Hari ini Alea mulai bergabung di kelas KIR. Semalam ia sudah bertanya pada Leony. Leony sangat mendukung Alea untuk bergabung dengan mereka. Leony sering mendengar cerita Alea tentang kegiatannya selama di SMA NUSANTARA.
Alea diminta untuk memperkenalkan dirinya kembali. Karena anggota KIR tidak hanya dari kelasnya, ada kelas 10, 11, hingga kelas 12.
"perkenalkan gue Vayana Aystralea Dirgantara, gue pindahan dari SMA NUSANTARA gue biasa dipanggil Alea" ia menyungging senyum
"lo bukannya yang bulan lalu ikut LKTI nasional juara 2?" Tanya salah satu anggota
"Iy..." belum selesai Alea bicara Azyl datang dengan terburu buru.
"Sorry guys gue telat" Azyl melihat seseorang yang sedang berada di depan lingkaran diskusi.
"Alea?" Alea mencoba biasa saja. ia berusaha menetralkan perasaannya. Ia tersenyum pada El.
"Drama dimulai.." gumam Leony tak didengar siapapun.
"Oke kita lanjut diskusi kita" Azyl mencairkan suasana.
-oOo-
Pertemuan hari ini hanya diskusi. Karena tadi Alea berangkat bersama Leony ia juga harus mengantarkan Leony pulang. Ia berencana mengajak Leony jalan jalan terlebih dahulu menikmati weekend. Namun rencananya gagal karena El.
"Alea.. Leony.." panggil Azyl. Si empu pun menoleh bersamaan.
"Ya?" jawab mereka kompak.
"Al, Rey dirumah kah?" Tanya Azyl pada Alea.
"gak tau. Emang kenapa?" Tanya Alea.
"gue ada perlu, lo pulang bareng gue aja" ajak Azyl.
"tapi gue bawa mobil. Gue juga mau nganter Leony pulang" Alea sedikit menghindar. Azyl memberikan kode pada Leony agar ikut bicara. Leony yang awalnya krang paham dengan maksud Azyl akhirnya mengerti juga.
"Gapapa ,Al. mobil lo biar sama gue aja. Lo pulang bareng kak Azyl"
"Tuh, udah lo pulang sama gue aja. Yuk!" Azyl menarik tangan Alea.
"Eh.. Iyaiya.. nih kunci mobilnya" Alea memberikan kuncinya pada Leony.
-oOo-
Alea sudah berada dalam mobil Azyl. Alea dan Azyl sama sama tidak ada yang membuka suara. Mereka sama sama canggung. Sampai pada akhirnya El memulai pembicaraan
"Al.." panggil Azyl, sedangkan Alea hanya membalas dengan deheman saja.
"Aku rindu" ucapnya lirih tapi masih terdengar oleh Alea. Alea tidak menjawab, ia hanya tersenyum kecut.
"Alea, please. Lo jangan diem aja kayak gini. Lo boleh kok marah sama gue. Lo boleh keluarin semua unek unek lo tentang gue. Gue bakal dengerin lo" namun Alea tetap diam. Ia melihat kearah luar jendela. Azyl menepikan mobilnya.
"Alea, lo dengerin gue dong. Lo kenapa sih Al? Lo bukan Alea yang gue kenal. Alea gue gak kayak gini" Azyl menggenggam tangan kanan. Cepat cepat Alea melepaskannya namun genggaman Azyl semakin kuat.
"Lepasin kak. gue emang bukan Alea lo" jawab Alea yang masih berusaha melepaskan tangannya.
"Nggak. Sampai kapan pun lo tetap Alea gue. Lo inget, lo boleh benci sama gue, tapi yang harus lo ingat gue gak akan pernah benci sama lo" lagi lagi Alea hanya tersenyum kecut. Azyl melepaskan genggaman tangannya pada Alea. Ia menjambak rambutnya kasar.
"Oke.. Maaf.." ia melanjutkan perjalanannya lagi menuju rumah Rey.
Sesampainya dirumah Alea langsung turun dan masuk ke rumah tanpa mempersilahkan Azyl masuk. Ia merasa sangat pusing, ia ingin segera istirahat.
"Rey.. lo dimana Rey.. dicariin temen lo.." Alea yang moodnya sedang berantakan tidak bisa mengontrol dirinya. Ia berteriak memanggil Rey.
"Van kamu kenapa sih nak? Kok teriak teriak gitu?" Tanya Mira yang keluar dari dapur.
"Rey mana tante? Tuh dicariin kak Azyl" Tanya Vanya pada Mira.
"Lah katanya Rey tadi mau keluar sebentar. kamu temenin Azyl dulu ya. Tante telponin Rey dulu" pinta Mira.
"Tapi te.." ia berniat menolak perintah Mira.
"udah, bentar aja kok. tante buatin minum dulu ya.."
"Yaudah deh" ia menuju ruang tamu dimana Azyl berada.
"Rey lagi keluar. Suruh nunggu sama tante" ia mendudukkan dirinya sedikit jauh dari Azyl lalu ia memainkan ponselnya. Mereka sama sama diam.
"maafin gue kak. sebenarnya gue juga masih sayang sama lo. Gue juga rindu sama lo kak" batin Alea.
"Loh kalian kok diem dieman sih? Vanya mobil kamu mana?" Tanya Mira.
"tadi Vanya balik sama kak Azyl tante mobil Vanya dibawa Leony" ia menjeda ucapannya sejenak "Tante Vanya ke kamar dulu ya? Vanya kurang enak badan, pusing banget. Vanya mau istirahat" mendengar penuturan Vanya barusan Azyl dan Mira menatap Alea.
"Kamu sakit Van?" Tanya Mira khawatir. "nggak kok ,te. Cuma kecapekan aja" Azyl masih menatap Alea lekat. Ia melihat Alea sedikit pucat.
"Yaudah kamu istirahat aja" Alea mengangguk lalu ia meninggalkan Azyl dan Tante Mira di ruang tamu.
-oOo-
Rey baru saja masuk ke rumah, ia melihat Azyl sedang berbincang dengan mamanya.
"Tumben bang lo kesini?" sapa Rey saat masuk rumah.
"yaudah kalian ngobrol dulu. Tante mau liat Vanya dulu" Azyl mengangguk sopan.
"Ke ruang tengah yuk" ajar Rey. Azyl nurut saja.
"wajah lo kusut banget bang? Apa perlu gue panggilin Vanya?" Tanya Rey.
"gausah. Gue tadi udah ngobrol sama dia" ia merebahkan dirinya di karpet.
"Wih.. kok gue nyium aroma CLBK ya.." goda Rey.
"boro boro, dia aja gak mau ngomong sama gue" ia memejamkan matanya.
"kasian lo bang. Btw kita sama"
Rey menceritakan kejadian semalam dimana Alea datang mengganggu kencan malam minggu Rey dengan Salma. Bahkan sampai saat ini Salma masih ngambek sama Rey. Azyl menyimak cerita Rey. ia menertawakan ulah Alea.
"Alea gue masih sama" gumam Azyl.
Rey melihat Alea yang baru saja keluar dari kamar. Sepertinya Alea baru saja bangun tidur. Ia melihat Azyl, Azyl masih memejamkan matanya.
"Vanya.. sini dong" panggil Rey. Alea tidak melihat keberadaan Azyl. Sedangkan Azyl yang mendengar Rey memanggil Alea membuka matanya.
"kenapa sih Rey? Oh iya nanti anterin gue ambil mobil ke kostnya Leony ya" ia berjalan mendekati Rey. "Iyaa.. sini dulu.." jawab Rey.
"Lho, lo kok masih disini kak?" Tanya Alea saat menyadari Azyl masih disana.
Alea duduk diatas sofa sedangkan Azyl dan Rey berada di karpet. Moodnya sudah membaik setelah bangun tidur.
"Lo udah enakan?" Azyl tidak menjawab ia malah menanyakan kondisi Alea. Alea hanya mengangguk, lalu Azyl memejamkan matanya.
"Lo sakit?" Tanya Rey dengan nada khawatir.
"enggak, cuma pusing dikit aja tadi" Rey mengangguk.
"Lo ngapain manggil gue tadi?" Tanya Alea.
"bikinin gue minum gih sama bang Azyl juga"
"itu sih maunya lo. Gue mah ogah. Bikin sendiri sana, punya tangan juga" ia berdiri meninggalkan rey dan Azyl.
"lo kan baik Van. Ayolah" rayu rey.
"Ogah, lo ngomong gitu juga kalo lo ada maunya sama gue"
"jahat lo Van sama gue" ujar rey
"bodo amat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alea
ChickLitSepasang remaja SMA yang menjalin suatu hubungan. Saling mencintai dan saling melengkapi. Hingga Akhirnya Azyl meninggalkan Alea tanpa alasan yang jelas. Menghilang tanpa kabar begitu saja. Suatu hari Alea harus pindah sekolah dan tinggal bersama ta...