Menara dan walikota

9 0 0
                                    

Walikota tersebut meninggalkan markas mereka berdiskusi. Masuk ke dalam mobil mewahnya.

Pergi menuju gedung di tengah alun-alun kota, beberapa pengawalnya mengantar, menjaga hingga masuk ke ruangannya,lalu memanggil salah satu staf pribadinya,

" Ricky!! Mana dokumen-dokumen yang kutugaskan kemarin..?".

"Oh, ada tuan.. Ini, silahkan dicek.. ",pemuda itu menyodorkan sebuah amplop dan selembar foto seorang anak perempuan kecil.

"Sudah, pergi sana.. ", bentak walikota kepadanya tangannya memberi beberapa lembar uang.

"baik tuan.. ". Staf itu pun keluar dan menutup pintu.

Walikota  itu memandangi foto, itu tatapannya licik, "Oh, anak yang malang.. Andaikan ibumu tak mati pasti kau akan beruntung.. Tapi ibumu mengambil cara yang salah..!! ".

Lalu pria itu meletakkan kembali foto itu, dan menatap ke arah luar.

"Masyarakat yang bodoh.. Mau-maunya mereka memilihku, sebentar lagi kota akan kukuasai, mereka semua akan tunduk.. Hahahaha..". Ia tersenyum licik, penuh kemenangan.
                           *****
Sementara itu, di lorong tadi, gadis itu berhenti berjalan. Ia kelelahan. Bocah itu menatapnya, "Hei, ada apa..? Kau letih... ?? Baiklah, kita beristirahat dulu disini. Oh ya, ngomong-ngomong siapa namamu? ".

"eh... Entahlah, aku tak tahu, sejak kecil aku selalu hidup sendiri.. Terserahmu, mau memanggilku apa? ",ujarnya pelan.

"Oh, baiklah.. Karena rambutmu pirang dan panjang,mirip ibuku.. Aku memanggilmu Marry.. Nama ibuku yang sudah meninggal. ".

Suasana hening sejenak.

Lalu Marry berkata pelan, "Kalau boleh tahu, dimanakah rumahmu..? ".

Bocah itu kemudian mengangkat kepalanya,lalu dengan riang berkata, "Oh, hampir saja aku lupa, aku belum memperkenalkan diri. Namaku Gerry, aku anak yatim piatu, rumahku disini.. Walau sendiri, namun aku selalu bahagia.. Benar bukan..? ".

Marry menatapnya,penuh heran. Lalu berdiri," baiklah sejak saat ini, aku selalu mengikutimu.. ".

"Ok, dengan senang hati.. ",ia tersenyum senang.

Dan semenjak itu Marry selalu bersama Gerry kemanapun ia pergi, tak dapat terpisah.

Hari semakin gelap, mentari semakin condong ke arah barat. Di sebuah rumah kumuh di dalam hutan belantara itu, terdengar teriakan, bentakan,

" Bodoh..!! Ceroboh kalian.. Masa' jaga anak kecil gitu aja gak bisa...".

"tapi.. Tapi bos, dia mela.. ",belum selesai Jhon membantah, sebuah tamparan keras mengenai pipi kanannya. "Plasssh.. ".

"Gak ada tapi -tapian... Sekali lagi kalian bikin rencana ini gagal, kalian saya pecat... Titik!!.. ", bos itupun pergi meninggalkan mereka.

Ya, Bull kaget saat mereka pulang dengan tangan kosong, dan marah bukan kepalang saat mengetahui anak itu kabur.

Di tempat lain, Marry menyusun rencana, ia berniat kembali ke hutan itu dan mengajak Gerry membangun rumah disana.
                         *****
Keesokan harinya, rencana Marry gagal total, Jhon dan Carlos berhasil menemukannya, ia berusaha kabur. Namun kali ini Jhon dan Carloss tak mau tugasnya gagal, ia mengejar sekuat mungkin, dan berhasil menangkap mereka berdua.

"Tolong...!! ",Gerry berteriak.

"Jangan berisik bocah..!! ",bentak Carloss geram.

Namun sia-sia saja teriakannya, lorong itu sepi, mereka diikat, dimasukkan ke dalam sebuah box dan pingsan...

To be continue...

         

Story in TrainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang