Part 1

6K 353 173
                                    

Vania POV

‘’Vania,ada yang ingin papa bicarakan padamu nak’’suara papa vania,saat vania keluar dari kamar.

‘’papa mau bicarakan apa sama vani pa?’’tanya vania sambil mengambil tempat duduk didepan papa nya.

‘’papa ingin kamu menikah dengan anak sahabat papa,papa takut tidak bisa menemanimu lagi Vani’’jawab papa vania

‘’Tapi pa’’

‘’kamu  harus mau nak,kamu mau lihat papa bahagiakan?’’aku hanya mengangukkan kepala.

‘’baiklah vani akan menerimanya,agar papa bahagia’’jawab Vania

‘’Terimakasih nak"ucap papa sambil memeluk vania.

‘’sama-sama pa.kan udah kewajiban ku untuk bahagia kan papa’’jawabku sambil membalas pelukan papa.

Ya aku menerima perjodohan ini hanya untuk membahagiakan papa, karena penyakit ginjal dan jantungnya yang sudah kronis,sehingga papa memutuskan perjodohan dengan anak sahabatnya.karna hanya ada papa lah yang aku punya,setelah 9 tahun yang lalu mamaku meninggal,mama meninggal karna kecelakaan,disaat umurku  16 tahun,dan saat itu papa lah yang selalu menjagaiku dan membahagiakanku,dan udah saatnya aku harus membahagiakan papa sekarang.

Andrian POV

Aku tidak tau ada apa ini,aku disuruh mama untuk menikahi anak dari sahabat mama,padahal mama tau aku mempunyai kekasih.

Flashback on

‘’mama mau bicara apa sama rian,sepertinya penting?’’tanya Andrian penasaran,karena pada saat di kantor,mama menelpon aku,dan menyuruhku untuk cepat pulang.

‘’Duduk lah dulu rian’’suara mama menyuruhku untuk duduk didepan nya.

‘’jadi,apa yang mau mama bicarakan pada rian’’tanya Andrian ulang kepada mama.

‘’mama ingin kamu menikah dengan anak sahabat mama,namanya Vania dia cantik,baik,dan penurut’’jawab mama Andrian dengan antusias.

‘’tapi ma,Andrian itu udah punya pacar’’jawab Andrian dingin.

‘’Anya maksud kamu? Gadis yang matrealistis itu ha? mama nggak akan pernah merestui hubungan kamu dengan gadis itu’’ucap mama Riri dengan penolakkan.

‘’tapi ma,Rian itu cinta sama anya’’suara Rian memohon pada mamanya.

‘’sekali tidak tetap tidak,atau kamu mau melepas semua fasilitas yang mama berikan padamu dan kamu boleh pergi dengan gadis matre itu.Terserah kamu pilih mana dan mama pastikan kamu tidak akan mendapatkan pekerjaan yang layak buat kamu.Camkan itu Rian!’’jawab mama rian dengan emosi.

‘’ok.Andrian terima perjodohan ini’’ucap andrian pada mamanya.

‘’lihat saja gadis sialan,hidupmu akan menderita’’batinnya dengan seringaiannya.

Flashback off

Author POV

Semua mata menoleh kearah Vania yang digiring di depan altar gereja oleh papa nya.Banyak mata yang memandang kearah nya.Seakan takjub melihat kesempurnaan tuhan,tetapi tidak dengan Andrian yang sepertinya enggan melihat kearahnya.Papa Vania pun segera menggandeng vania yang memegang sebuket bunga di tangannya dengan senyum yang mengembang.Setelah sampai didepan altar Ari memberikan tangan vania untuk digenggam oleh Andrian.Sebelum pergi Papa Vania mengucapkan kata-kata untuk Andrian.’’jaga putriku baik-baik’’pesan Ari.Andrian pun mengangguk.’’saya akan menempati janji tuan’’ucap Andrian begitu datar tanpa ekspresi.

Mereka pun segera menuju ke hadapan sang pendeta.

‘’Di harap semua tamu undangan dan para kerabat berdiri’’ucap sang pendeta dengan lantang.

‘’pada hari ini di depan tuhan yang maha kuasa dan para malaikat yang menyaksikkan nya engkau Andrian Wijaya siap menerima Vania Arderia sebagai istri dan pasangan sehidup semati di hadapan Tuhan.Dalam suka maupun duka,susah maupun senang.dan dalam keadaan sakit maupun sehat.Siap membangun sebuah keluarga,membesarkan dan mendidik anak-anak yang hadir di antara kalian bersama-sama,Hanya tuhan dan maut yang memisahkan kalian berdua.’’ucap Sang pendeta

‘’Apakah kau bersedia Andrian Wijaya menerima Vania Arderia.Sebagai istri dan pasangan sehidup semati,dalam suka maupun duka,susah maupun senang.dan dalam keadaan sakit maupun sehat.Siap membangun sebuah keluarga,membesarkan dan mendidik anak-anak yang hadir di antara kalian bersama-sama,Hanya tuhan dan maut yang memisahkan kalian’’Tanya sang pendeta setelah mengucapkan kalimat sakral tersebut.

‘’Saya Andrian Wijaya siap menerima Vania Arderia sebagai istri dan pasangan sehidup semati di hadapan Tuhan.Dalam suka maupun duka,susah maupun senang.dan dalam keadaan sakit maupun sehat.Siap membangun sebuah keluarga,membesarkan dan mendidik anak-anak yang hadir di antara kami bersama-sama,Hanya tuhan dan maut yang memisahkan kami.’’ucap Andrian dengan lantang,membuat sedikit getaran di hati Vania.

‘’Apakah kau bersedia Vania Arderia saat ini juga menerima Andrian Wijaya sebagai suami dan pasangan sehidup semati di hadapan Tuhan.Dalam suka maupun duka,susah maupun senang.dan dalam keadaan sakit maupun sehat.Siap membangun sebuah keluarga,membesarkan dan mendidik anak-anak yang hadir di antara kalian bersama-sama,Hanya tuhan dan maut yang memisahkan kalian berdua.’’ucap sang pendeta

‘’Saya Vania Arderia siap menerima Andrian Wijaya sebagai suami dan pasangan sehidup semati di hadapan Tuhan.Dalam suka maupun duka,susah maupun senang.dan dalam keadaan sakit maupun sehat.Siap membangun sebuah keluarga,membesarkan dan mendidik anak-anak yang hadir di antara kami bersama-sama,Hanya tuhan dan maut yang memisahkan kami.’’ucap Vania dengan lancar tanpa hambatan.Seolah perkataan tersebut meluncur begitu saja tanpa bisa di kontrol atau pun dicegah.

‘’pada hari ini di hadapan Tuhan dan para tamu yang menyaksikan,kalian berdua resmi menjadi sepasang suami istri.Yang saling menghormati satu sama lain.hanya Tuhan dan maut yang dapat memisahkan kalian’’ucap sang pendeta meresmikan pernikahan Andrian dan Vania.

Setelah selesai pendeta meresmikan pernikahan mereka berdua.Para tamu undangan pun bertepuk tangan dengan riuh.

‘’Sekarang engkau Andrian Wijaya di mohon untuk memasangkan cincin di jari manis milik Ny.Wijaya sebelah kanan.

Andrian pun segera mengambil cincin yang sudah tersedia dan memasangkan nya di jari manis Vania.

‘’Dan sekarang engkau Vania Arderia di mohon untuk memasangkan cincin di jari manis milik TN.Wijaya’’mohon sang pendeta.

Vania pun segera berjalan mendekati Andrian.mengambil sebelah tangannya yang menjuntai di udara.Memasangkan cincin tersebut di jari manis nya yang kosong.Sekarang mereka berdua telah resmi menjadi sepasang suami istri.Walaupun Andrian yakin hubungan mereka tidak akan lancar.

‘’Mari TN.Wijaya di persilahkan untuk mencium NY.Wijaya’’ucap sang pendeta,Membuat degup jantung Vania berpacu dengan cepat.Wajah Andrian semakin mendekat kearahnya,Bahkan hembusan nafas nya yang hangat terasa menyapu permukaan wajah Vania.Andrian segera menempelkan bibirnya di bibir milik Vania.Hanya menempel tak lebih.Membuat Vania merasakan kekecewaan.Namun dia bersyukur setidaknya Andrian mau menyentuhnya.

Para tamu pun bertepuk tangan dengan kencang saat Andrian melepas ciuman mereka.
***
Segitu dulu ya ceritanya.votenya dulu dong jangan lupa isi comment di kolom bawah…

Tbc

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang