Lenguhan kereta semakin keras.
Beberapa penumpang sudah larut dalam buaian mimpi mereka. Menyisakan aku dan nenek tua di tengah gelapnya malam, dengan purnama yang menerangi.
"Huuh... Mari kita lupakan kenangan masa lalu itu, dan kita lanjutkan.... Sampai mana tadi..? ",nenek tua itu menghela nafas panjang, kemudian bertanya pada ku.
"Eh.. Sampai rumah tua di tengah hutan.. ".
"oh ya.. Ehemm, di dalam rumah itu, terdapat seorang gadis cantik, ramah, namun sayang, tak ada seorang pun yang peduli padanya. Beberapa pemburu hanya melewati rumah tua itu saja, tak memeriksanya, mungkin mereka takut apabila terdapat hantu disitu... Gadis itu berusia dua belas tahun, masih muda, namun raut mukanya menyimpan banyak kenangan kesedihan.
Pada suatu hari, gadis tersebut hendak menghadiri sebuah festival hari ulang tahun kota, festival termegah di kota itu, namun ia tak tahu arah keluar dari hutan tersebut. Ia pun menunggu malam tiba, guna melihat hamparan-hamparan rasi bintang di langit.
Malam pun tiba.
Ia mendongakkan wajahnya ke langit, mencari-cari rasi bintang yang diinginkan nya itu.
"nah.. Itu dia!! ", tergurat di wajahnya ekspresi senang. Ia mencoba mengeja arti rasi itu melalui sebuah buku tua, berkulit usang, malah berdebu."Utara.. Timur... Barat daya... Lintang, 127 derajat, sedikit ke arah selatan... Berhasil!! ". Ia pun menutup buku usang itu, memasukkannya kedalam tas kuno miliknya, dengan beberapa pakaian, menutup pintu, kmudian bergegas pergi mengikut petunjuk rasi bintang tadi. Menerabas gelapnya hutan, hanya menggunakan sebuah lentera minyak. Bermacam-macam suara hewan saling sahut menyahut, raungan para harimau, derukan para burung hantu, menambah keseraman hutan belantara ini.
Dengan tanpa rasa takut sedikit pun gadis itu menerabas seluruh hutan, masih ada waktu setidaknya lima jam sebelum acara festival tersebut dimulai.
"Oh tidak, aku harus bergegas.. Kalau tidak, aku gagal menyaksikan pelepasan lima ratus balon ke udara... ",gadis itu mengeluh, mempercepat langkahnya.
Ujung hutan mulai tampak, namun ia tak memerhatikan jalan karena terlalu tergesa-gesa, sebuah ranjau penjebak melintang, mengenai kakinya.
"Aww.. ",gadis itu meringis kesakitan, berusaha melepaskan ikatan di kakinya itu. Namun sebelum semuanya terjadi, seorang lelaki berkostum tentara menghampirinya hendak menangkapnya.
"Tolong, jangan dekati aku... ".
Lelaki itu terus mendekat....To be continue..
KAMU SEDANG MEMBACA
Story in Train
General FictionKisah seorang wanita tua yang menceritakan kisah penuh makna. Perjuangan seorang gadis di tengah masyarakat bengis. Sedih. Tegar. Bercampur menjadi satu sosok gadis ini. Ikuti kelanjutannya di kisah ini....