17. Akhir Dari Temu

1.7K 310 75
                                    

Tiffany mencoba mengatur napasnya, rasanya sesak sekali karena harus berlari mengejar Taeyeon di pinggir pantai.

Taeyeon, dia lincah sekali.  Seperti tidak pernah lelah.

"Tiffany. " Taeyeon berdiri diatas batuan pantai sambil melambaikan tangannya. "Kau terlihat cantik sekali darisini. "

"Yang benar? "

"Benar. "

Keduanya saling berbalas meneriaki satu sama lain. Tak ada rasa takut,  tak ada rasa malu karena tidak ada siapapun kecuali mereka berdua disana.

Setelah beberapa waktu,  keduanya kembali lagi ketempat yang sama. Tempat dimana keduanya bertemu untuk pertama kali.

Jarak Seoul ke Jeju itu lumayan jauh.Dan tentu saja  permintaan Taeyeon ini membuat Tiffany harus menyiapkan semuanya dengan tergesa-gesa.

"Apa ini sudah 100 hari? " Tiffany mengulurkan tangannya untuk membantu Taeyeon turun dari batuan yang telah ia panjat.

"Belum, 75 hari. "

"Lalu kenapa kau harus pulang hm? Eomma mu sudah mencari mu ya? "

"Tidak ada Eomma yang mencariku, aku memang harus kembali Tiffany-ssi. " Taeyeon tersenyum dengan begitu lebar menampilkan deretan giginya yang terlihat rapi meskipun tak seputih dulu.

"Jadi dimana rumah mu? Aku tak melihat ada rumah disekitar sini. Setidaknya beritahu aku, jadi.. jika aku sedih nanti aku akan menemui mu. "

"Jika Tiffany-Ssi menemui ku saat bersedih maka kita tidak akan bisa bertemu lagi. "

"Wae? " Tiffany mengerutkan keningnya.

"Karena," Taeyeon meraih tangan Tiffany untuk digenggamnya. "Tiffany-Ssi tidak diizinkan untuk bersedih lagi. Pokoknya harus terus bahagia. Yaksok? "

"Yaksok. Tapi tunjukkan dulu dimana rumahmu! "
Tiffany berkacak pinggang.

"Tiffany-Ssi sudah melihatnya sedaritadi. "

"Mana? Dimana? " Tiffany mengedarkan pandangannya tapi tak ada satupun rumah yang terlihat hanya hamparan air yang begitu luas.

"Disana. " Taeyeon menunjuk kearah laut lepas. "Tempatku harus kembali. "

"Kau mau membohongiku ya?!" Tiffany memberikan tatapan mengintimidasi untuk Taeyeon, dia mencoba mencari kebohongan di kedua manik itu. Tapi tidak ada,  yang Tiffany temukan hanyalah pandangan sayu.

"Tiffany-Ssi sudah waktunya, " Taeyeon menunjuk kearah matahari yang mulai turun dan terlihat seperti akan tenggelam kedalam air. 

"Tolong antarkan aku ya? " Taeyeon menuntun Tiffany menuju kearah pantai untuk memasuki air bersama.

Dari yang hanya mengenai telapak kaki, berlanjut setinggi mata kaki,  betis,  hingga setengah badan mereka terendam kedalam air.

Airnya tidak terasa dingin untuk Tiffany. Tapi entah kenapa akal sehatnya membeku saat itu. Sesuatu yang luar biasa membentur pikirannya.

*

Tiffany PoV

Jadi ini alasannya?
Kenapa Taeyeon begitu berbeda dari kebanyakan orang? Ini alasannya kenapa dia tidak pernah makan sushi? Ini alasan kenapa kamar mandi selalu berbau amis saat dia selesai mandi? Ini alasan untuk semua tingkah konyol yang terjadi selama kami bersama?

Karena Taeyeon bukan manusia.

"Kau bercandakan? " Aku bertanya padanya. " Kalau ini bercanda ku mohon hentikan,  lepaskan kostum bodohmu itu! " Aku berteriak padanya.

LamentationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang