Chapter 3 "Kutukan Keabadian Sang Ratu"

1.4K 138 34
                                    

"Kalau kau tidak ingin membunuhnya, biar aku saja yang membunuhnya!!"

Tiba-tiba sebuah belati melesat kearah sang ratu dan tepat mengenai perutmya.

"Arrgghhhh Sialan!! Jerit sang ratu. Dia mencari dari mana asal belati itu, dan melihat Tetsuya yang bediri menatapnya dengan tatapan berapi-api.

.

.

.

.

Unmei

Kuroko no Basuke

Disclaimer to Fujimaki Tadatoshi

Pairing : AkaKuro

Warning: Shounen-ai (boyxboy), OOC

Saya tidak mengambil keuntungan apapun dari cerita ini. Cerita ini dibuat hanya untuk kesenangan saja, jika ada kesamaan atau kemiripan cerita, itu murni ketidaksengajaan.

Storyline by : JT_Chan

.

.

.

.

~Selamat Membaca~

"Sialan kau Tetsuya!! Dasar anak kurang ajar!!" sang ratu terlihat sangat marah. Dia bermaksud untuk memabalas. Dia mencoba membunuh Tetsuya.

Namun tiba-tiba, belati itu memancarkan cahaya yang sangat terang, dan api mulai keluar dari belati tersebut.

"Argghh panas!!! Panas!! Sialan! Sialan kau Tetsuya!!" sang ratu menggeram marah. Dia menatap nyalang anak tirinya.

"Kekuatan jahat harus dilenyapkan.. kau harus lenyap dari muka bumi ini!!" Tetsuya berteriak pada sang ratu. Dia tak takut.

Sang ratu terlihat sangat kesakitan, namun ditengah ajalnya dia berkata pada sang pangeran.

"Tet..suya sialan!! Aku mengutukmu! Kau akan hidup abadi dalam kesepian dan kesedihan! Dan kau tak akan bisa mati! Kau hanya bisa mati ditangan orang yang kau cintai!! Camkan itu Tetsuya sialan!! Arghhh!!!".

Sang ratu berteriak keras. Api melahap tubuhnya hingga menjadi abu.

Mendengar kutukan sang ratu. Tetsuya terduduk lemas. 'Tidak mungkin.. tidak mungkin.. aku tidak ingin hidup abadi.. Sei-kun..hiks.." ia menangis. Dia berjalan kearah tubuh sang kekasih yang sudah tak bernyawa.

"Sei-kun.. kenapa kau tinggalkan aku.. hiks.. kau berjanji akan selalu bersamaku.. kau berjanji akan membuatku bahagia.. tapi mengapa.. mengapa kau pergi begitu cepat.. hiks" Tetsuya menangis pilu.

Dia mencoba untuk membangunkan kekasihnya, namun sang kekasih sama sekali tak bergerak. Tubuhnya mulai mendingin. Bibirnya mulai membiru.

Para Prajurit meletakan tangan di depan dadanya dan membungkuk hormat pada jasad sang iblis. Mereka tau iblis itu tak pantas untuk di hormati.

Namun melihat sang pangeran yang begitu kehilangan sosok iblis kejam itu. Dan melihat kejadian tadi, mereka tau iblis itu mencintai pangeran mereka dengan tulus.

Bahkan dia rela kabur dari kerajaannya dan menentang takdir hanya untuk bersama pangeran mereka. Begitupun sang pangeran yang sangat mencintai iblis itu dengan sepenuh hati.

運命 UNMEI (AKAKURO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang