TRY

#02

"Lo beneran lupa apa gimana, Ka?" tanya lelaki yang berada disebelah Kana. Mereka berada didalam mobil hitam milik lelaki disebelah Kana.

Kana menjawab dengan menganggukkan kepalanya. "Bi, singgah ke supermarket. Aku haus," kata Kana menyuruh Bio, lelaki yang ada disebelahnya.

Bio mengangguk. "Kado apa hari ini?" Bio mencairkan suasana yang sepi ini.

"Kan aku lupa."

"Hhh! Untung gue bawa."

Kana menoleh yang sebelumnya melihat ponselnya. "Apa?" tanya Kana.

"Kepo lo!"

Kana berdecak sebal. Bio ini sangat bisa sekali membuatnya jengkel.

Bio terkekeh. "Ntar kita buka disana bareng, ya?" Bio berucap sambil menoleh ke arah Kana.

"Ehh! Itu supermarketnya, berenti." kata Kana sambil memegang lengan Bio.

"Iya, iya."

"Bentar, aku beli dulu."

"Gue ikut."

"Gak," jawab Kana langsung.

"Dih, gue haus juga keleus!" Bio segera keluar dari mobil.

Lagi-lagi Kana berdecak sebal.

Setelah beberapa menit didalam supermarket, keduanya memasuki mobil hitam yang terparkir diujung supermarket.

"Kenapa sih Cafe ditutup?" kata Kana dengan sebal.

"Ya biar mereka libur sehari."

"Inikan bukan hari besar!"

"Ga harus. Lagian kan kita mau ke tempat kakak lo."

"Aku bisa sendiri."

"Lo tuh ya! Apa-apa sendiri. Lo itu tanggung jawab gue, Ka. Jangan apa-apa sendiri,  padahal lo butuh temen."

"Sok tau."

"Kan emang. Gue tau kok, lo butuh gue, iyakan?"

"Gak."

"Gengsian!"

"Emang gak."

"Gue ganteng."

"Ga nyambung!"

"Ya emang."

"Garing."

"Ka, lo ini ga asik deh, ah."

"Terus?"

"Belok kiri, masuk jurang!"

"Lucu."

"Ka! Ih!"

"Apa sih, Bio. Kayak cewek dah, gak jelas."

"Emang, elo tuh, suka ngga jelas."

"Lagi males debat."

"Emang lo yang kalah," kata Bio sambil menjulurkan lidahnya ke arah Kana.

Kana memukul lengan Bio.

"Kasar, ih."

"Bodo!"

"Eh tadi udah dapet temen belom?"

"Gak."

"Kok engga? Gue nanya apa jawabnya apa."

"Hmm."

"Ah gimana sih lo."

"Gitu."

"Ka, jangan sendirian terus. Ntar lo bisa gila," kata Bio sedikit bergurau.