Chap 3: Tobio-kun

7.6K 947 642
                                    

(A/N)

Double chap~! Mumpung lagi lebaran. Bagi bagi berkah www

.

.

.

Kageyama menatap lurus ke depan dengan pandangan harap harap cemas.

Tentu saja jantungnya tak bisa tenang saat ini! Pembagian kertas ulangan adalah momok yang paling menakutkan baginya. Meskipun hal yang paling menakutkan tentu saja adalah Daichi yang sedang marah.

"Kageyama Tobio-kun!"

Jantung Kageyama serasa berhenti berdetak saat namanya dipanggil. Ia bangkit dari kursi, kemudian berjalan kaku mendekati sensei.

"Ada apa, Kageyama-kun? Kau terlihat gugup," sensei-nya tersenyum ramah.

-tentu saja bukan pertanda baik.

"B-Bukan apa apa," jawab Kageyama sedikit berbisik ketakutan.

Diambilnya kertas ulangan yang diberikan sensei. Masih enggan melihat langsung, Kageyama kembali ke tempat duduk terlebih dahulu. Tangannya yang berkeringat membuka laporan nilai yang ia peroleh di mata pelajaran sastra modern dengan cemas.

Nama: Kageyama Tobio

Kelas: 1-3

Mata Pelajaran: Sastra Modern

Nilai: 52

.

.

.

Kriiinnggg...!!!

Bel istirahat berbunyi. Semua penghuni kelas langsung saja meninggalkan kelas dan bergerak menuju kantin.

Kageyama? Anak malang itu hanya membeku di tempat duduknya-menatap kosong kertas ulangan.

"Kalian tahu apa yang akan terjadi kalau nilai kalian terus menerus dibawah rata rata kan?"

Ucapan Takeda-sensei beberapa hari yang lalu membuat Kageyama merinding. Kesal rasanya, karena ia tak rela membuang waktu berharganya hanya untuk mengikuti pelajaran tambahan ataupun remedial dan melewatkan latihan voli.

Voli adalah alasan hidup, kalimat itu sudah tertanam kuat di otak dan hatinya.

"Kuso," Kageyama mengepalkan tangan. "Tak ada cara lain selain itu"

.

.

.

A-Apa aku benar benar harus melakukannya?

Kageyama kini berdiri di depan pintu kelas 1-4 yang katanya diisi oleh anak anak pintar unggulan Karasuno. Niatnya ingin meminta bantu-tidak, menyuruh Tsukishima untuk mengajarnya sebagai persiapan remedial dan ujian selanjutnya. Tapi, mengingat sifat si salty satu itu yang begitu menyebalkan, Kageyama hampir saja hendak mengurungkan niatnya.

Mata Kageyama tiba tiba tertuju pada seseorang yang duduk di belakang dekat jendela, tepatya bangku di belakang Tsukishima. Dia yang duduk sendiri, bertumpu dagu sambil membaca buku.

(L/N) (Y/N).

Dia juga dari kelas ini? Pikir Kageyama.

"Kageyama?"

Suara seseorang membuatnya tersadar dari lamunannya. Dilihatnya Yamaguchi yang berdiri di belakangnya sambil menenteng 2 botol air mineral.

"Hei, mana Hinata?"

His Queen [Kageyama x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang