TWENTY TWO : TALK

3.3K 140 5
                                    

krieet..

Terlihat sesosok laki - laki berparas rupawan, bertubuh tinggi tegap nan atletis. Siapa yang tidak tergila gila olehnya?

"kyaaaa! Yaampun abang lo itu selalu jadi yang tertampan dan terdepan deh ngalahin yamahu" ujar Aras kegirangan sendiri.

Sayo hanya bisa memutar bola mata dan menggelengkan kepala nya pelan. Kenapa Aras sangat tergila gila jika melihat cogan?

Padahal, tidak semua 'cogan' itu baik bukan? Contohnya, Azalf. Cogan yang psikopat. Bukankah itu mengerikan?

"kita duduk disini aja ya" ujar Keven pelan.

Sedangkan disisi lain, Aras sudah tergila gila karena nya. "kyaaa! Suara bang keven tuh selalu sukses buat gue meleleh!" bisik Aras ke telinga Sayo.

Sayo memikirkan cara supaya Aras menjauh dari mereka berdua. Ia tidak ingin Aras tahu masalah ini.

Ckitt!

Sayo menyenggol lengan Aras. "eh! Ras, lo gak mau kesana emang?"

"hm? Lo ngusir gue?" ujar Araf tidak setuju.

"bukan gitu, tapi disana ada cogan lagi duduk sendirian tuh! Arah jam 10!"

Aras langsung melirik ke arah yang ditujukan Sayo. Dan benar! Disana ada cogan yang duduk sendirian.

Rencana Sayo berjalan dengan lancar. Sekarang Aras langsung berlari mendekati cogan tersebut. Ada untungnya juga ketidakwarasan Aras itu.

Sayo langsung duduk di depan Keven. Ia tidak ingin berlama lama. "ekhem.. Hm.. Jadi--"

"kamu apa kabar dek?" tanya Keven tiba tiba. Sontak, Sayo terkejut. Tiba tiba ia salah tingkah.

"e-euh.. Baik" jawab Sayo singkat. Ia terdiam karena malu. Rasanya canggung sekali untuk berbincang bincang dengan abang nya.

"ada apa mau ketemu abang? Tumben" ujar Keven.

Sayo menarik nafas. "aku mau nanya,.."

Keven terlihat sangat penasaran. "abang kemarin darimana?" tanya Sayo.

Hening.

Keven bingung. Ada apa Sayo menanyakannya dimana dia kemarin?

"abang gak kemana mana. Di rumah papi, ngerjain tugas. Kenapa?" ujar Keven.

Sayo tersentak. Apa yang terjadi dengan dirinya? Semua hal ini membuatnya merasa tertekan. "abang kenal sama Azalf?" tanya Sayo.

"enggak. Siapa mereka?" tanya Keven dengan polosnya.

"aku serius bang. Abang kenal kan sama mereka. Mereka keluarga baru mama!" ujar Sayo menahan air mata nya agar tidak menetes. Ia rasanya sudah tak tahan dengan semua yang terjadi.

Keven menghembuskan nafas. "jelasin ke abang. Apa yang sebenarnya terjadi, Sayo?"

Sayo menceritakan semuanya. Dari awal sampai akhir. Dari mana semua bermula sampai sekarang ia bertemu dengan Keven. Rasanya, itu terlalu aneh untuk menjadi kenyataan.

Keven sendiri terdiam. Dia tidak tahu harus mengatakan apa, karena selama ini ia menjalani hidupnya dengan normal.

"aku takut, setiap aku tidur semua akan berulang lagi kayak gini," Sayo menjeda perkataan nya. "aku gak mau ketemu psikopat gila itu lagi"

Keven tidak merespon perkataan Sayo. Keven sibuk berfikir.  Apa yang terjadi? Ada apa dengan Sayo?

"kamu udah bilang sama mami soal ini?" tanya Keven.

Sayo menggelengkan kepala. "mami pasti gak percaya, bang"

Benar yang dikatakan oleh Sayo. Lasha pasti tidak akan percaya. Yang ada nanti Sayo dianggap gila oleh Lasha dan dibawa ke psikiater.

Walaupun, sebenarnya Keven juga tidak sepenuhnya percaya dengan perkataan Sayo, tapi dirinya tidak mengatakan secara langsung.

Keven hanya tidak ingin melukai perasaan Sayo dan membuatnya semakin tertekan. "bagaimanapun juga, kamu harus tetap bilang ke mami. Mami pasti sedih banget kalo kamu gak bilang bilang ke mami" saran Keven.

Sayo menggeleng. "tapi nanti mami gak percaya, bang"

"abang yang akan temenin kamu" ujar Keven.

Sayo tersenyum. "oh iya, bang ada yang mau aku omongin lagi, sebenarnya--"

"YAAMPUN SAYO LO TAU GAK" Aras tiba tiba datang dan membuat kerusuhan.

Sayo langsung menjitak kepala Aras. "aduh kasar deh Sayo!" ujar Aras kesal.

"emang nya kenapa sih? Dateng dateng rusuh!"

"masa gue tadi ngajakin dia ngomong tapi cuma dijawab hm hm aja" gerutu Aras.

"terus?"

"ya terpaksa deh gue kesini lagi buat ngobrol sama Bang Keven hehe" ujar Aras sambil malu malu.

Sayo hanya bisa memutar bola matanya, sedangkan Keven hanya tertawa kecil.

•••

Tbc

Kalo ada yg mau nanya, silahkan nanti di jawab di next chapt ^^

gapapa lah ya pendek2 tapi cepet
updet hehe..

MY PSYCOPATH STEP BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang