3| Terlambat

26 2 0
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa sambil putar mulmed:*

________

"CHELSIIIII." tante Erika pasti sudah uring-uringan setiap hari, gara-gara Chelsi.

Chelsi yang masih terkapar di kasurnya, sepatu yang belum di lepas, serta rambut acak-acakan ala orang tidur.

"CHELSIII, bangun!"

Chelsi membuka mata perlahan. "Hoamm, iya tante?"

"BANGUN, kamu sekolah nggak sih?" tante Erika makin kesal.

"Iya, bentar lagi. Masih pagi."

"Pagi gundul mu. Ini udah jam tujuh lebih."

Chelsi terperanjat. Ia hendak berlari ke luar, ke kamar mandi, tapi nasib berpihak padanya. Kakinya kesleo.

"Aduduhh, tante, kenapa nggak bilang, kalo Chelsi masih make heels." ringis Chelsi.

"Makannya. Kalo bangun itu jangan siang-siang. Orang buru-buru itu bisa mengakibatkan ke-fa-ta-lan."

"Tante, tolongin Chelsi dulu." Chelsi melepas sepatu heelsnya. Ia terkapar di lantai.

Tante Erika menggeleng. Segera ia menolong keponakannya yang merepotkan ini.

"Tante, kayaknya Chelsi nggak bisa jalan deh." Chelsi berdiri, berjalan menuju kamar mandi di bantu tante Erika.

"La terus kenapa?"

"Nggak sekolah ya, tante." Chelsi meringis.

"Enak aja. Kamu mandi dulu sana, nanti tante panggilin ojol deh."

Chelsi mendengus. Lahh, tante emang sukanya bikin ngrusak suasana aja.

Dengan berat hati, Chelsi memasuki kamar mandi dengan kaki tertatih-tatih.

〰〰〰


Chelsi menunggu tukang ojek, yang di pesan tante Erika. Ia melirik jam tangannya.

07.30 WIB.

"Apalah daya, gue sampe sekolah, pasti langsung kena hukuman."

Tin tin.

Ojek datang.

Chelsi berdiri, ia berjalan pelan menuju tukang ojek itu. Karena masih di rasa kakinya sakit, Ia berjalan tertatih-tatih.

"Pak, SMA Tuna Jaya." Chelsi menaiki motor milik sang ojek.

"Siap neng."

Setelah kurang lebih 5 menit, Chelsi sudah sampai di depan gerbang SMA Tuna Jaya yang sudah tertutup. Ia mendengus, lalu ia berjalan menuju pagar samping sekolah.

"Lah, sejak kapan pagar sekolahan di kasih pecahan kaca. Perasaan, kemarin belum kayak gini." Chelsi berdecak. Kemudian ia kembali ke depan gerbang.

"Hallo, pak Hamam, security kesayangan Chelsi." Chelsi berteriak memanggil pak Hamam, security SMA Tuna Jaya.

Pak Hamam keluar dari pos jaga. "Ada apa neng Chelsi?"

"Aduh pak. Pak Hamam kan baik, tolong bukain gerbang ini dong."

"Aduhh, nggak bisa neng. Nanti saya di marahin sama pak Indra."

Stairs The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang