Harap Vote dulu sebelum mebaca
👓👓
Happy Reading gaes ^_^•
•
•Kinal menarik Ve kearah Toilet. Setiba Kinal di toilet berbarengan dengan bel sekolah berbunyi menandakan semua murid harus masuk kelas dan mengikuti pelajaran.
"Udah gapapa, entar Aku anterin kamu ke Kelas." Kata Kinal setelah melihat kekhawatiran Veranda.
Di dalam toilet kebetulan semua siswa(i) sudah masuk ke dalam kelas, sehingga hanya ada mereka berdua saja.
Kinal melepas kancing seragamnya, melihat itu membuat Ve melotot. "Lo ngapain? Mau merkosa gue?" Tanya Ve dengan galaknya.
Kinal mendongak menatap wajah Ve yang sedikit ketakutan, namun gadis itu menyembunyikannya.
"Bhuhaha.." Bukannya takut di bentak Ve, Kinal malah tertawa. Sedangkan Ve, memasang muka kesal.
"Jangan takut Princess, Aku ga akan ngelakuin seperti itu." Ve bernafas legah. Paling tidak, Kinal selama ini tidak pernah menyakitinya. Kinal hanya mengejarnya dan mengganggu hidupnya.
"Tapi, ga tau kalau entar Aku khilaf." Ve kembali melotot, membuat Kinal semakin menertawainya.
"Bercanda Princess, Aku ga akan ngelakuin apapun tanpa persetujuan dari kamu."
"Cih. Tidak melakukan apapun tanpa persetujuanku? Terus ini apa namanya? Nyeret Aku dengan paksa." Batin Veranda.
Tiba-tiba Ve menutup mata dengan kedua telapak tangannya sa'at melihat Kinal hendak melepas seragamnya.
Gila! Ve berfikiran Kinal itu benar-benar gadis Gila, Kinal akan telanjang di depan dirinya.
Kinal yang melihat itu terkekeh. Princessnya itu benar-benar lucu, pasti ia berfikir bahwa dirinya akan telanjang. Pada kenyata'annya Tidak, Kinal melepas seragam yang ada pada tubuhnya, tapi tubuhnya itu masih terpasang kaos.
Kinal tidak suka jika tidak memakai kaos sebelum seragamnya. Biarin panas dan gerah. Kalau Kinal memakai seragam hanya dengan bh'nya saja, itu membuatnya geli. Ya.. pokoknya dia tidak suka.
"Buka Princess." Pinta Kinal, Namun Ve menggeleng.
Kinal tersenyum lalu meraih tangan Ve dengan lembut. "Buka ya.. Aku masih pakai baju kok."
Ve perlahan membuka tangannya dan Benar, Kinal masih memakai baju lebih tepatnya kaos.
"Nih Kamu pakek." Kinal menyerahkan Seragam miliknya.
Ve menaikan sebelah alisnya. "Aku ga suka kamu masih pakek seragam itu. Ntar kamu sakit terus aku khawatir. Pakek ya.."
"Ga mau." Ketus Ve.
"Pilih mana, Aku yang makek in atau kamu pakek sendiri?" Ve diam. Percuma saja menolak perminta'an Kinal.
"Oke, Aku pakek'in." Keputusan Kinal sepihak karena sejak tadi Ve tidak memberi jawaban.
"Ck, gue bisa sendiri." Ve berdecak, lalu mengambil seragam yang ada di tangan Kinal kemudian masuk kedalam salah satu toilet.
Kinal hanya terkekeh melihat tingkah Ve, harus di gertak dulu baru menuruti perminta'annya.
Selang beberapa menit Ve susah selesai memakai seragam milik Kinal.
"Udah?" Tanya Kinal yang sejak tadi setia menunggu Ve di depan pintu.
Tidak ada jawaban, Kinal melihat tubuh Ve. Kinal tersenyum melihat seragam agak kebesaran itu bertengger di tubuh orang yang ia cintai. Tubuh Kinal memang sedikit lebih besar di bandingkan tubuh Veranda.
KAMU SEDANG MEMBACA
MURIDAYO (GXG)
Romance"Ve maukah kamu jadi pacarku?" Teriaknya di lorong sekolah penuh dengan murid-murid yang berkumpul. "Mustahil gue jadi pacar lo, karna sampai kapanpun gua nggak akan sudi sama lo." Balas cewek yang bernama Ve . Setelah mengatakan itu Ve melenggang m...