이십삼 Part 23

1K 126 35
                                    

Setelah 6 Jam dipesawat akhirnya mereka sampai di bandara Singapore. Sesampainya di Singapore mereka langsung dituntun memasuki van dan pergi menuju hotel tempat mereka menginap malam ini.

Sesampainya di bandara Singapore tadi tidak satupun dari Jaehwan ataupun Minhyun yang slaing berbicara. Karena sungguh, Jaehwan masih malu ketika mengingat kejadian tadi dipesawat.

Ia malu karena sadar telah tertidur dibahu sang 'mantan' dengan sangat nyaman, bahkan genggaman tangan mereka pun tidak lepas. Dan parahnya lagi, hanya ia yang tidur karena pada saat ia bangun tadi Minhyun sedang asik memainkan IPhone miliknya dengan tangan sebelah kirinya karena tangan yang satu lagi masih mengenggam tangan Jaehwan erat.

Saat terbangun langsung saja Jaehwan melepaskan genggaman mereka dan Minhyun tampak acuh saat Jaehwan melepaskan genggaman mereka. Mungkin karena sibuk bermain dengan IPhone miliknya.

Makanya saat ini Jaehwan masih menahan malu karena kejadian tadi. Sebenarnya dia tidak perlu malu jika mereka tidak menyandang hubungan apa-apa. Tapi karena berstatus seorang 'mantan' membuat Jaehwan begitu malu. Tidak seharusnya dia tertidur dengan nyaman seperti itu.

Hotel

Kini Jaehwan dan Minhyun tengah menunggu Manager hyung mereka yang sedang check in hotel. Tak lama, Manager hyung menghampiri mereka.

"Minhyun-a, Jaehwan-a" panggil Manager mereka.

"Waeyo hyung?" sahut mereka serempak.

"Kalian satu kamar saja ya. Karena hanya ada dua kamar yang tersisa, yang lainnya sudah penuh" kata Manager mereka.

"Mwo?! Andwe hyung. Shireo" tolak Jaehwan refleks sedangkan Minhyun tersenyum lebar mendengar hal itu.

Manager mereka menatap Jaehwan aneh "Memangnya kenapa Jae? Kenapa kau tidak mau sekamar dengan Minhyun?" tanya Manager hyung.

Jaehwan yang keceplosan hanya bisa menggerutu didalam hatinya "Ah ti-tidak hyung, mak-"

"Kalian bertengkar?" tanya Managernya memotong ucapan Jaehwan dan memandang mereka penuh selidik.

"Tidak kok, kami tidak bertengkar ahaha" Jawab Jaehwan sambil menyikut pelan lengan Minhyun.

Minhyun yang menyadarinya hanya menatap Jaehwan bingung. Ia menatap Jaehwan seakan bertanya 'kenapa?'

Melihat respon Minhyun membuat Jaehwan menggerutu dalam hati. Kenapa Minhyun sangat bodoh. Mungkin seperti itulah pikiran Jaehwan saat ini.

"Baguslah kalau begitu. Bell boy disana akan membantu kalian membawa koper kedalam kamar kalian. Hyung mau pergi sebentar" kata Manager mereka sambil menunjuk seorang pegawai hotel yang berdiri tak jauh dari mereka lalu Manager mereka pun pergi.

Bell boy itu lalu mendekati mereka "Please follow me, I will show your room" kata Bell boy sambil menarik koper milik mereka bedua.

"Yes, Thanks" balas Minhyun lalu mengikuti Bell boy tersebut.

Mereka menaiki lift untuk pergi kelantai teratas gedung hotel itu dan melangkah menuju kamar bernomor 409.

Bell boy tersebut membuka pintu kamar itu dengan kunci yang ada ditangannya "This is your room and this is the key" katanya sambil menyerahkan kunci kamar itu kepada Minhyun.

"Thank you. And this is your tip" Minhyun menyerahkan beberapa lembar dollar Singapore sebagai tip.

Bell boy mengangguk lalu menerima uang pemberian Minhyun "Thank you so much, Sir. You can call me if you need something or want to buy something, just call me. I will help you"

(MINHWAN) iDol-story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang