Selamat sahur!
Smangatt,,, puasanya tinggal hari ini aja! Besok kan hari Raya! Eh iya gak sih?
*btw maap itu mulmednya gak nyambung, adanya foto itu sih
***
Gadis itu datang lagi. Yah, selama 20 tahun tidurku tenang, kini ia hadir kembali mengganggu tidurku. Gadis yang sama dengan baju merah dan rambut pendek sebahu. Gadis Jepang yang selalu menyebut namanya 'Keiko'
"Sa...ra...ma...ri...ber...ma...in..." ajaknya ditengah malam. Ia naik keatas badanku seraya mengguncang tubuhku. Dengan kesal aku berkata
"Mainlah sendiri, Keiko! Kau tahu? Aku ini sudah 30 tahun! Dan kau masih mengajakku main seperti anak kecil? Hah, mending kau ajak main anakku!"
Kemudian, Keiko pergi dengan raut muka sedih bercampur kesal.
Beberapa saat kemudian, aku menyesal mengatakan itu. Dan benar saja, dari arah kamar anakku terdengar teriakan dan jeritan minta tolong. Aku segera mendatangi kamar anakku dan melihat percikan darah di seluruh dinding-dinding kamar. Sedangkan anakku, ia terbaring tak sadarkan diri di lantai dengan muka hancur.
Aku menangis sambil memeluk tubuh anakku. Tiba-tiba ibu mertua datang dan ikut menangis seraya menggendong anakku keluar kamar. Aku hanya menatap punggung ibu mertua dengan rasa sedih dan marah terhadap apa yang dilakukan Keiko.
Tiba-tiba suamiku berada di ambang pintu melihatku dengan tatapan marah
"Apa-apaan! Kau mencelakai anak kita!"
Kutatap tanganku yang membawa sebuah silet. Aku menangis. Bukan aku yang melakukannya, sungguh.
Suamiku tiba-tiba merangkulku,
"Kau mencelakainya, namun lalu kau mengobatinya! Apa-apaan? Seharusnya kau biarkan ia mati!"
***
Ini juga riddle lama yang aku buat dulu. kesimpen di memo hp tapi lupa aku tulis di wattpad, hehe.
Jangan lupa vote commentnya ya! Please jangan jadi sider:)
