Eye 〰 Jaehyun

01

Krriiingg

Break time~

Aku tak berniat buat ngantin, aku masih belum terbiasa dengan sekolah baruku.

"Hei! Anak baru!"

Oh tidak. Perasaanku tidak enak.

"Hei! Kau punya telinga kan?"

"..."

"Oh ya ampun, apa kau bisu? Tuli? Mengapa tidak menjawabku?" Katanya

Plakk

Dia memukul kepalaku, hingga mengarah ke arah lain.

"Hei! Ah, ini! Belikan aku tteokkbeokki sana!" Katanya, aku hanya menurut lalu segera pergi.

Dia memberiku uang 3000 won. Aku langsung mencari ahjumma yang menjual tteokkbeokki.

5 menit...

"Berapa ahjumma?"

"1500 won. Ngomong2, kamu anak baru ya?"

"Ah, iya, aku anak baru ahjumma"

"Lalu matamu.."

"Ah, ahjumma..aku tidak bisa berlama2 disini, terima kasih ahjumma!"

"A-ah, iya, sama sama"

Aku lari dan melihat jaemin..ya ampun! Apakah itu gengnya? Kulihat2 jumlahnya lebih dari 15 orang. Ah, masa bodoh.

Aku langsung lari ke kelas dengan cepat.

"Ini" aku berikan tteokkbeokki tersebut.

"Ah, pintar. Sekarang, hajar dia" dia menyuruh 4 temannya lagi untuk menghajarku.

Mereka menendangi ku, menjambakku, menamparku. Lalu mereka keluar kelas, hanya aku sendiri disini. Tiba2 eyepatch ku lepas. Oh tidak, waktu pulang masih lama. Aku akan mengambil jaket yang ada di tas ku.

Saat hendak mengambil jaket, geng jaemin tiba2 saja masuk. Jaemin melihatku, aku langsung menutup mataku. 18 orang geng jaemin rupanya.

"Y/n, ada apa dengan mata--"

"Ah, ini tidak apa2! Iya tak apa2, hehehe" aku senyum terpaksa. Aku masih menutup mataku yang sebelah

"Lalu, mengapa mukamu seperti setelah di tendang? Biru2"

Aku diam, bingung

"Jisung, kau kan anak UKS, obati dia sana!" Jaemin

"Baiklah2, ayo" dia menarikku

Saat di UKS..

"Sini, ku obati," jisung

5 menit..

"Sudah" katanya sambil tersenyum. Dia memplesterkan tangan kaki ku, membersihkan lukaku yang masih basah dll.

"Ehmm, tapi, klau boleh tauu...ada apa di balik matamu? Sedari tadi kau menutupinya, mengapa?"

Aku diam, tak berkutik.

"Aku tak bis--" aku.

"Ayolah, aku takkakan menyebarkannya! Aku janji"

Aku terdiam, memikirkannya.

"Baiklah, tapi.. hanya kau yang tau, jangan yang lain!" Bisikku

Dia memgangguk. Aku menghela nafas.

"Tapi, kumohon, jangan jauhi aku setelah kau megetahui fakta ini"

"Itu sudah pasti!"

"Baiklah"