Arms - Kth |HIATUS|

Prolog🍃

--Lee Yumi--

Malam ini bulan enggan menampakkan wujudnya dengan sinarnya yang terang.

Malam ini langit terlihat gelap tanpa adanya sinar bulan yang ditemani kerlap-kerlip bintang yang bertebaran di atas sana.

Sama seperti gadis yang sekarang sedang memandangi langit saat ini, Lee Yumi.

Dimana kehidupannya sama seperti malam yang tidak disinari oleh bulan dan bintang, gelap.

Seorang gadis kaku yang harus melewati masa remajanya dengan kesunyian dan kesendirian.

Seorang gadis malang yang selalu dibedakan oleh orang-orang yang berada di sekitarnya.

Seorang gadis tembus pandang yang tidak pernah dilihat dan didengar keberadaannya oleh orang lain.

Seorang gadis polos yang tidak pernah mendapatkan dan merasakan indahnya dicintai.

Karena itu semua menjadikan Lee Yumi harus melewati hari-harinya dengan kepedihan.

Dan karena itu semua yang menjadikan Lee Yumi sering melukai dirinya dengan sengaja.

Lee Yumi berharap jika hidupnya dapat berubah seperti kehidupan gadis-gadis lain.

Karena terkurung dalam keadaan seperti ini sangat menyakitkan bagi Lee Yumi.

"Akan adakah sinar yang datang untuk menyinariku?"

"Kuberharap kau menangkapku karena aku telah jatuh dan kubiarkan kau selamatkan nyawaku,"

Sinar yang dapat membuat hari-hari Lee Yumi cerah dan bisa terbebas dari keadaan yang seperti ini.

Lee Yumi selalu menunggu agar bisa terbebas dari rasa sakit ini, terbebas dari kepedihan, terbebas dari rasa kesepian yang sangat-sangat menyiksa.

Namun kenyataan yang ada bahwa tidak akan ada sinar yang datang untuk dirinya, untuk menerangi hari-harinya.

"Menyerah?"

Mungkin itu jalan yang terbaik.

Karena tidak akan ada yang berubah pada hidupnya, kini dan nanti.

--Kim Taehyung--

Ketika pertama kali melihatnya, entah kenapa ada rasa penasaran yang sangat besar dari dalam diri Kim Taehyung.

Sifatnya yang berbeda dari perempuan-perempuan pada umumnya, membuat Kim Taehyung tertarik untuk mengenal lebih jauh dengan perempuan itu.

"Kau sungguh menarik. Akan ada sinar yang menemani hari-harimu. Sinar itu adalah aku. Dan kau meluluhkanku sejak pertama,"