6 : Awal mula.

30 6 5
                                    

🌹🌹🌹

Elsa sedang hang-out bersama Bianca di sebuah mall dekat rumahnya. Mereka ingin menghabiskan waktu bersama setelah sekian lama tidak bertemu. Memang sudah menjadi kebiasaan keduanya jika sedang gabut, mereka hobi cuci mata di mall.

Saat ini mereka tengah duduk di sebuah Cafe dan memesan beberapa makanan juga dua minuman.

"Sa, heran deh. Baru hari pertama lo masuk sekolah udah jadi trending loh!" ujar Bianca melebarkan senyumnya.

"Maksudnya?" Elsa mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Iya, banyak banget yang bahas tentang lo." jawab Bianca.

"Lebay deh ah" Elsa terkekeh pelan.

Suasana hening seketika sebelum Elsa mengeluarkan suara, "Bi?".

"Apaan, Sa?" jawab Bianca yang masih asik dengan ponselnya.

"Emm-- Dycal itu orangnya emang dingin gitu apa gimana sih?" entah kesambet setan darimana Elsa tiba-tiba bertanya hal itu.

"Dycal? iya. Cuek, jutek. Ga tau kenapa sih. Asal lo tau, dia itu broken home".

Jawaban Bianca membuatnya terkejut. Lalu di kepalanya terdapat banyak pertanyaan tentang diri Dycal.

"Mama sama Papanya berantem mulu, dan Dycal yang jadi sasarannya. Dycal selalu jadi pelampiasan disaat mereka ga akur. Dia diem saat di pukulin Papanya. Dia udah kebiasa katanya. Waktu itu dia umur 12 tahun. Gue jadi ga tega." lanjut Bianca dengan suara pelan.

Tanpa disadari, mata Elsa berkaca-kaca mendengar cerita Bianca barusan. Dia memilih untuk menyembunyikannya.

"Trus Papanya mutusin buat bawa Dycal sama kakanya ke Jerman dan tinggal disana--" belum selesai Bianca berbicara, Elsa memotongnya.

"Dycal punya kakak?".

"Iya, Sa. Namanya kak Fabian. Beda duatahun sama Dycal--" lagi-lagi omongan Bianca di potong Elsa.

"Fabian? keknya gue kenal deh. Dia senior gue di LA, dia juga pernah cerita kalo dia punya adek cowo. Tapi gue ga nanya. Dia baik loh!" ucap Elsa antusias.

"Emang nama Fabian cuman satu doang?"

"Iya ya, bege". Elsa menggaruk belakang kepalanya.

"Trus Dycal dikembaliin ke Indo sama Mamanya. Dia dikasih apartment, rumah mewah, mobil, dan keperluan lainnya. Hidup Dycal sempurna. Tapi hari itu, Dycal ngeliat Mamanya selingkuh sama temen kantornya di rumah Dycal. Dia berantem sama cowo itu. Dia ga peduli, mau mati apa hidup yang penting muka selingkuhan Mamanya itu hancur. Sampe hari ini, dia ga pernah ngasih tau Papanya," ucap Bianca lirih.

"Trus Dycal jadi badboy?"

"Kalo itu sih katanya emang bawaan dari Jerman dia nakal. Dia bukan badboy, cuman kalo lagi emosi, atau hidupnya ngga seru, dia biasanya ngerokok, mabok, clubbing sama Ino, Joe, Nicky, kadang juga sama Alvin. Disisi lain, dia juga gitu karena di bedain sama kakaknya. Kakaknya selalu di perlakuin baik sama Papanya. Sedangkan Dycal, dia dibiarin gitu aja. Sampe akhirnya dia ketemu sama Zella di sekolah."

HE'S ALL I WANT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang