PART. 12 - SUNRISE

22.7K 1.9K 95
                                    

Niatnya update dari Jumat, tapi aku kelupaan blm update. 😅
Monmaap, mudah2an kalian senang menerima update ini.

Happy Reading 💜



🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷



Seongsan Ilchulbong, begitu papan nama yang baru saja dilalui mobil yang dikendarai Adrian.

Sudah merencanakan hal ini sejak semalam, Adrian membangunkan Nadine tepat jam lima subuh agar bisa pergi berdua dengannya, dan tidak dengan yang lain.

Jam lima subuh, suasana sekitar masih begitu gelap dan sunyi, membuat Nadine terus menggerutu sepanjang perjalanan karena masih mengantuk dan menguap tiada henti. Wanita itu tampak menaikkan risleting jaket, lalu memasukkan tangan ke dalam saku jaket karena udara masih begitu dingin.

Adrian melajukan kemudi dengan hati-hati saat menaiki jalan bertanjak untuk mengitari jalan perbukitan karena tujuan mereka berada di puncak sana, terlebih lagi karena masih gelap dan belum bisa melihat apa-apa selain papan petunjuk, juga lampu jalan.

"Emangnya kita mau kemana sih? Harus subuh banget kayak gini?" tanya Nadine dengan suara gemetar.

Adrian melirik singkat pada Nadine, kemudian segera menepi di bahu jalan. "Kita mau lihat sunrise."

"Di sini?" tanya Nadine lagi.

Adrian tersenyum sambil mengarahkan satu tangan ke sisi belakang, mengambil jaket tebal miliknya yang ditaruh di sana, lalu melebarkannya untuk menyelimuti tubuh Nadine.

"Sorry, semoga bisa membantu," bisik Adrian hangat.

Mengerjap pelan, lalu tersenyum, Nadine tampak senang mendapatkan perhatian Adrian yang disukainya. Tentu saja, jaket besar Adrian sangat membantu untuk menghangatkan tubuhnya yang hampir mati rasa karena kedinginan.

Setelah memastikan kenyamanan Nadine, Adrian kembali melajukan kemudi dan menyusuri jalan bertanjak itu.

"Jadi kamu ajak aku subuh-subuh, cuma buat liat sunrise?" tanya Nadine kemudian.

"It could be worth it, trust me," jawab Adrian sambil mengangguk.

"Kenapa yang lainnya nggak diajak?" tanya Nadine lagi.

Adrian menghela napas dan melirik Nadine dengan masam. "Harus banget pake ditanya kayak gitu? Itu karena aku mau berduaan aja sama kamu lah."

Sungguh sangat lucu sekali, pikir Adrian. Wanita dengan segala yang membingungkan. Menjadi dingin dan acuh tak acuh, sering dianggap tidak peka. Sebaliknya, berusaha untuk bersikap maksimal dalam memberi perhatian, tapi justru dipertanyakan. Bagaimanapun, Adrian sedang berusaha untuk bersikap sebagai pria yang bisa memberi penegasan seturut dengan arahan Christian semalam.

"Aku nggak nyangka kalau kamu mau berduaan sama aku," ucap Nadine dengan suara yang nyaris berbisik. "Soalnya, kamu kayaknya nggak suka kalau ada aku pas jalan bareng sama temen-temen kamu."

Sepertinya, saran Christian yang dijalankan oleh Adrian saat ini adalah kesalahan, sebab belum sempat mengutarakan apapun, tapi asumsi yang tidak diperlukan sudah didapatkan dari Nadine.

"They played enough, and be accompanied enough. Now, it's time for ya. Aku kepengen kamu bisa ngerasain liburan yang menyenangkan kayak yang lain," jawab Adrian kemudian.

"Selama bareng sama kamu, itu udah termasuk menyenangkan kok," balas Nadine senang.

Terkekeh, Adrian menggelengkan kepala. "I want to make it memorable with you, Nadine. Just shut your mouth and sit down nicely, we'll be there on fifteen more minutes."

UNSPOKEN SECRET (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang