Warning 21+
Andrian pergi meninggalkan apartement dengan pikirannya kalau kekasihnya itu telah meninggalkan Andrian. Andrian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia menuju salah satu club dan dia masuk kedalam. Lalu menuju meja bar.
‘’Segelas vodka!’’ Perintah Andrian pada pelayan pria itu.
‘’Baik tuan’’ Ucap pelayan sambil memberikan segelas Vodka.
Andrian langsung meneguk vodka itu dalam sekali minum.‘’Beri gue lagi!’’ Perintah Andrian lagi. Dan langsung meneguknya. Hal itu berlangsung hingga Andrian menghabiskan 4 gelas vodka. Andrian dalam kondisi sudah sangat mabuk.
‘’Beri gue lagi’’ Titahnya.‘’Maaf tuan, anda sudah sangat mabuk tuan. Saya tidak mau ambil resiko apabila terjadi sesuatu hal pada anda tuan.’’ Tolak pelayan itu.
Andrian meninggalkan beberapa lembar uang di meja bar itu. Andrian melajukan mobilnya dengan kecepatan rata rata dan meracau tak jelas.
"Anya jangan pergi’’ Racau Andrian.
Andrian sampai di rumah dan menggedor gedor pintu rumahnya.
‘’Vania, buka pintunya!’’ Teriak Andrian.
Vania yang sedang tidur di sofa mendengar gedoran pintu dan teriakkan andrian segera bangun, dan membukakan pintunya dan Vania kaget melihat keadaan Andrian.
‘’Yaampun Ka, kenapa kaka mabuk kaya gini’’ Ucap Vania menghampiri Andrian yang hampir jatuh.
‘’Anya. Aku cinta sama kamu! Kenapa kamu pergi ninggalin aku?’’ Tanya Andrian pada Vania sambil memeluk erat Vania.
‘’Ka aku bukan Anya, Aku Vania’’ Andrian tidak menghiraukan ucapan Vania.
‘’Jangan tinggalkan Aku Nya, Aku mencintai kamu bukan dia(Vania)’’ Ucap Andrian parau. Andrian langsung menggendong Vania ala bridal style menuju ke kamar Andrian dan membaringkan Vania di atas ranjang.
Andrian menindih Vania, Andrian langsung mencium, melumat, bibirnya Vania dengan rakus, Tangan Vania di tahan oleh Andrian diatas kepalanya.
Ciuman beralih turun ke leher Vania, Andrian menjilat dan mengesap memberi tanda kepemilikannya. Vania berontak namun kalah dengan tenaga Andrian yang sedang mabuk.
‘’Tolong.. Ka jangan seperti ini’’ Ucap Vania terisak, Vania sedang berusaha keras melawan tangan kekar yang sedang berusaha mencoba membuka paksa celana Vania.
Tubuh bagian atasnya sudah terekspos di depan wajah Andrian yang sebagai suaminya. Baju atas harus menjadi korban besarnya kekuatan suaminya. Tinggal melepaskan bra secara kasar dan Andrian meraup payudaranya dengan kasar setelah ia berhasil membebaskan keduanya.
‘’Ka jangan seperti ini’’ Lirih Vania terus meminta belas kasihan dari suaminya.
Tangan Andrian yang mencengkram erat celanaVania ditarik secara paksa, Andrian langsung menarik celana Vania serta celana dalamnya secara paksa. Vania bisa merasakan airmatanya lagi-lagi jatuh dipipinya.
‘’Tolong…hen-tikan Ka’’Vania mengucapkan permohonannya. Ia merasakan sesuatu menusuk daerah kemaluannya. Vania memejamkan matanya membuat airmatanya mengalir deras di pipinya.
‘’Aaakhhhh’’ Vania meringis perih merasakan benda itu menusuk masuk kedalam dirinya.
Andrian memompanya maju mundur dengan cepat dan tanpa belas kasihan, sehingga Vania mencengkram sprai tempat tidur, menahan sakit di daerah kemaluannya, hingga sampai puncaknya Andrian menyebutkan nama Anya, hati Vania terasa seperti tertusuk jarum berkali kali. Andrian memeluk Vania dengan erat, Vania melepaskan pelan tangan Andrian yang melingkar di atas perut Vania. Vania mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai. Vania pergi ke kamarnya dan masuk kedalam kamar mandi, Vania langsung mengguyur badannya dengan shower.
‘’Hiks..hiks..hiks.. Ya Tuhan apa salahku?’’ Ucap Vania dengan lirih, hati Vania sesak karena suaminya melakukan dengan kasar.
Badan Vania melorot kebawah, Vania memeluk lutut mencoba menenangkan diri. Setelah 25 menit mandi Vania keluar dari kamar mandi dan berbaring di pinggiran ranjang, Vania menangis lirih, dan siapapun yang mendengarnya akan kasihan, karena lelah menangis Vania langsung tertidur.
TBC
Jangan pelit-pelit kasih bintang kecilnya😀😀
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
RomanceVania selalu mempertahankan pernikahannya, agar pernikahannya, tidak retak, walaupun suaminya membencinya. [slow update]