"ah.. bunda, ayah, pasti Vanya bakal kangen sama bunda sama ayah.. bunda, ayah, sering sering main kesini yaa" Vanya memeluk erat bundanya yang akan ikut dengan ayahnya.
"jih.. lebay lu, lu aja gak ketemu gue berbulan bulan santai aja. Gak ada tuh gue denger lu bilang kangen sama gue" beginilah Reynald, jika bersama Vanya. Tante Mira yang geram atas ulah anaknya yang gak tepat waktu itupun menginjak kaki Rey.
"mama, apa apaan sih. Main injak aja. Sakit loh sepatunya mama kena kaki Rey" Rey menggerutu pada mamanya - tante Mira. Sedangkan Vanya yang mendengar itu menjulurkan lidahnya kepada Rey. Karena ia sedang enggan menanggapi ocehan Rey.
"jaga diri baik baik ya, sayang. Nurut sama tante Mira, jangan bandel" petuah ayahnya.
"Om, kalo Vanya molor boleh disiram air gak?" lagi lagi Rey mendapat injakan kaki dari mamanya. Sedangkan Vanya mengepalkan tangannya pada Rey. "mama ih" bisik Rey. Sedangkan ayah dan bunda Vanya hanya tersenyum melihat tingkah keponakan dan anaknya itu.
"udah udah bunda sama ayah berangkat dulu ya. Bunda bakal sering sering kesini kok kalau ada waktu" lalu dikecup sejenak kening Vanya. Vanya melambaikan tangannya kepada kdua orangtuanya.
-oOo-
Tengah malam Vanya terbangun. Perutnya sangat lapar, ia lupa sepulang mengantarkan orangtuanya ke bandara tadi ia belum makan sama sekali. Ia berjalan ke dapur, mencari apapun yang bisa ia makan. Ia menemukan kue kesukaannya lalu membuat coklat panas kesukaannya. Ia hanya menyalakan lampu pantry. Ia duduk di meja makan , tanpa ia ketahui Rey juga terbangun. Rey yang semula hanya ingin mengambil minum jadi muncul ide jahil ketika ia melihat Vanya sedang sibuk mencari makanan . setelah ia lihat Vanya duduk menikmati kuenya Rey mematikan lampu yang dinyalakan oleh Vanya. Rey menahan tawanya ketika melihat Vanya kebingungan. Ketika Vanya mendekati saklar lampu Rey berjalan ke meja makan dan berniat menghabiskan coklat panas milik Vanya.
Brussshhhhh..... Rey menyemburkan coklat yang sudah ia minum, ia tidak tau jika itu coklat panas bersamaan dengan lampu menyala. "gilak lu bikin minum panas amat sih, Van" dia menepuk nepuk mulutnya. Vanya tidak dapat menahan tawanya. "rasain lu, makanya jadi orang jangan jail, tuh senjata makan tuan. Hahaha" Vanya terus menertawakan ulah ceroboh Rey.
"Duh.. ini malem malem pada ngapain sih rame banget." Tante Mira tiba tiba datang. "eh mama/tante" ucap mereka barengan. Vanya menceritakan kejadian barusan kepada tantenya. "Rey kan tadinya mau ambil minum , ma. Trus Rey liat dia bawa minum yaudah berjalan deh rencana Rey, eh taunya malah gini kejadiannya"
"udah udah kalian balik istirahat lagi. Vanya masih laper nggak sayang? Kalo masih laper tante bikinin nasi goreng deh" tawar tante Mira. "udah nggak kok te"
"Rey, juga laper loh ma. Mama kok nggak nawarin Rey sih?" berlagak seperti bocah. "yee itu mah maunya kamu" ledek Vanya. "yaudah iya, kita makan aja ya. Mama juga laper" akhinya mereka bertiga pun menikmati nasi goreng dadakan ala tante Mira. Setelah itu mereka melanjutkan istirahat karena esok harus sekolah.
-oOo-
"pagi tante" sapa Vanya yang kini sedang menuruni tangga dan bergabung di meja makan yang sudah terdapat Rey dan tante Mira. Ia sengaja tidak menyapa Rey.
"pagi sayang. Saraapan dulu gih" Vanya duduk disebrang meja Rey.
"Oh jadi mama aja nih yang di sapa? Gue nggak?" sewot Rey.
"Oh iya sih kan ada si jomblo yang kurang kasih sayang, hahaha. Pagi Rey.." ia tersenyum meledek kepada Rey. Rey yang tidak terima ia mengepalkan tangan pada Vanya dan dibalas dengan acungan dua jari oleh Vanya.
"Duh, kalian kapan akurnya sih? Pusing mama liat kalian" mereka hanya membalas dengan cengiran. "udah buruan ntar kesiangan lagi. Oh iya, Rey nanti antarkan Vanya ke ruang bu Diana ya" titah tante Mira
"kan dia bisa sendiri ma" langsung saja ia dihadiahi plototan oleh mamanya. Sang empu-Vanya ia hanya diam tidak menggubris. "iya iya ma. Nanti Rey antar"
-oOo-
Rey dan Vanya akhirnya sampai di SMA mereka. Setelah mengalami perdebatan akhirnya Rey mengalah untuk membawa mobil. Tadinya Rey ingin membawa motor. Karena ia malas jika pulang nanti harus antri keluar. Sesampainya disekolah Rey langsung mengantarkan Vanya ke ruang bu Diana. Jelas saja banyak mata yang memandang Vanya. dari mulai tatapan kagum atas kecantikan Vanya, hingga tatapan tak suka karena Vanya berangkat barengan sama Rey. Semua siswa tau jika Rey adalah anak dari pemilik yayasan tersebut dan yang mereka ketahui bahwa Rey masih berpacaran dengan Salma. Rey dan Vanya tidak menghiraukan bisik bisik yang mereka tau sedang membicarakan mereka. Sesampainya di ruangan bu Diana barulah mereka bicara.
"permisi, bu Diana ada?" Tanya Rey pada seseorang.
"bu Diana lagi ada urusan bentar. Tadi beliau bilang disuruh tunggu aja didalam" mereka pun mengangguk sebagai tanda bahwa ia mengerti. Mereka duduk di kursi depan meja bu Diana.
"Rey, Fans lu banyak juga ya ternyata. Mana tatapannya sinis banget lagi sama gue. Emang dikiranya gue apaan coba" mendengar curhat dadakan ala Vanya Rey pun tertawa lepas. "yaiyalah gue gitu loh" Vanya menatap Rey dengan tatapan najis.
"loh kalian udah disini. Maaf ya ibu tadi ada urusan. Udah lama?" Tanya bu Diana ramah. "barusan kok bu" jawab Vanya tak kalah ramah.
"Rey kamu bisa balik ke kelas dulu kalau mau balik duluan." Tentu saja Rey ingin pergi dari tempat itu. Baginya itu membosankan. "oh iya, bu. Vanya kelasnya dimana?" sebeum ia meninggalkan ruangannya. "di kelas kamu lah, tinggal disitu aja sih yang kosong" Vanya yang mendengar hanya dapat menghembuskan nafasnya kasar. "Rey lagi Rey lagi" batin Vanya. "yaudah bu Rey balik dulu ya" pamitnya santun.
-oOo-
"permisi, pak. Saya mau mengantarkan serta mengenalkan murid baru" izin bu Diana pada guru yang sedang mengajar. "baik, silahkan bu" ia mempersilahkan.
"anak anak perkenalkan teman baru kalian dia pindahan dari SMA NUSANTARA. Perkenalkan dirimu nak" bu Diana mempersilahkan kepada Vanya
"perkenalkan nama saya Vayana Aystralea Dirgantara. Bisa dipanggil Alea. Ada yang ditanyakan?" ya, panggilan Vanya hanyalah untuk keluarganya Karena dulu Vanya tidak dapat menyebut namanya Vayana, jika ditanya namanya ia akan menjawab Vanya aystalea. sedangkan teman temannya biasa memanggil Alea.
"bagi sosmed dong"
"udah punya pacar belum?"
"bagi nomer wa dong"
"tinggal dimana?"
Dan masih banyak lagi. "boleh follow instagram aku aja. @aystralea.dirgantara. terima kasih" ia menyungging senyum. Lalu ia duduk disebelah Leony yng kebetulan tinggal di kost milik tante Mira. Saat menuju bangkunya Vanya melewati bangku Rey, mendengar temannya berbisik pada Rey "cantik juga tuh Rey" Rey Nampak tidak suka dengan ucapan temannya "berani macem macemin dia berhadapan sama gue lu" ancam Rey. "yee emang dia siapanya lu. Siapa cepat dia dapatlah" Rey tidak menggubris omongan temannya lagi.
Sorry typo bertebaran, wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Alea
ChickLitSepasang remaja SMA yang menjalin suatu hubungan. Saling mencintai dan saling melengkapi. Hingga Akhirnya Azyl meninggalkan Alea tanpa alasan yang jelas. Menghilang tanpa kabar begitu saja. Suatu hari Alea harus pindah sekolah dan tinggal bersama ta...