentu saja. Siapa yang tidak akan tertarik membeli saat tahu kalau penulis dan fotografernya adalah diriku?" sombong Jungkook, lalu tertawa setelah mendapatkan tinjuan ringan pada bahunya yang dilayangkan Wonwoo.

"Tapi aku benar-benar tersentuh membaca tulisanmu. Aku sampai berpikir kalau kamu menyewa ghost writer. Lalu, saat membaca tiap puisi dan narasi fotomu, aku tahu itu dirimu." Wonwoo merasa geli saat menyadari jika dirinya bisa berkata demikian kepada Jungkook.

Jungkook kembali tertawa dan menatap Photography Essay Book di tangan Sooyoung. Jungkook membutuhkan waktu setahun untuk menyusun buku fotografi tersebut. Melakukan perjalanan ke berbagai negara di setiap benua. Pria itu juga mengunjungi tempat-tempat yang sebelumnya tidak ia ketahui keberadaannya. Semua hasil perburuan tersebut akhirnya bisa ia publikasikan.

Suara langkah kaki terdengar mendekat, menarik atensi. Tampak Hanbin dan Nayeon berjalan ke arah mereka. Nayeon sudah melambai-lambaikan tangannya senang melihat Jungkook dan yang lain. Bahkan ia berlari kecil, hingga Hanbin berteriak agar wanita itu hati-hati. Perut Nayeon semakin membesar, dan Hanbin tentu saja tidak mau sesuatu terjadi dengan istri dan anaknya.

"Hai, sepupu-sepupu ipar!" sapa Nayeon riang kepada Jungkook dan Wonwoo, kemudian memeluk Sooyoung erat. "Kalian tahu, jalan ke sini macet sekali. Aku kira macet karena banyak yang mengunjungi Artseoul."

"Ramainya hanya tadi siang," jawab Jungkook. "Lagi pula, galeri fotoku dibuka selama satu minggu. Paman Hansung bahkan menawarkan kalau Artseoul bisa dipakai sampai satu bulan." Jungkook mengangkat alisnya menatap Hanbin yang langsung di sambut anggukan pria itu.

Hanbin segera membenarkan, teringat sesuatu yang sempat ia dengar sebelumnya. "Papa kemarin juga bilang kepada Paman Sangwoo kalau kamu mau, Artseoul bisa dipindahalihkan untuk benar-benar menjadi galeri fotografi. Tapi sepertinya kamu hanya sesekali mengadakan pameran foto seperti ini."

"Oh, omong-omong, Papa tidak jadi datang ke sini?" sela Sooyoung menanyakan keberadaan ayah mertuanya. Mendengar Hanbin menyebut nama Sangwoo, Sooyoung jadi ingat. Ia menatap Wonwoo dan Jungkook bergantian.

"Papa sepertinya masih beristirahat setelah pulang dari Busan untuk mengunjungi JMC cabang. Direktur Park tadi menelepon, kata Beliau kemarin Papa berkeliling melihat pembangunan gedung laboratorium kardiologi. Pasti Papa kelelahan." Wonwoo menjelaskan, lalu matanya melihat Sonwoo yang berlari menuju mereka. Sigap, Wonwoo segera berjongkok dan menangkap Sonwoo, memeluk anaknya tersebut.

"Selalu! Ini di luar jam kerja, tapi kamu masih saja memanggil Papa dengan sebutan Direktur Park. Orang-orang yang mendengar bisa mengira kalau kamu bukan menantu papaku." Sooyoung cemberut setelah mendengar cara Wonwoo memanggil papanya.

More Than GravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang