6| Ketahuan

25 2 0
                                    

Happy Reading, yorobun!
Jangan lupa putar mulmed, biar nggak ampang.

______


Chelsi, Gheo, Reno dan Dava saat ini berada di belakang sekolah. Mereka bertiga tersenyum puas melihat hasil kerja keras bersama kemarin.

"Akal gue nih." ucap Gheo berbangga diri.

"Kerja keras gue juga! Kalo nggak gue bantu, nggak bakalan jadi." ucap Reno tak terima dengan pernyataan Gheo.

"Halah ribet!" ucap Dava sambil mendengus kesal.

"Tapi, nggak bakalan ketahuan kan?" tanya Chelsi. Ia mengamati keadaan sekitar belakang sekolah.

"Gue yakin, nggak bakalan ketahuan." ucap Gheo percaya diri.

"Terus siapa yang mau masuk duluan?" Chelsi menatap bergantian ketiga cowok di depannya.

"Lo duluan Ghe! Lo kan yang punya akal. Jadi orang pertama yang harus cobain itu elo!" ucap Chelsi pada Gheo.

"Iya Ghe, lo duluan sana!" Reno menepuk bahu Gheo, berusaha menyemangati.

Gheo membuka pintu kecil buatannya itu. Pintu kecil yang langsung mengarah ke kebun belakang sekolah. Ingat! Kebun bukan taman. Kalau taman pasti jam segini masih ada satu atau dua orang yang ada disana. Sementara kebun yang ada di belakang sekolah sepi, orang lewat aja nggak ada, wong suasana kebun horor sekali kok.

Pantesan tadi malam Reno harus menyumpal telinganya dengan earphone yang mengalunkan lagu qosidahan, sampai-sampai tidak mendengar Gheo yang berada disampingnya memanggilnya berkali-kali. Sampai-sampai Chelsi dan Dava ngakak mendengar Gheo menceritakan kebobrokan Reno.

_________

 

Erga berjalan menuju kelas Chelsi. Ia menaiki tangga dengan cepat. Ia berpapasan dengan cewek yang kemarin nunjukin bangku Chelsi. "Eh, Chelsi ada dikelas?" tanyanya pada cewek itu.

Cewek itu menatap Erga terkejut, lalu tersenyum kikuk. "Dari tadi belum masuk kelas kak."

Erga mengangguk cepat. "Oh, kalau gitu terimakasih ya."

"Iya kak, sama-sama." cewek itu tersenyum lebar.

Erga terus berlari menuju pagar samping sekolah. Pikirnya Chelsi akan lewat situ, jika terlambat. Ia teringat jika pagar samping sekolah sudah di tancapi pecahan-pecahan beling. Mana mungkin bisa Chelsi memanjati pagar itu.

Erga menghembuskan napas kasar. Ia berbalik menuju kelasnya. Tetapi akal jahatnya berkelebat, sehingga ia melipir menuju kantin.

Di kantin, Erga mendengar suara-suara tawa membahana. Astaga, pasti anak-anak badung. Ia melotot saat matanya menemukan Chelsi. Dicariin susah-susah, eh malah dia enak nongkrong di kantin, sama Gheo pula.

Chelsi kaget, ketika matanya bertatapan dengan Erga. Ia langsung diam mematung. Duh! Pake nongol segala, Ergalak.

Erga berjalan kearah meja Chelsi dan Gheo cs. "Kalian udah telat, bolos dikantin saat pelajaran juga. Ikut gue semua!"

Stairs The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang