3 JAM

293 9 0
                                    

Pagi hari yang cerah namun mata ini masih merasa ngantuk. Semua ini terasa mimpi aku berada tepat di gerbang sekolah yang masih terbuka lebar langkahku langsung tertuju ke ruang kelas Revan yang kudapati hanya ia seorang diri didalam kelas tengah menanti.

Aku menghampirinya lalu duduk disampingnya dan menjelaskan secara rinci alasan ku kenapa bisa datang sepagi ini ke sekolah.

15 menit waktu berlalu dengan 15 soal matematika, aku hanya menyandarkan kepalaku saat ia mengerjakan soal soal itu.

Ketika bel masuk berbunyi aku langsung membereskan tasku lalu pergi meninggalkan kelas Revan menuju kelasku.

"Weyy tumben lo gak telat Tha.."ujar Dilla saat aku duduk di sampingnya.

"Gue belum ngerjain PR Dill." Jawabku sambil menyimpan tas diatas meja.

"Ohh pantesan, biasanya lo chat gue kalo ada PR."

"Lupa gue, asik telfonan sama si Revan."

"Letha Letha untung pacar lo pinter terus on time lagi haha."

"Haha bisa aja lo Dill."

5 menit setelah bel masuk berbunyi, semua siswa fokus pada seorang lelaki yang masuk ke ruangan kelas. Aku tak sempat untuk meliriknya bahkan aku kebingungan mencari buku matematika ku yang tiba tiba menghilang dari dalam tas.

"Selamat pagi anak anak"

"Pagi Pakk."ujar semua siswa.

"Selamat pagi Pak ganteng." Sambar Morry

"Uhhhh wuhhhh." Semua siswa menyorakinya.

"Yasudah perkenalkan nama saya Deandra Bastian Nuhraha S. Saya guru baru disini dan mengajar pelajaran Matematika."

Serentak semua siswa bersorak riang akhirnya ada guru baru yang mengajar mapel matematika. Apalagi siswa perempuan mereka pasti betah banget sekarang kalo belajar matematika.

"Katanya  ada tugas dari Bu Marta? Kalo benar saya minta bukunya dikumpulkan ke depan."

"Yahh kalo gini sama aja." Ujar Heri yang mulutnya asal nyablak.

Satu persatu siswa mulai mengumpukan buku tugas mereka tetapi lain hal nya dengar Arletha yang masih menggeledah tas nya. Tampak sekali tingkahnya menjadi perhatian guru tersebut.

"Sudah semuanya?" Tanya guru baru yang masih memperhatikan tingkah Arletha yang sibuk dengan tasnya.

"Sudah." Ujar semua siswa kecuali Arletha

Langkahnya mulai mendekati Arletha ia berdiri tepat disampingnya. Arletha mengangkat tasnya dan mengeluarkan seluruh isi tasnya.

"Ehemm."

Arletha menengok dan syok ketika mendapati wajah seseorang yang berada di hadapanya.

"Kenapa dari tadi kamu sibuk sendiri dan tidak memperhatikan saya?"

Aku benar benar kaget melihatnya, tak ada suara yang keluar dari mulutku, bahkan pertanyaan kini berlalu lalang di otakku.

  사랑해요 ( Saranghaeyo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang