9

24 2 1
                                    



Hari ini adalah hari sabtu, dimana seluruh siswa Aditama merasakan indahnya kasur sepanjang hari, Pelangi tidak menyia-nyiakan hari liburnya, dia telah menyusun list weekendnya.

Bangun tidur setelah makan, dia berniat untuk mencuci motor kesayangannya, setelah itu langsung kembali ke dalam kamar, melanjutkan drakor yang belum tuntas ia tonton, Pelangi memang selalu seperti ini tiap minggunya, tetapi jika para sahabatnya mengajak hangout dengan berat hati Pelangi meninggalkan 'list weekendnya'.

Saat bangun, Pelangi dikagetkan dengan keberadaan Bintang dikamarnya, "ngapain bang di kamar aku?"

Bintang yang tadinya sedang fokus pada benda pipihnya, kini berbalik menghadap Pelangi, menjawab pertanyaan yang adiknya ajukan. "Gue nunggu lo bangun, sekarang gue perfom di cafe deket sekolah lo, lo mau ikut?"

Pelangi dilema, di satu sisi dia ingin melanjutkan nonton drakor yang belum tuntas ia tonton, namun di sisi lain dia juga ingin melihat kakaknya perfom, sekalian dia ingin menikmati chesse cake greentea favoritenya.

"Hm, gimana ya bang, aku sih pengen banget ikut abang, tapi aku juga pengen lanjutin nonton drakor."

Bintang mendengus, "yaudah lo lanjutin aja tuh tontonan unfaedah lo, gue mau siap-siap pergi."

"Ih iya-iya, tunggu deh lima belas menit, aku ikut, mau mandi dulu."

"Lima belas menit," ucapnya sembari melihat jam yang bertengger manis di pergelangan tangannya, "lebih dari itu, gue tinggal lo disini." tambahnya.

"Oke-oke," jawab Pelangi dengan malas.

Saat ini Pelangi dan Bintang telah sampai di cafe yang dimaksud Bintang, tapi sayang keadaan cafe begitu ramai, sehingga sulit untuk Pelangi mencari spot kursi yang kosong, Pelangi kebingungan, sama dengan Bintang.

"Gimana nih bang penuh banget." ucap Pelangi dengan melas.

Bintang juga bingung, dia tidak mungkin meninggalkan Pelangi begitu saja dengan keadaan yang masih berdiri, saat matanya menjelajah cafe, Bintang menemukan seseorang yang sepertinya pernah bertemu, langsung saja Bintang menarik lengan Pelangi ke arah seseorang yang sibuk dengan handponenya.

Bintang berdehem, dia mulai meminta izin agar Pelangi dapat duduk bersama dia, saat orang itu berbalik menghadap Bintang dan Pelangi, Pelangi langsung shock sendiri, karena itu adalah Angkasa, lelaki dingin yang selalu berada dalam pikiran Pelangi belakangan ini.

Pelangi berbisik pada Bintang untuk membatalkan permintaannya ikut bergabung dengan Angkasa, namun semuanya terlambat, karena Angkasa terlebih dahulu memperbolehkan Pelangi untuk duduk bersamanya.

"Thank's ya, gue titip adek gue bentar, selesai gue tampil, gue ambil lagi nih bocah." Angkasa hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Baek-baek lo sama dia, jangan bikin gue malu." bisik Bintang pada Pelangi, setelahnya dia melenggang pergi ke arah backstage yang ada di cafe ini.

Pelangi duduk di hadapan Angkasa dengan canggung, berbeda jauh dengan Angkasa yang terlihat santai. Daripada diselimuti dengan keheningan Pelangi meminta pelayang untuk datang, dan memesan makanan favoritenya apa lagi jika bukah cheese cake greentea, dan matcha latte.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang