Prolog

36 1 0
                                    

Suatu senja yang tenang, melukiskan sunset yang indah di ufuk barat, mentari meninggalkan semburat-semburat jingga di langit, sungguh panorama langit yang indah. Menenangkan jiwa yang menatapnya. Begitu juga denganku yang menunggu kereta datang di kursi panjang ruang tunggu, sendirian.

Beberapa menit kemudian kereta tiba, aku melihat tiketku, gerbong 3. Aku melangkah cepat menuju gerbong itu, menelusuri cepat, mencari bangkuku. " Itu dia".

Setelah kutemukan, kulepas ranselku, kemudian kuletakkan di atas pangkuanku. Menyandarkan tubuh. Bangkuku tepat berada di samping jendela. Bentangan-bentangan sawah menghampar menyejukkan mata, kawanan burung walet meliuk-liuk di langit sore yang mulai menggelap, kembali ke sarang mereka.

Kereta belum berjalan, aku terus memandang panorama itu, bahkan sesekali aku memotretnya dengan ponselku. Karena sulit kutemukan panorama indah di negeri ini.

Kereta kembali berjalan, melenguh keras, kemudian melaju kencang diatas jajaran -jajaran rel.

Hari ini hari pertama liburanku setelah mengambil studi di salah satu universitas terkenal di negeri ini. Dan aku memutuskan untuk pulang ke kampung halaman, karena tahun-tahun yang lalu tak ada cuti walaupun hari raya, bayangkan coba.

Setelah puas memandangi panorama indah tsb, mentari yang telah sempurna terbenam di ufuk barat membuat gelap. Aku pun menutup korden lalu kembali merebahkan tubuh di atas kursi, saat akan memejamkan mata, tiba salah seorang petugas membangunkanku, menyuruh untuk sedikit geser, karena seorang nenek tua akan duduk disitu.

"Permisi mas. Mohon agar geser sedikit. ",aku yang sedang tengah tak ingin diganggu,tak menjawab hanya mengangguk pelan,kemudian kembali memejamkan mata.

Tetapi disaat kelopak mataku belum tertutup sempurna, lamat-lamat aku melihat nenek tua itu, mukanya tirus, penuh guratan di dahinya yang mulai mengeriput. Menyimpan banyak kenangan,

"Hai nak.. ",nenek tua itu menyapaku pelan, tahu aku sedang mengintip. Semenjak itu tak dapat tertidur...

To be continue..

Story in TrainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang