4. Bimbang

341 25 10
                                    

Bip... Bip... Bip...

Suara alarm yang begitu nyaring membuat Rendy yang sedang tertidur nyenyak terbangun, Rendy pun mau tak mau membuka matanya dan langsung bangkit dari kasurnya untuk mematikan alarm yang ia setel pukul 05.15 WIB di handphone miliknya.

Rendy langsung saja bergegas masuk kedalam kamar mandi dan segera mandi serta tak lupa menggosok giginya, setelah selesai ia pun keluar kamar mandi dan mendapati Brylian sudah siap untuk mandi.

"jangan lama-lama lo" ancam Rendy dibalas kekehan dari Brylian.

"iya Ren, tenang aja, kali ini gue nggak bakal ngaret lagi" ucap Brylian lalu masuk ke kamar mandi.

Rendy mendengus kemudian ia mulai memakai seragamnya, dan segera melaksanakan sholat subuh

Selesai Rendy sholat, Brylian pun juga sudah selesai mandi.

Rendy beranjak keluar dari kamarnya terlebih dahulu dan membiarkan Brylian memakai seragamnya, sebelum itu ia menyuruh Bryan langsung ke meja makan untuk sarapan pagi bersama keluarganya setelah selesai memakai seragam.

Dengan tas yang ia sampirkan dibahu kanannya, Rendy berjalan santai menuruni anak tangga dirumahnya lalu segera menuju ruang makan yang ada didekat dapur.

Rendy lalu duduk di kursi samping kakaknya yang sedang menyuapi Zayn, Bundanya dengan telaten mengambilkan nasi beserta lauk pauk untuk Rendy, tak lupa juga segelas air putih ia berikan pula pada Rendy.

Sepersekian menit, Brylian sudah duduk di kursi yang berhadapan dengan Rendy, Brylian menyengir tak jelas lalu mulai menyendok nasi dan lauk pauk setelah disuruh oleh Bunda Rendy yang sedang menyantap makanannya di samping suaminya.

Meja makan nampak hening, hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring.

Setelah selesai makan Rendy dan Brylian berpamitan pada orang tua Rendy, Bella serta Zayn yang sedang sibuk mengoceh tak jelas.
                           🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Motor ninja Brylian dan motor matic Rendy melaju beriringan, kini mereka berdua sudah memasuki pelantaran parkiran SMA Gadjah Mada dimana para siswi sudah pada berkumpul hanya untuk melihat mereka berdua.

Selesai melepas helm, Brylian kemudian menepuk bahu Rendy yang sedang mematikan mesin motornya "inget ucapan gue semalam, good luck" ucap Brylian kemudian berlalu pergi.

Rendy pun langsung melepaskan helmnya, kemudian mulai berjalan dikoridor yang mengarah kekelasnya, dan membelah kerumunan siswi yang menghadang jalannya.

"KAK RENDYYY" teriak seseorang membuat Rendy menghentikan langkahnya

"pagi Kak" sapa Cindy yang barusan meneriaki nama Rendy.

Rendy bimbang harus menjawab sapaan dari Cindy atau malah mendiamkannya,

"Kak?" kini suara lembut milik Cindy memecahkan lamunannya.

"hmm" Rendy hanya berdehem singkat kemudian melanjutkan jalannya.

Cindy tak putus asa, ia langsung saja berjalan beriringan dengan Rendy, setelah dirasa cukup dekat, ia nekat mengaitkan tangan kirinya dilengan kanan milik Rendy.

Lagi-lagi Rendy kembali bimbang, ia harus melepaskan tangan Cindy atau justru membiarkan saja, tapi karena ia bertekad untuk merubah sikap, ia pun hanya membiarkan saja.

Banyak siswi yang terkejut akan reaksi Rendy yang membiarkan lengannya diapit Cindy,

Biasanya Rendy akan marah jika Cindy mendekatinya, apalagi sampai menyentuhnya.

Sang CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang