3. Bertemu Lagi

3.7K 391 89
                                    

"Sasuke, ayo kita ke klab!" Naruto berteriak nyaring, lelaki blonde itu membuka pintu ruang kerja Sasuke tanpa mengetuk, dan Sasuke hanya memutarkan matanya sebal.

"Tugasku masih banyak." Sasuke memalingkan wajahnya dari Naruto, kembali fokus pada berkas-berkas yang masih belum selesai.

"Ayolah! Kau perlu istirahat dari pekerjaanmu!"

Blonde satu ini, kalau bukan karena dia adalah Uzumaki, dan temannya semasa kuliah, pasti sudah kuhajar. Memerintah seperti ini huh.

"Baiklah," Sasuke mengalah, ia tahu bahwa bila ia terus menolak, maka si blonde ini pasti akan terus mengganggunya dengan rengekan.

"Kenapa setiap ke klab, kau harus mengajakku?" tanya Sasuke akhirnya tak sabar. Wajahnya masih fokus pada jalanan.

"Karena... Akan banyak wanita cantik yang bergabung kalau kau ikut." Naruto terkekeh.

"Playboy." gumam Sasuke sebal.

***

Seperti apa yang dikatakan si blonde playboy, banyak wanita yang langsung bergabung di meja mereka, dan Sasuke harus kau tahan untuk terus minum. Demi persahabatan. Really?

"Aku akan pulang sekarang." Sasuke bangkit dari duduknya, menatap sebal pada Naruto yang digerayami dua wanita dengan baju minim.

Sasuke? Tidak akan ada yang berani, Sasuke akan langsung mendelik dan menciutkan keberanian para wanita yang mendekatinya.

"Ini masih terlalu pagi Sasuke." Jawab Naruto. "Kau tidak ingin bersenang-senang dulu?"

"Tidak." dan Sasuke pergi sambil mengabaikan panggilan Naruto padanya.

Sasuke sendiri tidak habis fikir, kenapa ia masih mau saja pergi dengan Naruto. Dia pengaruh yang buruk. Sangat buruk!!

Sasuke menghela nafas, sepanjang jalan, Sasuke hanya bisa terus memandangi aspal dan gedung-gedung menjulang. Pikirannya terus melayang, bingung. Setelah ini apa yang akan dia lakukan? Mungkin sedikit berjalan-jalan akan baik untuk moodnya yang sudah berantakan belakangan ini.

Sasuke akhirnya memilih mendatangi sebuah Cafe yang nampaknya baru saja buka. Ada karangan bunga di depan Cafe.

Suara gemericik lonceng berbunyi ketika Sasuke membuka pintu yang terbuat dari kaca transparan.

Sasuke cukup kaget karena Cafe kecil ini ternyata sangat ramai. Sasuke tidak menemukan meja yang kosong.

Ini memalukan bagi Sasuke, mungkin lebih baik ia pergi mencari cafe yang lain.

Tadinya dia berfikir begitu, tapi atensinya teralihkan ketika melihat meja yang berada tak jauh darinya. Itu seperti Hinata, seorang wanita berambut indigo membelakanginya. Memilih mengambil resiko, Sasuke berjalan menghampiri.

Seharusnya Sasuke mengucapkan permisi atau maaf karena seenaknya duduk di meja orang asing. Tapi berhubung ini sebuah kesempatan, Sasuke langsung duduk di hadapan gadis itu.

"Oh, maaf Tuan." Gadis itu tampak terkejut akan keberadaan Sasuke yang tiba-tiba, begitu pun si bungsu Uchiha.

Tebakannya benar, dia Hinata Hyuuga.

"Semua meja sudah penuh." Ucap Sasuke pelan, menggedigkan bahunya.

"Oke." Hinata tampak mengalah, lebih memilih untuk menyeruput segelas kopi pesanannya.

"Kita bertemu lagi." Sasuke menimpali Hinata. Yang bersangkutan hanya mengangguk tak tertarik.

"Uchiha Sasuke." Bukan Sasuke sekali, dirinyalah yang lebih dulu menjulurkan tangannya untuk berkenalan.

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang