Just YunJae, oneshot, little bit hurt but happy sweet ending.
Remake from my old own ff in ffn, sorry for typos, asal jadi, semoga suka..
#610YunJae11thAnni
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
"Seharusnya dia tak meragukan cintaku padanya. Aku benci dia yang tak meyakini kesetiaanku."
***
Waktu terus bergulir, Kim Jaejoong masih menunggu dengan sabar tanda-tanda kepulangan kekasih hatinya, Jung Yunho ke rumah.
Dia melihat lagi jam yang melingkar di pergelangan tangannya, hanya untuk menyadari bahwa sekarang sudah jam dua belas lewat.
Mata bulatnya melihat ke arah strawberry cream cake yang ia persiapkan secara khusus untuk suaminya.
Namja cantik itu menatap pintu rumah mereka sendu, harapannya bahwa pintu itu akan terbuka dan menampilkan sosok seseorang yang sangat dirindukannya, hampir punah.
Malahan pintu rumah itu seperti terkekeh mengejek namja kurus yang kini tengah menghela nafas dalam.
"Dia belum pulang hingga selarut ini, apa sih yang dilakukannya?" lirih Jaejoong, sambil memejamkan mata, berusaha meredam rasa sakit hatinya.
Di kepalanya, dia sedang menghitung waktu yang ia korbankan untuk mengejar penerbangannya dari Jepang ke Korea, kemudian ditengah lelahnya ia masih memiliki waktu untuk mempersiapkan kue favorit kekasihnya, memasak semua makanan untuk makan malam special mereka, ditambah jumlah waktu ia menunggu Jung Yunhonya pulang. Namja cantik itu mendengus kesal.
Mata bulatnya tertuju ke cincin pernikahan mereka, sekilas bibir mungilnya tersenyum mengingat kebahagiaan yang dia rasakan ketika Jung Yunho berlutut dan memintanya untuk mendampinginya, berbagi kehidupan dengannya — untuk menikah dan saling mencintai selamanya — tetapi pada kenyataannya tidak ada yang bertahan selamanya.
Segera, kenangan indah yang dibayangkannya menghilang, berganti dengan perdebatan dan pertentangan yang sering terjadi belakangan ini.
Namja cantik itu sakit kepala memikirkan apakah Yunhonya benar-benar lembur dikarenakan pekerjaannya atau dia lembur karena alasan yang lain? Tapi untuk alasan apa?
Hanya Tuhan yang tahu Yunhonya dimana. Jaejoong tidak ingin tahu. Dia tidak ingin tahu dimana atau dengan siapa. Jaejoong tidak ingin mengakuinya, tapi hubungan mereka akhir-akhir ini memang membuat Jaeoong merasa lelah, ia mulai merasa ada yang asing yang seharusnya tidak berada diantara mereka berdua, tapi apa? Segera ia tepiskan pikiran yang bukan-bukan.
Melihat bahwa Yunhonya mungkin tidak akan pulang, Jaejoong bangun dan mulai membereskan makanan yang sudah susah payah ia hias dan sajikan rapi di atas meja. Walaupun perutnya perih karena lapar, tapi ia tidak berselera sama sekali. Hasil masakannya sudah lama tak lagi mengepulkan asap, tidak ada yang menyentuh hasil jerih payah Jaejoong, bahkan namja cantik itu yakin, bahwa masakannya berubah pahit, seperti rasa pahit yang tengah ia rasakan sekarang.
Dia mengambil piring besar berisikan daging asap yang dimasaknya dengan susah payah dan meletakkannya di luar rumah, untuk santapan para kucing-kucing liar.