Aku Benci SENIN

249 8 3
                                    

15 menit setelah bel masuk berbunyi matanya masih fokus pada kursi kosong dibelakang yang seharusnya diisi oleh Arletha. Kemudian pandangannya berganti arah untuk mengamati seseorang kembali, dan ternyata sama kursinya kosong juga.

"Arletha." Ujar guru matematika yang sejak tadi sudah berada didalam kelas dan mulai mengabsen siswa.

"Telat paling pak." Ujar Mory

"Miss ngaret biasa." Gurau Selsa.

"Kejebak macet pak." Ujar Dilla membela

Ia tak menghiraukannya lalu melanjutkan mengabsen.

"Beni."

"Sama pak udah langganan telat apalagi pelajaran MTK." Ujar Bastian yang tumben hari ini tidak telat

"Apa mungkin mereka janjian." Ujar Dean dalam hati.

"Kemarin pas saya kerumahnya kata ibunya dia sudah pergi bersama temannya. " Ia terus bergurau

*Bel istirahat berbunyi*

Setelah mejelaskan rumus matematika dan mengajar selama 3 jam Arletha dan Beni belum masuk kekelas, padahal waktu penghukuman siswa yang terlambat adalah 2 jam pelajaran.

Ia keluar dari kelas menuju ruangannya, saat ia melewati ruang BK ternyata Arletha dan Beni ada diruangan tersebut. Dengan sengaja Dean menunda langkahnya menuju ruangan dan diam dibelakang pintu sembari menunggu mereka berdua keluar.

"Ekhemm..."

"Ehh Bapak baru..." ujar Beni.

"Arletha ayo ikut saya keruangan."

"Lho saya aja pak?"

"Iya,"

"Saya enggak pak?" Tanya Beni

"Ayo Tha cepet keburu bel masuk." Ujar Dean menarik tangan Arletha.

"What gue Beni dikacangin dasar bangs*d. Eh tapi kok mereka kek deket banget ya." Beni berpikir tentang kejadian tadi.

"Woy Ben.." ujar Hery memukul punggungnya.

"Wey ngagetin gue aja lo." Jawab Beni

"Ngapain lo disini?" Tanya Heri

"Gue abis dipanggil BK biasa telat."

"Ohh sama si Letha?"

"Hmm..tapi dia disuruh keruang guru baru itu."

"Ngapain?"

"Gue juga gak tahu, orang gak diajak juga."

"Yaudah cabut yuk, kantin sepi gak ada lo."

"Yoo.."

Mereka akhirnya pergi meninggalkan ruang BK.

***
"Lepasin apaan sih, kalo orang curiga gimna?." Ujar Letha sembari menarik tangannya.

"Kenapa kamu telat?"

"Bukan urusan lo."

"Inget ya Tha kamu bisa gak lulus kalo gini terus, nilai ada catatan merah, sering telat, bulak balik BK lagi."

"Kemarin saya ke rumah kamu."Sambungnya kembali

"Ada apa?"

"Bu Marta semakin mendesak tentang nilai kamu, bahkan dia tidak mau memberikan kesempatan buat kamu belajar satu bulan."

  사랑해요 ( Saranghaeyo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang