🍁32

24 2 0
                                    

Kau bersuara, mendengungkan kata-kata
Harusnya telingaku peka
Namun mengapa hatiku yang terluka?

Kupikir lidahmu berbelati
Namun nyatanya otakmu yang tak berhati

Ketika kumemilih pendam
Kau malah memilih serang
Ketika kupilih bungkam
Kau malah pilih cerca

Padahal, tak sampai hati kulukai
Namun siapa yang peduli?
Oh, banyak
Sampai-sampai terasa nyeri

14 September 2017

Dhita's Real Life DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang