PART. 20 - THE PLACE OF MEMORIES

11.5K 1.2K 72
                                    

4.085 words untuk kalian.
Dan aku gak sempet edit lagi karena ngantuk banget.
Yang penting kamu mah ada bacaan. 🙃



🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷



"Kalau orang itu nggak macam-macam artinya bagus dong, kenapa lu jadi bingung?" celetuk Christian sambil menyandarkan tubuh di kursi dengan tatapan mengarah pada Adrian.

Sudah kembali sejak seminggu, Adrian terus memperhatikan gerak gerik Juno dan nihil. Baik Nadine dan Juno, keduanya berinteraksi begitu dekat saat jam kerja, lalu biasa saja selepas jam kerja. Nadine pun tidak bertanya atau membahas tentang Juno di depannya, demikian sebaliknya. Tentu saja, hal itu membuat Adrian merasa heran.

Menjalani ritual mingguan dengan bertemu tiga sahabatnya di hari yang sama, tempat yang sama, dan jam yang sama. Cheating off day dilakukan dalam formasi lengkap setelah Adrian vakum selama beberapa bulan karena kesibukannya di Korea.

"Nadine seems different. Terlalu tenang untuk menyembunyikan sesuatu," jawab Adrian kemudian.

"Lu itu asumsi atau halu sih? Sejak ketemu sama dia, mikirnya jelek mulu," sewot Nathan judes.

"Kalau cemburu ya bilang," celetuk Christian langsung.

Adrian berdecak sinis pada mereka berdua. "Lu berdua nggak paham apa yang gue rasakan sekarang."

"Udah, udah, jangan berantem," lerai Wayne menengahi. "Menurut gue, lu terlalu berlebihan dalam menuduh Nadine yang bukan-bukan. Soal Juno, bisa aja dia sinis sama lu karena nggak suka lu jadi cowoknya Nadine. Biasa lah, namanya juga cowok."

"Dan menurut lu, apa yang dia lakuin itu lumrah? Pergi bareng dan makan bareng kek orang pacaran tiap hari?" balas Adrian tidak suka.

"Mereka itu kerja, Adrian, bukan selingkuh. Kalau emang selingkuh, mana mungkin lu masih bisa duduk santuy sambil menggerutu pas liat hape detektif lu?" cetus Christian.

"Listen, Dri," tukas Wayne dengan sorot matanya yang teduh namun tajam. "Hasil investigasi orang kepercayaan lu itu jangan dijadikan patokan. They're just doing their job. Mereka melaporkan apa yang terlihat dan nggak tahu apa yang terjadi dari dalam. Lu sebagai orang yang sangat kenal Nadine harusnya bisa ambil penilaian, bukan berasumsi tanpa bukti."

"Justru itulah, gue belum dapet buktinya," timpal Adrian cepat.

"Itu berarti apa yang lu pikirkan belum tentu benar. Gue yakin kalau emang udah waktunya lu tahu sesuatu yang lu bilang disembunyikan Nadine, maka lu akan tahu itu," balas Wayne tegas.

"Menurut lu begitu?" tanya Adrian dengan masam.

"Yes, terbukti kalau dia balik sama lu," jawab Wayne.

"Dan soal Juno, meski dia sepupu Ethan, bukan berarti dia bahaya. Nggak usah jauh-jauh, adeknya si Edward aja beda banget sama kakaknya," sahut Christian.

"Ngomong-ngomong soal Edward, kemarin gue sempet ikutan ngobrol waktu dia telepon Lea," timpal Nathan.

"What? Seriusan lu ngobrol sama dia? Kok bisa? Hapenya Lea nggak hancur kan?" tanya Christian kaget dan Nathan langsung menggelepak kepala Christian dengan gemas.

"Kalau bukan karena temen gue lagi baper sama Juno, gue juga males ngomong sama tuh kampret," sewot Nathan.

"Dia lagi di UK buat ngeband disana, kan?" tanya Adrian dan Nathan mengangguk.

"Terus lu ada bahas Juno sama dia?" tanya Wayne kemudian.

Nathan kembali mengangguk. "Dia bilang kalau Juno memang sempet ikut sidang Ethan waktu itu, temenin dia."

UNSPOKEN SECRET (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang