이십이 Part 22

911 118 31
                                    

Sekarang sudah pukul 6 sore. Sudah saatnya bagi Jaehwan dan Minhyun pergi kebandara untuk pergi ke singapore.

Para member hanya mengantarkan mereka sampai didepan rumah. Karena manager hyung mereka melarang untuk ikut pergi mengantar Minhyun dan Jaehwan.

"Hati-hati dijalan dan jangan lupa kabari kami kalau sudah sampai" pesan Jisung sambil memeluk Minhyun dan Jaehwan.

"Ne hyung. Aku akan mengabarimu ketika kami sampai disana" kata Minhyun.

"Dan Minhyun. Ingat jaga dongsaeng mu, jika aku tau Jaehwan terluka atau cedera aku akan memukulmu. Kau paham!" kata Jisung mengingatkan Minhyun.

Minhyun lalu tertawa dan mengangguk "Iya iya. Aku akan menjaganya"

Lalu mereka bergantian memeluk Minhyun dan Jaehwan sambil mengucapkan selamat jalan dan hati-hati.

"Ayo Minhyun Jaehwan. Sebentar lagi pesawat kalian akan berangkat" kata Manager hyung mereka dari dalam van.

Minhyun dan Jaehwan pun segera masuk kedalam van itu dan melambaikan tangan mereka kearah member lain melalui jendela van.

"Dadah~ hati-hati dijalan" teriak Daehwi sambil melambaikan tangannya tinggi-tinggi. Dan ketik van itu sudah tidak terlihat, mereka langsung masuk kembali kedalam dorm mereka.

"Hyung apa Jaehwan hyung tidak apa-apa tinggal berdua dengan Jaehwan?" tanya Daniel tampak ragu kepada Jisung.

"Sudahlah, mereka akan baik-baik saja" jawab Jisung menenangkan Daniel.

"Ya lagian ini juga menjadi kesempatan mereka untuk berbaikan. Kasihan jugakan harus selalu berpura-pura baik didepan kamera" sambung Sungwoon salah satu hyung tertua mereka dan langsung diangguki oleh member lain.

Ya mereka juga berharap yang terbaik untuk keduanya.

Bandara

Sesampainya di bandara mereka langsung pergi masuk untuk check in karena sebentar lagi mereka akan berangkat dan setelah check in selesai mereka langsung masuk kedalam pesawatnya.

Hanya 3 menit lagi mereka akan lepas landas dan Jaehwan sudah mulai gelisah sekarang. Karena Jaehwan punya kebiasaan akan menggenggam tangan orang yang ada disamping nya saat pesawat akan take off.

Jika tidak, maka tubuhnya akan mulai berkeringat dan bergetar. Ntah sebab apa, tapi ia sudah seperti itu sejak kecil. Makanya ia tidak akan mau pergi menggunakan pesawat jika hanya seorang diri.

Dan Minhyun tentu tau akan hal itu. Hei mereka pernah berpacaran bukan. Yah walaupun hanya sekedar mantan sekarang, setidaknya Minhyun hafal kebiasaan, kesukaan maupun hal yang yang membuat Jaehwan takut.

Ia sudah sangat hafal karakter mantan kekasihnya itu.

Tapi untuk sekarang ia cukup membatasi dirinya untuk tidak segera menggenggam tangan Jaehwan. Ia hanya tidak ingin mantannya tersebut semakin membencinya.

"Hey kau tidak apa-apa?" tanya Minhyun khawatir.

Tanpa berkata-kata Jaehwan hanya mengangguk kan kepalanya. Walaupun didalam hati ia sudah ketakutan setengah mati.

Bisa dilihat dari tangannya yang semakin bergetar dan pelipisnya yang dituruni keringat. Padahal didalam pesawat itu dingin karena pengaruh ac.

"Mau ku genggam?" tanya Minhyun sekali lagi. Karena ia paham dengan perasaan Jaehwan saat ini. Itu pasti terasa sangat tidak nyaman.

Gelengan kepala. Itulah yang didapat oleh Minhyun dari Jaehwan.

Jika ada kontes orang paling keras kepala, Minhyun berani bertaruh Jaehwanlah pemenang nya. Karena sungguh, mantannya itu sangat keras kepala melebihi siapapun yang pernah Minhyun kenal.

(MINHWAN) iDol-story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang