Waktu menunjukan pukul 14.20, kubunyikan bel rumah El.
"Eh non Lala, ada apa non?" Kata bi Wulan.
"Silahkan masuk non." Lanjutnya kemudian
"Gpp, g usah bi, El nya ada?" Tanyaku.
"Oh, El nya lagi keluar sama ibu sama bapak. Saya juga nggak tau mereka kemana."
"Kalau boleh tau bi perginya sejak kapan yah?" Tanyaku lagi
"Tadi malam non, kalau nggak salah."jawab bi Wulan.
"Oh gitu yah bi, yaudah deh, aku pamit pulang dulu yah bi, kalau El nya udah datang bilang aja kalau aku nyariin dia." Kata ku kemudian pergi meninggalkan bi Wulan.Rumah ku dan El sangatlah dekat sehingga, hanya perlu untuk berjalan kaki menuju rumahku.
"Ma, pa, tumben banget jam segini udah ada dirumah." Kataku sambil menatap kedua orang tua ku yang tengah meminum jus.
"Lihat tuh ma anak kita, bukannya seneng juga orang tuanya cepet pulang." Kata ayah sambil melihat ke ibu. Dan ibu hanya tersenyum pelan.
"Bukannya gitu pa, biasanya kan pulang malam." Kataku.
"Iya sayang, tapi tadi udah nggak ada kerjaan jadi mama sama papa langsung balik kerumah."kata mama.
"Oh yaudah deh, aku ke kamar dulu mau ganti baju." Kataku kemudian berlari menuju kamar.
"Eh, nggak makan dulu?" Tanya mama sebelum aku menaiki anak tangga.
"Ntaran aja ma." Kata ku kemudian bergegas ke kamar."Kenapa dia tiba-tiba hilang yah?" Kata ku dalam hati yang terus membingungkanku.
"El, luh dimana sih?" Lanjutku.Michael.
"Ma, pa, aku kerumah Lala dulu yah. Pasti dari tadi dia udah nyariin aku." Kataku sebelum memasuki rumah.
"Eh tuan, nyonya, mas El, udah balik?" Tanya bi Wulan.
"Iya bi, ini baru aja nyampe?" Jawab mama.
"Yaudah sana, kerumah Lala kamu." Kata mama.
"Oh iya mas, bibi sampai lupa, tadi non Lala nyariin mas El." Kata bibi.
"Tuh kan." Kataku kemudian bergegas kerumah Lala.Kubuka pintu rumah Lala tanpa membunyikan bel. Yah bisa dibilang aku emang udah sering nyelonong masuk kerumahnya.
"Wah om ama tante udah ada dirumah." Kataku sambil duduk disamping papa Lala.
"Iya, kamu kemana aja?, tadi pagi kok nggak jemput Lala? Tanya mama Lala.
"Oh, i...i...tu tante ada urusan sedikit tadi." Jawabkupun dengan penuh rasa deg-deg an.
"Oh, gitu toh." Kata mama dan papa Lala secara bersamaan. Dan akupun hanya membalas dengan senyuman.
"Kamu langsung naik aja ke kamar Lala, mungkin dia lagi tidur." Kata papa Lala yang mungkin dari tadi melihatku mencari-cari Lala terus.
"Sekalian yah, kalau dia nggak tidur suruh dia turun buat makan, dari tadi siang anak itu nggak makan-makan." Lanjut mama Lala.
"Oh iya tante ntar aku tanya Lala." Kata ku kemudian langsung bergegas ke kamar Lala.Terlihat seorang gadis cantik yang sedang tertidur pulas, seperti sedang bermimpi indah. Aku pun langsung mendekatinya dan berbaring disampingnya.
"Dasar kebo." Kata ku kepadanya dengan nada pelan, agar dia tidak terbangun.
Lalu kusapu pundak kepalanya.
"Maafin aku yah La, hari ini nggak bisa jagain kamu." Kata ku masih dengan nada yang pelan. Kemudian kuambil pulpen dan kertas di meja belajarnya lalu menulis sesuatu untuknya, sebelum pulang aku memeluknya terlebih dahulu lalu kucium keningnya. Udah lama banget aku tidak memeluknya dulu terakhir aku memeluknya disaat dia terjatuh dari sepeda.🌸🌸🌸
Dipagi yang cerah, seorang gadis bermain sepeda dengan begitu semangatnya, yang tertawa lepas dan dibalik itu ada seseorang ikut bahagia melihat gadis kecil itu bahagia.
Mereka adalah Lala dan El seorang anak-anak kecil yang menikmati masa-masa kecilnya. Pada waktu itu mereka berdua masih berada di kelas 4 sd."La, tunggu, hati-hati." Teriak El pada Lala yang sedang bersepeda.
"Iya El, cepet kamu lama banget sih, katanya bakalan nangkep aku" kata Lala yang sedang bersepeda.
"La awas!!!!." Teriakkan El yang sama sekali tak dihiraukan oleh Lala.
Brakkk!!!
"Lala!!!" Teriak El yang kemudian langsung berlari dengan penuh kecemasan menuju gadis yang terjatuh itu.
"La, kamu nggak apa-apa?" Tanya El, menurut El itu adalah pertanyaan terbodoh yang pernah ia tanyakan kepada gadis yang sedang menangis kesakitan.
"El, ka...ka...ki aku." Kata Lala, yang air matanya sudah tak tertahankan, kemudian dipeluk lah gadis kecil malang itu oleh seorang sahabat yang selalu ada untuknya itu.
"Kamu jangan nangis, aku juga sedih kalau kamu nangis gini." Kata El sambil membujuk Lala.
" El, kita pulang aja yah." Kemudian ajak Lala.
"Yaudah, tapi kamu bisa jalan nggak?" Tanya El yang penuh kecemasan.
"Nggak tau." Jawab Lala yang sungguh polos.
"Yaudah sini aku gendong." Ajakan El pun yang tak ditolak oleh Lala.Mereka pun sampai dirumah, disitulah saat terakhir mereka berpelukan.
🍁🍁🍁
Michael.
"Om, tante, aku pulang dulu yah." Kata El yang sudah berada di lantai 1.
"Loh kok cepet banget sih, Lala nya mana?" Tanya mama Lala.
"Nggak apa-apa tante, Lala nya masih tidur kayaknya dia kecapean." Jawabku.
"Oh yaudah, titip salam sama mama sama papa kamu yah." Kata mama Lala
"Iya tante, nanti aku sampein." Kataku pun kemudian langsung beranjak pergi pulang menuju rumah.Lala.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.07, dan akupun terbangun.
"Udah sore, mandi dulu deh." Kataku kemudian beranjak bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi. Hingga terlihat surat diatas meja belajar ku.
"Surat dari El, yaampun tuh anak datang." Kataku pun sambil tersenyum sendiri. Ingin segera kubaca surat itu, namun karena sudah terlalu gerah sehingga aku langsung mengambil handuk untuk mandi.
"Aku baca nya udah mandi aja deh." Kata ku pun dalam hati. Yah surat itu emang buat aku penasaran, tapi aku adalah orang yang nggak sanggup kalau nggak mandi apalagi sesudah bangun tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Love
RomanceMungkin semua tidak dapat diungkapkan dengan kata namun jika dia mempunyai perasaan yang sama, maka tak perlu untuk menyatakannya melainkan dia akan mengerti dengan sendiri nya.