Part 4

363 10 0
                                    

Hari ini adalah jadwal olahraga kelas Rey dan Azyl. Jam olahraga mulai jam pertama sampai jam istirahat pertama, sekital 3 jam lamanya. Tapi para siswa hanya menggunakan waktu selama 1 jam selebihnya digunakan untuk istirahat dan olahraga permainan.

1 jam telah terlewati, para siswa sudah mulai kelelahan. Rey mendekati Azyl, lalu duduk disebelah Azyl. Sedangkan Alea dia duduk bersama Leony.

"Le, boleh ke kantin nggak sih?" Tanya Alea pada Leony.

"boleh kok. Mau ke kantin? Yuk, aku temenin" mereka pun berjalan ke kantin. Rey yang berniat mempertemukan Alea dan Azyl pun akhirnya mengajak Azyl ke kantin juga.

Rey melihat Alea sedang bersama Leony. Ia menikmati jus buah naga kesukaan Rey. Rey langsung menyambar minuman Alea hingga habis. Tentu saja si empu marah pada Rey.

"Rey!! Beli sendiri dong!!" teriakan Alea ternyata tidak digubris oleh Rey.

"Rey!! Balikin nggak!!" Rey sudah menghabiskan minuman Alea.

"gue kesel deh sama lu, Rrr.." ucanya terhenti ketika seseorang datang.

"sorry , Rey. Lama" ucap cowok itu sambil membenarkan jam tangannya.

"kak El?" sapa Alea ragu.

Baik Leony maupun Rey langsung menoleh kearah Azyl. Sedangkan Azyl yang ingat betul suara itu langsung mengangkat kepalanya menatap Alea.

"Alea?"

"loh kak Azyl kok udah kenal Alea?" Tanya Leony.

"iyalah, kenal. orang dia mantan pacar Alea. Bang Azyl kan belum move on tuh sama Alea" Alea yang kaget karena Rey tau semuanya segera mengalihkan pembicaraan.

"Jangan dengerin Rey. Kita balik ke kelas yuk" ajak Alea pada Leony. Ia dibuat bingung oleh Rey dan Alea.

"Rey, beliin gue yang baru. Kalau nggak gue bilangin ke Tante Mira"

Alea kembali menuju kelasnya bersama Leony. Leony yang dibuat bingung hany diam saja. antara percaya dengan Rey atau dengan Alea. Sedangkan Azyl hanya geleng geleng melihat Rey dengan Alea.

"kamu gak berubah ya" guman Azyl.

"Apa bang? Gue gak denger?" ledek Rey pada Azyl.

"Apaan sih? Udah buruan pesenin sebelum lu bener bener dilaporin ke emak lu" ledek Azyl balik.

Rey melihat Salma sendirian menuju kantin. Rey yang sudah selesai memesan langsung bergegas mengajak Azyl meninggalkan kantin.

" Bang, lu udah belum? Buruan, takut keburu Salma liat gue" Azyl mengangguk. Lalu pergi meniggalkan kantin lewat jalan sebelah.

"lu ketemu pacar kayak ketemu penagih utang aja. Belum baikan lu?" Tanya Azyl heran

"gue males aja ketemu dia. Mana gue bawa minuman buat Vanya lagi. Yang ada dia ngambek lagi" jelas Rey. Azyl yang mendengar itu turut prihatin.

"udah putusin aja"

"enak aja. Gini gini gue masih sayang sama dia. Emangnya abang masih sayang malah ditinggal" ledek Rey.

"beda cerita kali Rey"

-oOo-

"nih minuman lu, Oh iya, kata bang Azyl lu diajak balikan" lalu ia kembali ke bangkunya dengan senyum senyum gak jelas

"Asal aja tuh mulut kalau ngomong" gumamnya

"kok Rey bisa tau ya? Apa Kak El cerita ke Rey? Ah bodo amat"

"Emang kamu beneran pernah ada hubungan sama kak Azyl Al?" Tanya Leony

"pernah, dia kakak kelas gue waktu di SMA NUSANTARA. Udah, hehe"

-oOo-

Vanya sedang duduk di halaman belakang rumah. Ia merasa seedikit pusing, mungkin dengan begini bisa menghilangkan pusingnya. Ia duduk sendiri ditemani oleh laptop dan coklat hangat kesukaannya. Ia membuka folder yang menyimpan kenangan saat ia masih di SMA NUSANTARA. Terdapat banyak proposal kir. Ia membaca ulang mengingat tentang semua perjuangannya menyumbangkan prestasi untuk sekolahnya. Ia membuka folder selanjutnya. Terdapat foto foto saat ia lomba, adapula saat ia diklat. Ia membuka file yang ia beri nama El. Banyak foto dirinya bersama El sebelum akhirnya El pergi meninggalkannya.

"Andai aja kita masih barengan kayak gini ,Kak. Gue rindu sama lu kak"

ia tersenyum melihat foto tangan El yang sedang mencubit pipinya di tepi pantai. Ia mengganti wallpaper laptopnya dengan foto itu. Ia teringat tentang foto itu. Saat itu, Alea mengikuti outbond yang diadakan oleh SMAnya dan ia kalah. Alea marah, karena panitia curang. El yang bertugas sebagai sie keamanan ia melihat Alea yang sedang duduk sendiri dipantai.ia melempar batu batu kecil ke laut. Ia mendekatinya, ia selalu professional dengan tugasnya. "kamu ngapain disitu? Balik ke Outbond Area gih. Acaranya belum selesai ,kan?" Alea melihat belakangnya, ia tau jika cowok dibelakangnya itu selalu professional dengan tugasnya. "aku capek" ia menghapus air matanya lalu kembali ke Outbond Area. Belum sampai ia disana, ternyata kegiatan sudah selesai. Ia yang masih kesal itu kembali ke camp dengan menggerutu sepanjang jalan. Tak sengaja ia bertemu dengan El.

"lu jahat banget sih kak? Lu gak tau gue capek? Gue kesel kak! lu bilang acara belum selesai tapi pas gue balik kesana ternyata acara udah selesai. Gue kesel sama.." belum selesai ia bicara El menariknya ke pantai.

"udah, lanjutin kalo mau marah. Gue dengerin kok. lu kok. lu juga boleh teriak disini"

Sedetik kemudian "GUE BENCI SAMA KAK EL!!!!" El yang mendengarnya tersenyum. Ia tau jika Alea hanya sedang emosi. Ia membuka ponselnya, ia mencubit pipi Alea dan berkata "lo boleh benci sama gue, tapi yang harus lo ingat gue gak akan pernah benci sama lo" cekrek! Ia berhasil mengambil foto Alea saat Alea sedang menyimak ucapannya.

"Gue harap suatu saat nanti kita bisa barengan lagi kayak dulu kak" ia tersnyum menyentuh layar laptopnya yang menampilkan foto foto mereka.

Ia bergegas mematikan laptopnya saat mendengar panggilan tantenya. Bukan karena apa, ia hanya enggan mendengar ocehan Rey jika Rey mengetahuinya.

"Vanyaa, Rey.. makan yuk! Mama udah bawain kalian makanan nih" panggil Mira

"Iyaa ma"jawab Rey keluar dari kamar.

Mereka menikmati makan malam bertiga tanpa ada yang membuka suara. Hingga pada akhirnya Mira lah yang membuka suara

"gimana sekolah kalian sayang?" Tanya Mira pada Rey dan Vanya.

"biasa aja ma" jawab Rey sekenanya.

"kamu gimana Van?" Tanya Mira

"masih adaptasi te" jawab Vanya sekenanya.

"ya kali ma. Dia kalo nyuruh Rey seenak dia aja. Pernah tuh Rey disuruh beliin makan mana disuruh cepetan lagi. Padahal kan Rey lagi sama Salma, ya akhirnya Salma ngambek deh sama Rey sampai sekarang" adu Rey pada mamanya.

"eh lu juga seenak lu aja ngambil minuman gue" bela Vanya "tapi kan gue ganti"

"btw Salma itu siapa? Pacar lo?" selidik Vanya.

"kepo lu" Rey pergi meninggalkan Vanya dan mamanya. Vanya yang masih penasaran bertanya pada Mira.

"emang siap sih te?"

"pacarnya, Udah hampir setahun pacarannya. Sebenernya tante agak gasuka sih sama Salma. Dia terlalu posesif sama Rey tapi yaudahlah ya selagi gak ngeganggu Rey tante gak masalah" jelas Mira, ia hanya menyimak.

"jadi gitu ya? yaudah te Vanya balik ke kamar dulu. Udah ngantuk"

"yaudah besok juga masih masuk sekoahkan? night sayang nice dream"

"night tante, nice dream too" ia meninggalkan tantenya

-oOo-

"Lo boleh benci sama gue, tapi yang harus lo ingat gue gak akan pernah benci sama lo"

-Azyleon El Lucio-

.

.

Sorry typo bertebaran

jangan lupa vote and commentnya

AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang