Sekolah baru, teman baru, dan awal yang baru.

45 12 0
                                    

   Perjelanan yang penuh keheningan akhirnya kami pun tiba disekolah. Pukul 08.27 seperti yang kami duga kami terlambat namun, untung saja pagar sekolah belum tertutup walaupun sekolah memang sudah sangat sepi karena seluruh siswa yang sudah masuk ke kelas nya masing-masing.

"La, sini aku bukain helm nya." Kata Michael sambil membukakan helm yang ada pada kepalaku.
"Thanks El" Kataku setelah helm ku terlepas dan bergegas menuju kelas

Seminggu yang lalu aku dan Michael sudah mengecek kelas sehingga kami pun langsung masuk ke kelas kami. Namun, sayang sekali kelas ku dan Michael terpisah walaupun kelas Michael berada di samping kelas ku namun tetap saja aku ingin sekali sekelas dengannya.

"El, aku masuk duluan yah, ntar klo istirahat aku ke kelas kamu ok." Walaupun terburu-buru tapi aku tetap memberikan senyuman kepada Michael sebelum aku benar-benar masuk ke kelas. Tak ada jawaban dari Michael melainkan hanya membalas senyuman ku dan berlari menuju kelasnya.

"Pagi." Kataku sambil mengetuk pintu kelas.
"Pagi." Seluruh penghuni kelas pun kaget dan langsung membalas sapaan ku termasuk guru ku. Perlahan ku langkahkan kaki ku menuju meja guru yang berada dihadapanku.

"Kamu tau ini jam berapa?" Tanya guru ku sambil menatapku dengan tatapan yang sinis.
"Maaf bu, tadi saya lambat bangun" jawabku dengan gugup.
"Kok bisa, emangnya kamu tidur jam berapa?. Cepatlah duduk!!"
Belum kujawab pertanyaanya, akupun langsung berlari menuju tempat duduk yang kosong.

"Baiklah, anak-anak hari kita tidak akan membahas materi pembelajaran melainkan kita akan saling memperkenalkan diri masing- masing. Pertama perkenalkan nama ibu Rosmawati, saya adalah wali kelas kalian."

Sambil menunggu nama ku dipanggil untuk memperkenalkan diri, aku berkenalan dengan teman sebangku ku.

"Hi, nama aku Amanda Pricilia panggil aja Lala, nama kamu siapa?" Tanya ku sambil tersenyum kepada teman sebangkuku itu.
"Hi Lala, nama aku Diana Amelia, biasanya dipanggil Amel. Jawabnya dengan ramah.
"Oh ok Amel, salam kenal yah." Kembali kusenyumi teman ku itu dan dia pun membalas senyumanku. Dia adalah teman sebangku yang baik selain itu dia juga adalah anak yang sangat lucu dan suka bercanda. Kami saling bertukar cerita, bel istirahat pun berbunyi. Aku mengajak Amel untuk ikut dengan ku menuju kelas El namun, dia menolak karena dia masih ingin bercerita dengan teman cowok yang duduk dibelakang kami itu. Cowok yang aneh namun cukup tampan namanya Naufal Syakkir. Di hari pertama aku pun sudah dapat berteman baik dengan mereka berdua. Sambil berjalan menuju kelas El, aku dipandangi oleh cowok-cowok yang berada di depan kelas ku.

"El!" Teriakan ku yang langsung membuat kelas yang tadinya seperti pasar itu langsung terdiam seperti ruangan tak berpenghuni.
"Eh, sorry." Jawab El sambil melangkahkan kakinya kearahku. Dapat terlihat El sudah akrab dengan teman sekelasnya.
"Lala, gimana teman baru kamu?" Jawab nya sambil menarikku jauh dari kelasnya.
"Baik kok, semunya ramah, kamu gimana? Teman barunya?" Tanyaku sambil menatapnya. Belum sempat Michael menjawab ku teman nya pun langsung datang menghampiri kami.
"Hi Lala, kamu Lala kan, sahabat nya El?" Tanya sahabat nya El sambil tersenyum.
"Iya." Jawabku sambil membalas senyumannya.
"Aku Darron Philip, cowok tertampam di kelas Ipa 1." Katanya sambil mengotak-atik rambutnya. Membuat aku dan El pun langsung tertawa. Yah memang sih dia tampan, bagaimana tidak?ayahnya adalah orang jerman dan ibunya adalah orang bandung bisa dibilang blasteran gitu deh"
"Udah-udah, gimana klo kita ke kantin aja, aku laper banget." Kata Michael sambil menarik tangan ku.
"El, aku bisa jalan sendiri." bentakku, namun Michael tak menghiraukannya dan tetap menarikku menuju kantin.
"Woi, tungguin." Teriak Darron, namun tetap saja Michael tak menghiraukannya.

Kami pun sampai dikantin dan Michael pun melepaskan genggamannya.
"Gila yah luh El, ninggalin aku sendirian di tengah-tengah cewek cantik itu." Kata Darron sambil menunjuk ke arah cewek-cewek di dekat kantin sekolah. Kedatangan Darron pun langsung membuat aku dan El tertawa.
Namun ketawa kami pun pecah setelah Amel dan Naufal datang menghampiri kami.
"Aku ganggu yah?" Tanya Amel sambil menatap kami bertiga secara bergantian.
"Nggak kok, yuk kita cari makan." Kata ku sambil menatap teman-teman ku. Kami pun langsung memesan bakso dan makan bersama dalam satu meja. Kami pun tertawa kembali karena kekonyolan Darron dan Naufal. dan setelah banyak bertukar cerita kami pun langsung menuju kelas kami kembali.
"Lala, nanti tungguin aku di kelas kamu aja yah." kata El sambil tersenyum dan aku pun membalas senyumnya sebelum El pergi meninggalkan kelasku.

   Bel sekolah pun berbunyi, walapun sebenarnya seluruh siswa kelas 10 tidak belajar alias free class. Dan El pun langsung datang ke kelas ku.

"La." Teriakkan El yang langsung membuat ku berbalik badan kemudian mengambil tas lalu bergegas ke El. Tapi sebelum itu aku berpamitan dulu kepada kedua sahabat baruku itu.
"Mel, Fal, Aku pulang duluan yah soalnya Michael udah ada." Kata ku sambil menatap wajah kedua sahabatku itu.
"Yaudah sana El udah nungguin tuh" kata Naufal sambil menatap Amel dengan penuh senyuman.

"La, ayo pulang." Kata El sambil menarik tangan ku.
"Iya, aku bisa jalan sendiri El! Emang aku anjing apa ditarik-tarik." Dengan kesal aku menatap tangan ku yang ditarik oleh El. Namun tetap saja anak itu tidak pernah ingin mendengar orang lain termasuk aku sahabat nya sendiri, dia adalah orang yang susah diatur namun dia tetap orang yang tau aturan.

   Kami pun pergi meninggalkan sekolah, menggunakan motor El. Hingga kami pun tiba dirumah.
"La, besok aku jemput kamu lagi loh yah." Kata nya sambil melepas helm ku.
"Iya, kamu sabar nungguin aku tapi nya." Jawab ku sambil menunduk karena tak sanggup menatap wajah nya yang sangat dekat dengan wajah ku ini.
"Aku bakal selalu nungguin kamu kok." Jawab nya sambil menaikkan daguku yang dari tadi hanya menunduk. Kata-katanya yang langsung membuatku memerah.
"Yaudah, aku masuk dulu yah." Dengan cepat aku berlari masuk kerumah karena takut jika El akan mendengar detak jantungku ini. Dan akupun meninggalkan El yang juga tersenyum melihat tingkahku itu.

"Bi, mama sama papa belum pulang yah?" Tanyaku kepada bibi yang baru saja membuka pintu rumah.
"Belum non." Jawab bibi sambil menutup pintu rumah setelah kami berdua sudah berada di dalam rumah. Dan akupun langsung menuju kamar.
"Non, Makan dulu, bibi udah masak, makanan nya di meja yah." Kata bibi yang menghentikan langkahku.
"Iya bi, ntar aja deh aku belum laper." Jawab ku dan kemudian melanjutkan langkahku menuju kamar.

"Aduh, kenapa aku ini? Kenapa aku bertingkah seperti tadi? Kenapa aku harus lari?." Tanyaku pada diriku sendiri yang penuh dengan tatapan kosong.
"Ah, sudahlah udah lewat juga." Lanjut ku sebelum membaringkan badan ke tempat tidur. Yah aku emang adalah tipe orang yang nggak mau pusing dan nggak pernah mikirin hal yang udah lewat.

Next chapter nya besok yah :)

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang