YANG berbeda antara sekarang dengan dulu adalah...
Aku tak dapat lagi mengumbar rinduku dengan bebas sehingga rinduku bisa sedikit terobati karena adanya dirimu. Karena sekarang, aku hanya dapat menuangkannya dalam tulisan-tulisanku yang bahkan tak seorang pun tau apalagi kamu, kalau aku ... aku sangat merindukan kebersamaan kita dulu. Walau hanya singkat dan terlepas dari semua hal yang berakar luka, tak dapat kupungkiri kalau rasa itu masih sama.
Jika waktu bisa diputar kembali...
Aku ingin terdiam seraya memejamkan mata untuk menikmati setiap detik momen-momen 'kita' di waktu kemarin. Merekamnya baik-baik lalu menyimpannya di satu tempat terbaik yang kupunya di dalam relung terdalamku. Mungkin hal itu hanya akan membuatku terlihat semakin menyedihkan, tapi biarlah hatiku menemukan caranya sendiri untuk menghibur dirinya, walau kenyataannya mungkin itu tak akan sama baiknya. Namun sosokmu yang telah mengukir cerita bersamaku tak semudah itu untuk dilewatkan.
Hai, kamu, salah satu alasan di balik bahagiaku, apa kabar? Masihkah ingat aku? Maaf... untuk aku yang masih bodoh karena menginginkan kembali.
17 November 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Dhita's Real Life Diary
Poesía[Rekam Jejak Tulisan Sederhanaku] Hanya puisi. Kurang lebih refleksi diri. Selamat menikmati :) P.S. Tanggalnya tidak urut~it means kejadiannya juga bisa tidak urut.
