sebelumnya gue mau minta maaf kalo ceritanya makin kesini makin absurd. jadi ini karena gue libur sekolah hampir 2 bulan, dan ya daripada gabut mending gue iseng iseng nulis. Jangan lupa Vote dongg ya ya yaaa, wkwk
------------------------------------------------------------------------
Hari ini Rey berjanji menjemput Salma. Mau tidak mau Vanya harus membawa mobil sendiri. Sebenarnya Vanya sedikit kurang enak badan namun ia tidak ingin membuat tantenya khawatir. Sesampainya disekolah Vanya langsung masuk kelas dan menenggelamkan kepalanya di meja. Ia belum melihat Rey maupun Leony di kelas. Tadi ia juga hanya sarapan susu. Ia merasa kepalanya masih sedikit pusing.
"Vanya.." Rey menggoyang goyangkan tubuh Vanya. Vanya yang merasa terusik pun mengangkat kepalanya.
"hm?"
"Lo sakit? Badan lo kayaknya demam?"Tanya Rey sedikit khawatir.
Vanya menggelengkan kepala "gue Cuma kurang tidur aja, semalam gue tidur cuma bentar." Rey mengangguk ragu.
"Leony kok belum datang ya Rey?" ia mencari cari Leony.
"ah iya gue tadi dapet titipan surat dari temen kostnya. Katanya sakit"
"yah, gue duduk sendiri dong" gumam Vanya.
"mau gue temenin?" tanya salah satu temannya yang ia tahu namanya Kevin.
"Eh... enggak enggak, gak boleh. Ntar gue yang pindah kesini" ujar Rey khawatir. Vanya hanya mengedikkan bahunya.
"ntar si Salma cemburu loh Rey" ujar Kevin.
"udah gak bakalan" Rey berjalan menuju bangkunya lalu mengambil tasnya, ternyata dia tidak bercanda. Dia benar benar pindah ke bangku Vanya menggantikan Leony.
Rey memberikan petuah pada Vanya. Ia juga melarang Vanya dekat dekat dengan Kevin. Rey yang mengenal Kevin sudah lumayan lama tidak ingin Vanya menjadi korban ke-playboy-an Kevin. Vanya dibuat kaget oleh perkataan Rey. malahan ia mengira jika Kevin adalah cowok baik baik. Ia berterimakasih dibalik sifat jailnya ternyata Rey juga menyimpan perhatian pada dirinya.
"oh iya Rey, ekstra kir hari apa ya? Gue beneran pingin ikut nih" Tanya Vanya
"beneran? Tapi kalo lo ikut KIR lo gak ada hari libur, ekstranya hari minggu" jelas Rey.
"besok? jam berapa?" tanyanya lagi "jam 8 sampai jam 12"
"yaudah gapapa lagian juga bisa izin kan?" Rey mengangguk.
-oOo-
Sekarang Alea sedang berada di kost an Leony, sepulang sekolah tadi ia meminta izin ke tantenya untuk main ke rumah temannya.
"Le.. Leony.. Ini gue Alea" Alea mengetuk pintu kamar Leony.
"Iya bentar.." terdengar sahutan dari dalam kamar. Alea menunggu di depan pintu.
"Lo sakit apa? Udah enakan belum?" Tanya Alea saat Leony baru saja membukakan pintu.
"Udah enakan kok. masuk yuk" mereka pun masuk kedalam.
"eh lo udah makan belum Le?" Alea teringat jika dirinya belum makan sama sekali sejak tadi pagi.
"ini tadi kan habis mandi, mau beli makan eh ada kamu. Jadi ya belum" inilah yang disukai Alea pada Leony dia apa adanya.
"yaudah nyari makan dulu gimana? Gue juga belum makan dari tadi pagi" ujar Alea.
"Okee. Gue ganti baju dulu. Lo kalo mau makanan ringan ambil aja di lemari"
-oOo-
Yang niat awalnya cuma cari makan sekarang mereka sampai di taman. Ya, selesai maka mereka berniat untuk menikmati suasana malam minggu di taman kota. Sepanjang jalan mereka bercerita asyik tentang pengalaman mereka.
Mereka duduk disalah satu kursi taman. Alea melihat sekeliling banyak anak kecil bermain sepatu roda, skuter, ada juga yang bersepeda. Matanya tidak sengaja melihat sepasang kekasih yang berada tak jauh darinya. Ia seperti tidak asing dengan cowok tersebut. Alea bertanya pada Leony "itu bukannya Rey ya ,le? Sama siapa tuh?" ia menunjuk pada pasangan itu.
"Ah, iya. Itu Salma. Pacar Rey. kamu gak tau?" Leony menatap Alea yang memasang senyum devil pada Rey.
"Oh jadi itu. Tunggu sini ya, Le"
Alea berjalan mendekati Rey dan Salma. Leony melihat dari tempat duduk mereka.
"Loh Rey?" sapa Alea yang pura pura tidak sengaja melihat Rey.
"Vanya? Lo ngapain disini?" Rey dan Salma melihat ke sumber suara.
"Lah kan harusnya aku yang Tanya kamu ngapain disini? Terus ini siapanya kamu? Selingkuhan kamu?" Alea menarik tangan Rey hingga Rey berdiri.
"lo apa apaan sih Van? Ini Salma. Pacar gue"
"Rey ini siapa? Pacar baru kamu?" Tanya Salma.
"kalau iya kenapa? Hm?" jawab Alea. Salma pergi meninggalkan mereka berdua.
"eh, sayang. Kamu kemana? Salma.. dia bohong sayang.. Salma.." Rey mengejar Salma.
"Rey kamu mau kemana?" teriak ALea. Rey tidak mempedulikan Alea. Alea yang melihat mereka sudah menjauh ia kembali pada Leony. Ia tertawa lepas melihat Rey yang terus mengejar Salma encoba untuk menjelaskan.
"Kita balik yuk, Le. Gue udah puas, hahaha" Leony yang melihat ulah Alea geleng geleng. Ia tidak percaya jika Alea sejail itu.
"Lo jail banget sumpah" Alea belum bisa berhenti menertawakan Rey tidak menggubris omongan Leony "rasain lo Rey"
-oOo-
Setelah mengantarkan Leony pulang, Alea kembali ke rumahnya. Sepanjang jalan ia teringat tentang ulahnya. "apa mereka bakalan sampai putus ya?" gumamnya sendiri. Ia memasukkan mobilnya ke pekarangan rumah. Ia masuk rumah melalui garasi ia ingin memastikan Rey sudah pulang atau belum.
Ia berniat menunggu Rey datang di ruang keluarga. Ia melihat tantenya sedang bercengkrama dengan seorang laki laki "Om Harry?" panggil Vanya. Mereka berdua menoleh melihat Vanya.
"Eh, kamu udah pulang Van?" Tanya Mira.
"udah tante. Om harry kapan pulang?" ia mendudukkan dirinya di sofa yang berhadapan dengan Om dan tantenya.
"tadi siang. Tadi waktu kamu pulang om lagi tidur" Vanya menganggukkan kepalanya.
"Rey? kamu kenapa mukanya ditekuk gitu?" Tanya Mira saat ia melihat putranya masuk ke rumah. saking asyiknya Vanya dan Harry berbincang mereka tidak menyadari kehadiran Rey.
"Tau tuh" ia menunjuk Vanya dengan dagunya lalu ia naik ke kamarnya.
"ya maaf kali Rey" Vanya hanya menyengir ketika melihat Rey sangat kusut.
"yaudah Om, Tante. Vanya ke kamar dulu ya" harry dan Mira geleng geleng melihat putra dan keponakannya.
"ya gitu pah mereka tiap hari. Dari dulu sampai sekarang jarang mama lihat mereka akur" curhat Mira pada suaminya.
"biasa ma. Anak SMA. Dulu papah waktu SMA juga gitu sama bundanya Vanya"
"ini nih penyebabnya. Orang orangtua mereka aja juga gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alea
ChickLitSepasang remaja SMA yang menjalin suatu hubungan. Saling mencintai dan saling melengkapi. Hingga Akhirnya Azyl meninggalkan Alea tanpa alasan yang jelas. Menghilang tanpa kabar begitu saja. Suatu hari Alea harus pindah sekolah dan tinggal bersama ta...