Bagian 8 : Broken heart

104 66 84
                                    

FLASHBACK ON!!

《Lebih baik sakit hati ~~》
《dari pada sakit gigi ini~~》
***

Untuk hari ini,untuk saat ini kurasa lirik lagu itu berbanding terbalik dengan apa yang ku rasakan.

Hati ini terasa teriris, sakit tapi tak berdarah.

Sakitnya diduakan....

Pria yang selama ini kuanggap sosok yang mengerti apapun keadaanku, selalu ada setiap waktu

Dia tega berkhianat, tega membagi cintanya dengan gadis lain

Memori baik tentangnya seketika musnah bagai terformat oleh virus yang datang tanpa permisi.

1 Tahun lalu

Sebelum aku memutuskan untuk bertolak ke Korea Selatan, aku mengalami insiden yang benar-benar mengguncang mental.

Pengkhianatan dari orang terkasih mengguncang diriku dengan dahsyatnya.

Pikiranku kacau, aku merasa begitu terpukul saat itu.
**

Masih seperti biasanya ,Rian rutin mengirim pesan singkat padaku.
Walau hanya menanyakan hal yang sepele dia tak pernah absen untuk menelepon atau mengabariku.

Dia benar-benar menjaga komunikasi denganku.

Rian Chandrawinata, pria sederhana dengan tinggi semampai, siswa teladan aset sekolah.

Aku pernah mengikuti olimpiade Seni satu tim dengannya, dari situlah kami mulai mengenal satu sama lain.

Dia sangat populer dikalangan sisiwi dan guru,
Karena kejeniusannya juga paras yang tak mengecewakannya itu.

Setiap pagi pasti selalu ada bingkisan di atas mejanya, entah siapa yang sengaja menaruhnya

Bukan hanya satu tapi lebih dari lima kotak hadiah. Ada yang berisi coklat, buku dan masih banyak lagi

Aku sedikit cemburu dengan hal itu, tapi apa yang bisa kuperbuat Rian memang populer bak selebriti, aku berusaha memakluminya dan bersikap biasa saja.

Aku merasa beruntung bisa memiliki hubungan yang istimewa dengannya.
Apa ini sebuah mimpi? terkadang aku memikirkan hal semacam itu

Apa yang membuatnya jatuh hati padaku??
Apa dia hanya memepermainkanku??
Pertanyaan demi pertanyaan selalu muncul dibenaku.

Seorang Rian siswa jenius bisa jatuh hati padaku yang tak secerdas dirinya.
Tapi aku mencoba berpikir positif padanya, dia menyukaiku apa adanya bukanlah ada apanya.

Setiap pagi kuda besinya sudah bertengger saja didepan rumahku, aku melihat keluar jendela.

Terlihat pria berpakaian rapi dengan helm yang melekat dikepalanya.
"Eo... dia sudah sampai," ucapku sambil tersenyum

Tiba-tiba aku dikagetkan dengan juluran tangan mama yang menepuk bahuku agak keras.

"Waaaa...!!!" kagetnya dengan menepuk bahuku

TRIANGLE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang