part 4

242 30 0
                                    

ada pertemuan ada juga perpisahan.setiap yang terang pasti mempunyai sisi gelap.dan yang hidup pasti mengalami kematian.perjuangan cinta yang besar pasti akan tercampak begitu saja setelah nya.

                 ☆☆☆☆☆

guanlin dan chanyeol terkejut ketika mendengar teriakan yeonhee dari kamar woojin

deg
deg
deg

keduanya saling menatap seperti berbicara melalui kontak mata
d

an akhirnya bangkit dari tempat duduk masing-masing lalu berlari secepat kilat ke atas menuju kamar woojin.setiba nya di sana keduanya tercekat.pemandangan yang mereka lihat sekarang adalah yeonhee yang tergeletak tak sadarkan diri dengan darah yang mengucur deras dari kepalanya.kini kaki keduanya lemas.

"YEONIE/JIEJIE."guanlin dan chanyeol langsung berlari menghampiri yeonhee yang tak sadarkan diri.chanyeol memangku kepala kekasihnya dan mencoba membangunkan nya dengan air mata.

"hiks...baby hiks..ireona sayang hiks...kau kenapa?siapa yang telah berbuat ini padamu?hiks...aku tidak akan memaafkan nya,jebal chagi ireona."

chanyeol terus terisak sambil mencoba membangunkan yeonhee,tapi hasilnya nihil kekasih manisnya itu sama sekali tak membuka matanya.guanlin yang melihat itu seketika menegang,matanya membulat melihat orang yang seharusnya yeonhee bangunkan tidak ada di sekitar mereka.

guanlin langsung masuk ke dalam guna memastikan apa kekasihnya itu baik-baik saja dan masih terlelap dalam tidurnya .tapi pemikiran nya tak seindah apa yang ia lihat sekarang,woojin nya kekasih hatinya kini tak ada di kamar

dada guanlin sesak.ia mengepalkan tangannya kuat,emosi menguasai tubuh nya mata nya menatap tajam ke semua sudut kamar tapi nihil ia tak menemukan seorang pun di sini.

hingga matanya menatap kertas yang tergeletak di lantai.penasaran guanlin membuka nya dan membacanya.

dengar lai edward...
jika kau tidak segera memberiku ramuan penghidup itu aku tak akan segan-segan membunuh kekasih malang mu ini...
kau pasti tau siapa aku...
waktumu tak banyak untuk mengambil kekasihmu ini...
jika lewat 3 hari ramuan itu tak sampai di tanganku...
jangan harap kau bisa melihat namja malang ini lagi...

guanlin meremas kertas putih di tangannya.ya dia tau siapa pemilik tulisan ini tentu saja bae jinyoung.kini pikirannya kalut ia ingin menyelamatkan woojin sekarang tapi ia juga tak ingin memberikan ramuan yang sudah ia buat susah payah kepada orang lain apalagi orang yang seperti baejin.

"brengsek" guanlin langsung keluar kamar berniat memberitahu kakak dari kekasihnya itu.

pintu kamar chanyeol dan yeonhee di buka oleh guanlin.dengan cepat ia masuk ke dalam,dan lagi hati nya kembali sesak setelah melihat jiejie yang paling ia sayangi terbaring lemah di kasurnya dengan perban yang menutupi setengah kepalanya.guanlin juga bisa melihat chanyeol yang tertidur di samping yeonhee menggenggam erat tangan kakak nya itu.melihat penampilan chanyeol yang seperti ini membuat guanlin tak tega memberi tahu yang sebenarnya,tapi ia harus melakukan nya.

guanlin berjalan mendekati chanyeol mengguncang tubuh pemuda jangkung itu pelan.tak lama sebuah erangan dapat guanlin dengar dari chanyeol"hyung"chanyeol membelalak mendengar suara guanlin.

chanyeol berbalik menghadap guanlin yang kini menatap nya"guan,apa yang terjadi?dimana adikku?siapa orang yang telah membuat kekasih ku seperti ini?."

guanlin menghela nafas.ia marah,ingin rasanya guanlin membanting baejin ke jurang sekarang,tapi ia tau nyawa kekasihnya yang sekarang jadi taruhan.

"hei guan,kenapa diam?ayo jawab pertanyaan hyung."

"bae jinyoung."

"hah?."

"dia menculik jinie,dan membuat yeonie jie seperti ini."

mata chanyeol membulat ketika mendengar nama baejin di sebut guanlin,dan lebih parahnya lagi ia telah menyakiti dua orang yang chanyeol cintai.seketika itu air muka chanyeol berubah keras.tangannya mengepal"SIALAN!."pekik chanyeol kuat.guanlin hanya melihat hyung nya memekik

"bae sialan!!berani sekali si bedebah itu padaku!!."

"calm down hyung."

"bagaimana aku bisa tenang di saat seperti ini!"

"setidaknya masih ada cara untuk membalas perbuatan bae-brengsek-jinyoung itu."

chanyeol perlahan-lahan mulai tenang lalu kembali bertanya pada  guanlin.

"apa lagi yang ia katakan."

guanlin menyerahkan kertas yang tadi di bawanya kepada chanyeol,kertas itu berpindah ke tangan pemuda jangkung itu.ia membacanya dengan teliti,lalu wajahnya kembali mengeras ia merema kertas itu kuat sama seperti yang guanlin lakukan.

"see,dia menantang ku.cih bermain-main denganku itu sama saja bermain dengan seorang psikopat."

chanyeol menyeringai begitu juga dengan guanlin.

"bermain ya.seperti nya menyenangkan boleh aku ikut?ia harus membayar apa yang kekasihku alami sekarang."

"oh dengan senang hati hyung,ia juga harus membayar karena tangan kotornya menyentuh kekasihku."

chanyeol terkekeh iblis sedangkan guanlin hanya menampilkan seringaian nya saja.chanyeol bangkit dari duduk nya lalu berjalan keluar sebelum pertanyaan guanlin menghentikan langkah chanyeol yang hampir membuka pintu.

"mau kemana hyung?."

"aku ingin menyiapkan pasukan.kurasa tiga hari sangat singkat, jadi waktu kita tidak banyak.tolong jaga yeonhee sebentar."

BLAM
pintu tertutup menyisakan guanlin yang kini mulai duduk di dekat kakak nya yang masih setia menutup mata.ia mengusap lembut tangan sang kakak lalu tersenyum kecil"tenang lah jie,ia akan merasakan apa yang kau dan jinie rasakan sekarang.selama jantung ku dan chanyeol hyung masih berdetak,tak akan ku biarkan orang-orang melukai mu dan woojin.tak akan kubiarkan kalian hidup di tengah kegelapan,karena kalian satu-satunya bintang di hidupku dan yeol hyung."kalimat terakhir guanlin ucapkan dalam hati.

guanlin bangkit mengecup tangan dan kening yeonhee lembut,setelah itu kembali memandang wajah tidur kakak nya ini.ia kembali menyeringai
"its time to play,the stupid devil."

TBC...
maapkeun saya yang lama gak update...
soalnya kemarin pulkam jadi gak sempet update hehehe...
janji deh bakal update tapi gak sering ya wkwkwk:D...
vote and komen^^








MINE × PANCHAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang